kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45916,64   -18,87   -2.02%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kisah Edward Tirtanata mengembangkan bisnis Kopi Kenangan (bagian 2)


Sabtu, 20 Juli 2019 / 12:15 WIB
Kisah Edward Tirtanata mengembangkan bisnis Kopi Kenangan (bagian 2)


Reporter: Elisabeth Adventa | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemilihan nama Kopi Kenangan sekilas terkesan receh atau murahan. Namun bagi Edward Tirtanata, nama tersebut membawa hoki bagi bisnis kedai kopinya. Menurut Edward, kata "kenangan" sangat dekat dengan kaum milenial. Apalagi jika kata "kenangan" tersebut dikaitkan dengan sang mantan.

Berkat brand yang mudah diingat itulah, Edward mengatakan tidak menggunakan strategi pemasaran apapun saat awal Kopi Kenangan berdiri. "Kami percaya bahwa produk yang baik akan membuat pelanggan datang kembali dan juga kekuatan word of mouth marketing," tuturnya.

Karena berpegang pada kualitas produk, Kopi Kenangan pun fokus pada investasi mesin kopi. Edward bilang Kopi Kenangan menggunakan alat espresso terbaik asal Italia, yaitu La Marzocco atau Victoria Arduino. Ia mengklaim, sampai saat ini, hanya Kopi Kenangan satu-satunya kedai kopi ritel yang berani menggunakan mesin kopi tersebut. "Semua bujet pemasaran kami hilangkan demi meningkatkan kualitas produk," kata Edward.

Ia percaya bila kualitas produk bisa terjaga dalam jangka waktu lama, maka loyalitas konsumen bisa terus dipertahankan. Tak hanya berinvestasi cukup besar pada mesin kopi, Edward juga mengusung konsep baru dalam bisnis kedai kopi tanah air. Konsep baru yang ditawarkan adalah kopi grab-n-go. Dengan menggunakan teknologi, Kopi Kenangan berhasil mengolaborasikan antara kualitas produknya dengan layanan konsumen lewat aplikasi.

"Sebuah usaha rintisan (startup) tidak harus dalam bentuk e-commerce yang semua penjualan terjadi hanya di web atau aplikasi. Kopi Kenangan menawarkan ritel konsep baru," jelas Edward.

Memodernisasi bisnis kedai kopi, mungkin istilah tersebut yang tepat digunakan untuk Kopi Kenangan. Kedai kopi konvensional berkolaborasi dengan canggihnya teknologi.

Inovasi di bidang pelayanan inilah yang membuat Kopi Kenangan diincar beberapa perusahaan pembiayaan ventura. Setahun berjalan, Kopi Kenangan telah berhasil mendapatkan dua kali seri pendanaan dari perusahaan ventura. Pertama, dari Alpha JWC Ventures sebesar US$ 8 juta pada Oktober 2018.

Kedua, belum lama ini perusahaan ventura, Sequoia India, besar kucuran dananya yakni US$ 20 juta atau sekitar Rp 288 miliar. "Dengan pendanaan baru ini, kami mau ekspansi gerai, tahun ini 150 gerai," ucapnya.

Edward bilang pada tahun 2021, Kopi Kenangan berencana mempercepat pertumbuhan gerai menjadi 1.000 gerai. Selain itu, Kopi Kenangan juga ingin mengembangkan teknologi Internet Of Things (IoT) untuk genjot kualitas.

(Bersambung)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×