kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45925,72   -5,64   -0.61%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kuning dan berduri, srikaya nanas banyak dicari


Kamis, 05 Oktober 2017 / 08:30 WIB
Kuning dan berduri, srikaya nanas banyak dicari


Reporter: Tri Sulistiowati, Venny Suryanto | Editor: Johana K.

KONTAN.CO.ID - Memiliki warna kuning dengan duri di bagian kulitnya, buah srikaya nanas ini terlihat tak lazim. Sebab, biasanya srikaya berwarna hijau dengan tekstur kulit yang khas dan tanpa duri.  

Namun, bentuk yang unik dan warnanya yang cantik , membuat srikaya nanas menarik banyak perhatian  penghobi tanaman. Penampilannya pun makin menarik saat di tempatkan dalam pot kecil atau dibuat tabulampot.

William Soejokto, pengusaha tanaman asal Jakarta mengatakan, buah ini memang berbeda dari srikaya kebanyakan. Selain penampilan luarnya, rasanya pun sedikit asam seperti nanas dan bijinya sedikit.

Srikaya yang mempunyai nama lain Biriba ini cukup mudah berbuah. Anda sudah bisa memanen buah srikaya nanas pada umur tanaman 1-1,5 tahun. Ukuran buahnya juga jauh lebih besar, mencapai 500 gram per biji.

Meski sudah masuk pasaran lebih dari setahun lalu, tanaman ini masih laris manis. Laki-laki yang lebih akrab disapa William ini mengaku bisa menjual rata-rata 15 bibit saban bulannya. Bibit yang dijual biasanya sudah setinggi 50 cm.

Lokasi konsumennya pun tersebar sampai ke Kalimantan dan Sumatra. Untuk pengirimannya, dia menggunakan kargo. Tanaman  dikemas dalam plastik wrap serta diberikan kapas basah tepat dibagian akar.

Untuk harga jual bibit per 50 cm dipatok sekitar Rp 30.000 per pot. Bila dikalkulasi, total penjualannya sekitar Rp 1,5 juta. "Untungnya lumayan karena cara perawatan dan pengembangbiakkannya cukup mudah," katanya pada KONTAN, Kamis (14/9).

Asal tahu saja, sekarang William mempunyai sekitar 20-30 indukan srikaya nanas dan sekitar 50 bibit yang siap untuk dijual saban bulannya. Ia membudidayakan srikaya nanas ini di kebunnya yang berada di daerah Karawang, Jawa Barat.

Pembudidaya srikaya nanas lainnya adalah Donnie Aksa, pemilik Agrowing.   Donnie mulai menjual bibit buah-buahan sejak tahun 2015 dari kebunnya yang berlokasi di Batu, Malang, Jawa Timur. Tak hanya menjual bibit srikaya nanas, ia juga menyedikan bibit buah lainnya, seperti durian sitokong, buah delima, beras dan lain sebagainya.

Dia mengatakan, sekarang banyak konsumen yang senang mencari bibit buah unik, termasuk srikaya nanas. Sayangnya, sampai sekarang belum ada bibit Biriba yang laku dijualnya “Bisa jadi mereka belum tau buah srikaya nanas itu seperti apa,” ujar Donnie.

Selain itu, dia juga belum maksimal dalam melakukan promosi untuk ragam tanaman yang dimilikinya. Selama ini, Donnie hanya mengandalkan website sebagai alat promosi digital.

Bibit srikaya nanas ini dijual Rp 80.000 per pot. Buah ini bisa ditanam di dataran rendah dan tinggi. 

Supaya rajin berbuah, cermati soal penyiraman dan pemupukan

Berwarna kuning dan terdapat duri pada kulitnya, sekilas srikaya nanas terlihat mirip dengan durian. Namun, ukurannya lebih mini, meski bila dibandingkan dengan srikaya pada umumnya, ukuran srikaya nanas lebih jumbo.   

Warna dan bentuknya yang cantik membuat buah yang juga populer dengan nama biriba ini cantik sebagai penghias halaman rumah. Rasa daging buahnya yang manis dan serat yang lebih  halus pun akan melengkapi keberadaannya sebagai tanaman buah rumahan.

Berbagai keunikan inilah yang membuat srikaya nanas terkesan mahal. Tak heran, srikaya yang berasal dari kawasan tropis Amerika Selatan ini sering diburu oleh pecinta tanaman.

Selain keunikannya, pemeliharaan dan budidaya srikaya nanas cukup mudah. Apalagi srikaya nanas rajin berbuah.

Paling cepat, pemilik tanaman bisa mencicipi rasa buahnya hanya dalam kurun waktu setengah tahun. Tentu saja, jika perawatan dan pemeliharaannya dilalkukan dengan tepat.

William, pembudidaya tanaman asal Jakarta mengatakan, pohon srikaya nanas bisa dikembangbiakkan dengan dua cara, generatif ataupun vegetatif. Dia sendiri memilih pengembangbiakkan vegetatif yakni okulasi atau tempel mata tunas.

Untuk pengembangbiakkan cara ini, William bilang, harus  memilih batang yang sudah berukuran sebesar sedotan untuk ditempel dengan mata tunas dari pohon indukan.

Kemudian, dibungkus dengan plastik agar terhindar dari hama. Sedangkan, untuk medianya dapat menggunakan campuran tanah, sekam, dan pupuk organik dari kotoran kambing dengan komposisi 1:1:1.

Saat proses tempel, usahakan tanaman selalu terkena sinar matahari,  agar dapat berkembang maksimal dan melakukan proses fotosintesis. Jika sudah cukup besar, tanaman dapat dipindahkan ke pot yang lebih besar atau langsung ditanah.  

Untuk perawatannya, cukup disiram sehari sekali. Bila musim hujan, tak perlu lagi disiram. Pasalnya, kadar air yang terlalu tinggi, akan merusak tanaman dan mempengaruhi rasa buah. Namun, harus diperhatikan pula jangan sampai kondisi tanah kering.  

Tanaman buah ini bakal menghasilkan buah warna kuning sempurna bila ditanam di dataran tinggi atau daerah yang dingin. Namun, bila ditanam di lahan yang berhawa panas maka warnanya sedikit kehijauan.

Pembudidaya lainnya adalah Donnie Aksa, pemilik Agrowing. Ia memperbanyak pohon srikaya nanas melalui pengembangbiakkan generatif, yakni pembibitan.   Medianya adalah tanah gembur dan kompos. Bibit disemai satu hingga dua biji dalam satu lubang. Pemupukan tanaman baru bisa dilakukan dua bulan sekali.

Pohon srikaya nanas yang dikembangkan dari bibit baru berbuah setelah berumur dua hingga tiga tahun. Supaya tak gampang terjangkit penyakit atau hama, tanaman harus diberi pupuk secara rutin dan disemprot pestisida.      

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Terpopuler
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×