kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Laba nan cantik terselip dalam cake in jar


Kamis, 01 Agustus 2013 / 13:22 WIB
Laba nan cantik terselip dalam cake in jar
ILUSTRASI. Inilah Daftar iPhone yang Kebagian Update iOS 15.4, Lengkap dengan Tanggal Rilis


Reporter: Melati Amaya Dori | Editor: Tri Adi

Pilihan wadah unik untuk mengemas kue, ternyata bisa menerbitkan peluang usaha baru. Tengok saja, cake in jar yang sedang naik daun belakangan ini. Tren baru ini pun mengantarkan laba yang semanis tampilannya.

Ide kreatif memang bisa datang dari mana saja. Apalagi, ide bisnis seputar produk makanan. Banyak hal yang bisa digali untuk menciptakan tren hingga pasar yang baru.

Salah satunya, penggalian ide seputar pilihan kemasan sebagai wadah kue atau roti, seperti yang terlihat dari cake in jar. Roti atau cake yang ditaruh dalam stoples selai ini sedang naik daun, atau banyak dipesan oleh pecinta cake tanah air.

Padahal, ide cake in jar ini berangkat dari keinginan untuk menyajikan sekaligus menyimpan kue secara praktis. “Terutama, jika cake tak langsung habis dalam sekali makan, biarpun sudah berupa potongan,” kata Carina Vega, pemilik Velvet Cakes dan Bakes, produsen cake in jar.

Selain memudahkan penyimpanan, menikmati cake yang ditaruh dalam wadah stoples ini, tidak membuat tangan kotor. Tania Erniyati, produsen cake in jar bermerek Aliyya Annah, berujar bahwa banyak pelanggan memesan cake in jar lantaran alasan lebih praktis dan sederhana. “Terutama bagi mereka yang ingin bepergian atau cake tak langsung dinikmati,” tambah dia.

Selain itu, karena dikemas dalam stoples yang kedap udara, tanpa lemari pendingin, cake in jar bisa tahan selama dua hari. Sementara itu, jika disimpan di kulkas, masa simpan bisa lebih lama atau hingga dua minggu. Jenis cake yang bisa dikemas dalam stoples selai biasanya adalah jenis butter cake karena teksturnya pas, tidak terlalu keras dan tidak terlalu lembut.

Penggemar cake in jar pun terus bertambah. Tania bisa melayani pemesanan sekitar 40  stoples hingga 50 stoples cake in jar dalam sehari. Ia membanderol produknya mulai Rp 30.000 untuk semua varian.

Carina mengalami situasi yang tidak jauh berbeda. Ia membuat hingga 200 stoples dalam seminggu. Banderol harga kue dalam stoples Carina Rp 35.000 per stoples.

Alhasil, mereka pun bisa mengantongi omzet mulai dari Rp 20 juta hingga Rp 24 juta dalam satu bulan. Marginnya cukup tebal. “Dalam sebulan, saya bisa mendapat untung bersih sekitar Rp 10 juta,” cetus Tania yang baru mengawali bisnis ini Mei 2012 silam.


Punya ciri khas

Usaha ini tidak membutuhkan modal yang besar. Berawal dari hobi membuat kue dan cake, Tania mengawali usaha berbekal mixer dan oven dengan kapasitas kecil. “Saat itu, semua saya kerjakan sendiri,” kata Tania yang kini dibantu oleh seorang asisten.

Ia memperoleh resep cake in jar dari hasil menjelajahi berbagai situs internet. “Saya belajar dari resep dan mengembangkan sendiri,” tutur dia. Pada awalnya, ia hanya mengandalkan promosi dari mulut ke mulut.

Baru pada Mei 2012, setelah roda usahanya berjalan makin mantap, Tania mulai menawarkan cake in jar melalui situs. Lantas, ia membeli oven lebih besar yang bisa memuat 100 stoples berukuran 250 gram, dalam sekali panggang. Waktu itu, harganya Rp 13 juta.

Sementara itu, bagi Carina, usaha cake in jar ini sejatinya merupakan pengembangan dari usaha cupcakes miliknya. Namun, kini, cake in jar yang justru menjadi andalan Carina.

Berbagai varian cake milik Carina adalah Rockball, Dulche de Leche, Cotton Candy, Noir Vixen, Vellutata di Formagio. “Konsumen banyak yang suka dengan menu Rockball kami lho,” ujar perempuan yang berjualan melalui situs www.velvetcakesandbakes.com dengan bangga. Menu cake in jar lain yang diandalkan Carina dan sudah akrab di lidah adalah Rainbow dan Red Velvet.

Kiprah Tania beda lagi. Melalui situs www.dapuraliyyaanahla.blogspot.com, ia menawarkan beberapa menu jar cake seperti Choco Malt Cream, Choco Overdark, Black Forest, Double Chocolate, Choco Velvet, Cake Pumpkin hingga cake pisang. “Ciri khas saya adalah cake in jar yang tidak menggunakan perasa dan pewarna buatan. Jadi saya menggunakan perasa dan pewarna alami dari buah-buahan dan dari cokelat langsung,” tambah Tania.

Rajin belajar resep melalui internet atau dari pemain yang sudah berpengalaman akan mengayakan varian cake in jar milik Anda. Jangan lupa, pilih ciri khas Anda dalam berjualan cake in jar ini agar konsumen makin tertarik.  

Bahan utama dalam pembuatan cake in jar ini tidak jauh berbeda dengan cake lainnya. Nah, untuk stoplesnya, sebaiknya pilih jenis yang kedap udara. “Pilih stoples untuk ASI saja, biar kualitasnya bagus dan memiliki tutup yang rapat,” terang Tania. Ia biasa membeli stoples-stoples ini di toko pecah belah, seperti Kedaung.

Karena sampai saat ini kebanyakan pebisnis cake in jar hanya melayani pesanan, urusan pengantaran menjadi penting. Tania maupun Carina berpesan, mencari jasa kurir yang bisa diandalkan untuk mengantar cake in jar ke pelanggan. “Karena tidak semua konsumen bisa mengambil,” kata Tania.

Sebaiknya, pilih kurir yang khusus menyediakan jasa pengiriman kue. Jasa kirim ini berkisar Rp 25.000 untuk alamat di dalam Jakarta serta antara Rp 50.000 hingga Rp 75.000 di untuk kawasan Jabodetabek.

Jika belum membuka gerai sendiri, untuk mengenalkan produk ke pasar, ada baiknya rajin mengikuti pameran kuliner yang bisanya diselenggarakan di pusat-pusat belanja. Cara lainnya adalah menerima pesanan skala besar. Berikan diskon jika diperlukan.

Jurus ini yang dijalankan Carina. Saat ini, ia juga menerima order dari hotel dan acara pesta. “Bisa saya hias dan beri nama sesuai dengan pesanan mereka kok,” papar Carina.

Bentuk yang unik dan sedap dipandang mata, membuat produk ini cocok untuk dijadikan hadiah. Tak jarang konsumen meminta kepada Carina dan Tania untuk menyelipkan kartu dan hiasan di kue pesanan mereka yang bertuliskan pesan seperti ucapan selamat ulang tahun dan banyak lagi. Tak sungkan, mereka menyediakan fasilitas kartu dan pita jika ada permintaan khusus seperti itu. ”Asal pintar mengombinasikan warna saja,” ujar Tania.        

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×