Reporter: Elisabeth Adventa | Editor: Johana K.
KONTAN.CO.ID - Deretan kios yang ada di sentra penjualan durian Jalan Kalibata Raya, Jakarta Selatan nampak rapi dan bersih. Pada 2016 lalu, Pemda DKI menata ulang sentra penjualan durian ini.
Lapak pedagang pun dikumpulkan menjadi satu. Seperti Muhammad Diroh yang harus memindahkan lapaknya ke sentra yang terletak persis di depan Gedung Kementrian Transmigrasi dan Tenaga Kerja ini. "Awalnya saya jualan itu di depan gedung Kementrian Dalam Negeri," kata Diroh.
Ia cukup terbantu oleh renovasi sentra ini. Sebab, sebelum dipindah ke tempat baru, para pembeli biasanya menikmati durian di trotoar. Tapi kini, pembeli disediakan tempat khusus untuk menikmati durian. "Ini tempatnya lebih nyaman dan bersih. Kalau musim hujan, pedagang nggak kehujanan lagi," ujar Diroh.
Fasilitasnya juga lengkap. Ada wastafel untuk membasuh tangan dan toilet umum. Malah, terkadang ada live music setiap Sabtu malam dan Minggu malamyang menemani pengunjung menyantap durian.
Atalah, pedagang durian lainnya juga mengungkapkan hal serupa. Puluhan tahun berdagang, ia selalu khawatir saat tiba musim hujan. Ia pun selalu menyiapkan terpal, payung dan perlengkapan lain untuk melindungi durian dagangannya. Namun kini, hal tersebut tak perlu lagi dia lakukan di lokasi baru ini. "Sekarang sudah tak repot lagi kalau hujan. Pembeli juga tetap berdatangan. Dulu, tiap hujan pasti sepi pembeli. Karena ngga ada yang mau berhenti dan mampir beli," ungkapnya.
Untuk semua fasilitas ini, para pedagang dikenakan iuran Rp 1.000.000 per bulan. Selain itu, ada pula biaya sampah dan kebersihan sebesar Rp 20.000 per hari. "Kalau dihitung, kami harus membayar Rp 50.000 sehari. Buat kami lumayan berat juga. Karena kalau di kios lama, biayanya lebih murah, cuma tempat ya seadanya," ujar Ata.
Saat sore menjelang malam, sentra durian Kalibata mulai ramai diserbu para pembeli. Baik Ata maupun Diroh mengatakan makin malam memang pembeli makin ramai. Apalagi Jumat malam, Sabtu dan hari libur, kunjungan meningkat dua kali lipat dibanding hari biasa. "Kalau pembeli banyak, otomatis omzet juga naik, bisa dua kali lipat hingga empat kali lipat," tutur Diroh.
Selain menyediakan beragam jenis durian, sentra ini juga beroperasi selama 24 jam setiap harinya. Itulah salah satu ciri khas yang membedakan sentra durian Kalibata dengan sentra durian lainnya. Menurut Ata, dengan jam operasional 24 jam non-stop lebih memudahkan pembeli untuk mendapatkan durian.
"Yang tinggal di sekitar Jakarta ngga perlu bingung kalau ingin durian malam-malam, bahkan subuh. Kami di sini sedia 24 jam. Pembeli yang tinggalnya jauh-jauh juga sering mampir ke sini, kayak dari Depok, Bogor, Tangerang, bahkan Bekasi juga ada," pungkasnya.
(Selesai)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News