kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kelengkeng kaisar, primadona baru karena berdaging tebal (1)


Selasa, 20 Desember 2011 / 13:18 WIB
Kelengkeng kaisar, primadona baru karena berdaging tebal (1)
ILUSTRASI. Seorang anak memasukkan nomor token listrik stimulus subsidi listrik di Bogor, Senin (28/12/2020). KONTAN/Baihaki


Reporter: Ragil Nugroho, Dea Chadiza Syafina | Editor: Tri Adi

Seperti pohon buah lainnya, kelengkeng juga mempunyai banyak varian. Kini, kelengkeng kaisar pun tengah menjadi primadona, karena dagingnya tebah dan renyah. Tak heran, bibit pohon buah ini banyak diburu para pecinta tanaman.

Kelengkeng atau juga kerap disebut lengkeng, merupakan tanaman buah asli Asia. Awalnya, kelengkeng tumbuh di daratan China dan masih merupakan keluarga dari buah rambutan. Namun, belakangan, buah berbentuk bulat dengan rasa manis yang khas ini juga makin banyak ditemui di Indonesia.

Salah satu jenis kelengkeng yang saat ini sedang populer adalah kelengkeng kaisar. Kelengkeng ini memiliki kelebihan yakni rasa buah yang lebih manis ketimbang kelengkeng Itoh asal Thailand, yang banyak tersedia di pasar. Selain itu, kelengkeng jenis ini memiliki kulit buah lebih kering dibanding kelengkeng jenis lain.

Kelengkeng kaisar juga berkhasiat mengendurkan saraf-saraf alias bisa memberikan efek penenang. Selain itu, dengan menyantap kelengkeng ini, akan mengurangi gejala kecemasan dan sulit tidur.

Daging buah kelengkeng kaisar selain lebih tebal dan lebih besar, juga lebih kering dan renyah. "Harga jual kelengkeng ini juga lebih tinggi, yaitu Rp 35.000 per kilogram," kata Aji Win dari Citra Karya Tani di Bogor.

Harga jual bibit kelengkeng yang mulai masuk ke Indonesia sejak 2009, juga terbilang tinggi. Bibit kelengkeng kaisar dengan tinggi tak lebih 50 centimeter (cm) sudah bisa dilego seharga Rp 150.000.

Meski mahal, permintaan bibit pohon kelengkeng jenis ini semakin banyak, seiring dengan meningkatnya pamor kelengkeng kaisar. Setidaknya dalam satu bulan terakhir, Aji Win mendapat pesanan hingga 100 bibit pohon kelengkeng kaisar.

Sebenarnya, pesanan yang diterima Aji Win jauh lebih banyak lagi, namun stok benih tanaman ini masih sedikit karena masih dalam tahap pembudidayaan. Permintaan bibit kelengkeng kaisar datang dari seluruh daerah di Indonesia, terutama di Sumatra. Dengan menjual bibit saja, Aji Win bisa mengumpulkan omzet hingga Rp 15 juta sebulan.

Sementara itu, dari hasil buahnya, ia bisa meraup omzet hingga Rp 17 juta untuk setiap kali panen. Hasil sebanyak itu lantaran satu pohon kelengkeng kaisar yang sudah memasuki masa produksi sanggup menghasilkan hingga 50 kg buah kelengkeng kaisar segar.

Masa aktif produksi pohon kelengkeng ini ketika pohon sudah berumur 2,5 tahun. Dalam setahun, pohon kelengkeng ini bisa dipanen hingga tiga kali.

Aji menjual kelengkeng kaisar dengan harga Rp 35.000 per kilogram. Namun, ia belum menjual hasil panenan secara massal karena masih terbatas dan fokus pada pembudidayaan kelengkeng kaisar.

Usaha budidaya kelengkeng kaisar juga menguntungkan Darmadi. Pembudidaya asal Bogor ini mengaku tren permintaan terhadap jenis buah ini terus naik tiap tahunnya.

Saat ini, ia baru bisa memasok 150 bibit kelengkeng kaisar per bulan. Dengan harga jual Rp 140.000 hingga Rp 150.000 untuk bibit setinggi 50 cm-60 cm, dalam sebulan Darmadi bisa memperoleh omzet hingga Rp 20 juta. "Harga bibit ini naik 100% dibandingkan dengan saat memulai usaha 2010 lalu," pungkas pemilik UD Bisnis Agri ini.

Darmadi juga bilang, saat ini kenaikan permintaan dipicu makin banyaknya informasi seputar kelebihan jenis kelengkeng ini. Saat ini, pelanggannya memang baru datang dari sekitar Jawa Barat dan Jabodetabek. Namun, ia yakin dengan prospek bisnis ini, di tahun-tahun mendatang, pasar bisa lebih luas lagi. "Tahun depan saya mulai memasok ke Sumatra," ujarnya.

(Bersambung)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×