kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45924,58   -6,78   -0.73%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kisah Edward Tirtanata mengembangkan bisnis Kopi Kenangan (bagian 3)


Sabtu, 20 Juli 2019 / 12:30 WIB
Kisah Edward Tirtanata mengembangkan bisnis Kopi Kenangan (bagian 3)


Reporter: Elisabeth Adventa | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dalam bisnis kedai kopi, bahan baku biji kopi merupakan salah satu kunci untuk mempertahankan kualitas rasa. Edward Tirtanata, pemilik dan pendiri Kopi Kenangan mengatakan, kedai kopinya hanya membeli dari perkebunan kopi yang memiliki kualitas ekspor.

"Jadi secara definisi, pemasok kami sudah mempunyai sistem dan skala yang cukup besar untuk memasok sampai dengan 30 ton tiap bulan," kata Edward.

Dengan memilih pemasok biji kopi yang tepat, selain bisa menjaga kualitas rasa, juga bisa memastikan jika bahan baku akan terus ada atau keberlanjutan.

Kopi Kenangan menggunakan campuran kopi pilihan asal Indonesia yang berasal dari empat daerah berbeda, yaitu kopi giling basah Aceh Takengon, double soaked coffee dari Sidikalang Sumatra Utara, Flores coffee with hint of sweet cinnamon and cedar woody, dan Java West Indes Briesling (WIB).

Tak hanya soal memilih biji kopi yang tepat, Edward mengungkapkan meracik kopi-kopi tersebut juga penting. Dia mengakui kerap kesulitan dalam hal racikan menu ini.

Menurutnya, tantangan tersulit dari bisnis kedai kopi adalah bagaimana dapat membuat racikan kopi susu yang disukai oleh hampir semua orang Indonesia. Sebenarnya resep menu kopi kenangan mantan itu baru kami dapat satu malam sebelum buka gerai pertama," kisahnya.

Edward mengakui membuka kedai kopi ini tanpa ada latar belakang atau pengalaman sebagai barista atau koki. Alhasil, tim Kopi Kenangan ini butuh sekitar tiga sampai empat bulan hingga akhirnya berhasil mendapatkan resep yang pas seperti saat ini.

Edward menyebut ekspansi dan perkembangan bisnis yang cepat dari Kopi Kenangan terasa lebih mudah dijalankan ketimbang upaya untuk memastikan semua produk dan pelayanan tetap konsisten di seluruh gerai Kopi Kenangan. Makanya, ia pun fokus terhadap kualitas produk dan konsistensi bahan baku ini ketimbang memikirkan strategi pemasaran dan memilih lokasi gerai berikutnya.

Meski pendatang baru dalam bisnis kedai kopi, tapi pria kelahiran tahun 1988 ini bukanlah pemain baru dalam bisnis kuliner di Tanah Air. Sebelum mendirikan Kopi Kenangan, Edward lebih dulu mendirikan Lewis & Carroll Artisan Tea Blender.

Lewat pengalaman tersebut, ke depannya, Edward ingin menjadikan Kopi Kenangan sebagai The Most Modern Food & Beverage Companny di Asia Tenggara.

"Untuk bisa sampai ke sana, kami banyak investasi pada teknologi, khususnya untuk pengembangan aplikasi. Kami juga investasi untuk manajemen rantai pasok agar terus berjalan baik," ungkapnya.

(Selesai)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×