kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kudus punya sentra konveksi (1)


Senin, 13 Maret 2017 / 15:49 WIB
Kudus punya sentra konveksi (1)


Reporter: Nisa Dwiresya Putri | Editor: Havid Vebri

JAKARTA. Sentra konveksi di Desa Padurenan, Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus sudah berdiri sejak 20 tahun silam. Setidaknya ada belasan rumah konveksi di desa tersebut.

Desa Padurenan berjarak sekitar 5 kilometer (km) dari Masjid Menara Sunan Kudus. Jika berpatokan pada lokasi wisata ziarah Gunung Muria, desa ini bisa dicapai dengan menempuh jarak sekitar 13 kilometer. Sampai saat ini belum ada angkutan umum yang langsung menuju desa ini. Alhasil, pilihannya menggunakan pribadi atau menyewa kendaraan untuk menjangkau Padurenan.

Memasuki Desa Padurenan, pengunjung akan disambut dengan jalanan aspal yang tidak begitu lebar. Di sisi jalan berseling perumahan warga serta areal hijau. Kurang 1 km dari Kantor Desa, KONTAN sudah bisa menemukan rumah konveksi di desa ini.

Terletak di satu desa, lokasi rumah produksi di Padurenan berdekatan, bahkan bersebelahan. Tidak ada papan reklame sebagai penanda merek usaha dagang di sentra konveksi tersebut.

Seperti halnya rumah konveksi dengan merek dagang Lida Jaya. Saat KONTAN mendatangi rumah konveksi ini, puluhan pegawai sedang sibuk bergulat dengan kain. "Rumah konveksi ini sudah berdiri sekitar 20 tahun lalu," ungkap Yeni, salah satu pegawai di rumah konveksi itu. Perempuan ini sudah tujuh tahun bekerja di rumah konveksi Lida Jaya.

Di rumah konveksi tempat ia bekerja, Yeni dan teman-temannya memproduksi seragam sekolah. Produknya mulai dari seragam siswa Taman Kanak-Kanak (TK) hingga seragam siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) dengan berbagai model dan ukuran. Produk tersebut selanjutnya dijual lagi ke Pasar Kliwon, Kudus.

Setiap hari rumah konveksi Lida Jaya memproduksi seragam untuk dijual secara grosir. Minimal pembelian adalah 10 helai seragam dengan nomor seri berbeda-beda. Harga tiap seragam berdasarkan ukuran dan model. Menurut Yeni, rentang harganya berkisar Rp 18.000-Rp 23.000 per pieces.

Yeni bilang, setiap rumah di desa ini setidaknya punya satu mesin jahit. "Meskipun bertani, tetap tetap menyambi menjahit," tuturnya.

Bersebelahan dengan rumah produksi Lida Jaya, terdapat pula rumah produksi dengan merek Iqbal Fashion. Berbeda dengan rumah produksi sebelumnya, Iqbal Fashion aktif memproduksi baju koko dan busana muslim untuk perempuan. Umi Muhadiroh sang pemilik, mengaku telah menekusi usaha ini sejak tahun 1998.

Seluruh produksi ia dijual secara lusinan ke Pasar Kliwon. "Kalau ingin satu nomor sama semua minimal beli 50 potong," ujar Umi. Rentang harga jual produk koko dan busana muslim wanita di Iqbal Fashion berkisar Rp 25.000-Rp 50.000 tiap satu setel.                      

(Bersambung)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Tag


TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×