kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Laba bebek goreng bisa bikin kesemsem


Senin, 30 Januari 2012 / 13:39 WIB
Laba bebek goreng bisa bikin kesemsem
ILUSTRASI. Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) menghentikan produksi Isuzu Panther di Indonesia pada tahun ini.


Reporter: Muhammad Yazid, Noverius Laoli | Editor: Tri Adi

Usaha bebek goreng memang tengah naik daun. Anda pun bisa mencoba usaha ini. Bila tak mau repot membuka usaha sendiri, banyak tawaran waralaba usaha bebek goreng.

Salah satunya datang dari Bebek Goreng Rahminten dari Lamongan, Jawa Timur. Dymas Tunggul Panuju, pemilik, mengatakan, dia memulai usaha tahun 2006 silam. Semula, ia mendirikan kedai dengan menu utama bebek goreng. "Seiring waktu banyak pegawai kantoran membeli bebek goreng saya," ujarnya.

Lantaran makin menjadi buah bibir, tahun 2009, Dymas memberanikan diri mewaralabakan usahanya. "Mitra saya sekarang sudah 14, tersebar di Surabaya, Malang, dan Lamongan," katanya.

Jika Anda tertarik dengan tawaran ini, Dymas mematok beberapa persyaratan. Pertama, membayar franchise fee Rp 30 juta, dan kedua, lokasi usaha harus milik sendiri.

Dari biaya investasi tersebut, mitra memperoleh satu unit motor, perlengkapan dapur mulai dari kompor hingga lemari es, branding lokasi usaha, serta bahan baku berupa bebek beku plus sambalnya sebanyak 80 porsi. "Untuk bahan baku diberikan sekali saja, seterusnya mereka harus bayar lagi," imbuhnya.

Tambahan lain, Dymas tidak membebankan royalty fee kepada mitra setiap bulan. Demi menjaga kualitas dan ciri khas Bebek Goreng Rahminten, seluruh mitra harus membeli bahan baku bebek goreng dari Dymas dengan harga Rp 6.500 per porsi. "Kami sarankan, agar mitra hanya mengambil untung minimal Rp 10.000 per porsi," ujarnya. Umumnya, harga Bebek Goreng Rahminten dijual Rp 16.500 hingga Rp 25.000 per porsi.

Dengan asumsi penjualan oleh mitra mencapai 80 porsi per hari, omzet yang bisa dikantongi bisa sebanyak Rp 60 juta per bulan. "Laba bersihnya bisa 40% hingga 50%," imbuh Dymas.

Dymas yakin usaha bebek goreng masih prospektif kendati persaingan sengit. "Saya punya peternakan bebek sendiri dengan jumlah sekitar 11.000 ekor, jadi harga bahan baku dari kami lebih murah," tuturnya.

Amir Karamoy, Ketua Dewan Pengarah Perhimpunan Waralaba dan Lisensi Indonesia mengamini, bisnis bebek goreng hingga saat ini masih bagus. Sebab, penikmat jenis makanan ini terus mengalami peningkatan.

Meski demikian, ia mengingatkan, persaingan bisnis ini kian ketat karena semakin banyak penjualan bebek goreng. Dus, perlu ada ciri dan rasa khas tertentu yang ditonjolkan oleh pewaralaba agar tidak kalah bersaing.


Kantor Pusat Bebek Goreng Rahminten
Jl. Soewoko No. 55, Lamongan,Jawa Timur
Telp (0322) 314153 /085649881107

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×