kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Lembut dan cairnya laba dari es krim


Kamis, 27 Agustus 2015 / 13:19 WIB
Lembut dan cairnya laba dari es krim


Reporter: Jane Aprilyani | Editor: Tri Adi

Bisnis es krim tak pernah mencair. Maklum, es krim bisa disajikan dalam cuaca dan momentum apapun. Peluang ini ditangkap oleh sejumlah pelaku usaha untuk terjun ke bisnis ini. Salah satu pemainnya adalah Bhakti Alamsyah dengan bendera usaha Eskimos. Bisnis ini didirikan Bhakti sejak September 2011 di Bandung, Jawa Barat.

Bhakti mulai menawarkan paket kemitraan sejak awal 2015. Saat ini, ada 49 gerai Eskimos. Tiga gerai milik pusat yang ada di Bandung, Jawa Barat. Sisanya 46 gerai milik mitra yang tersebar di Jakarta, Bekasi, Bandung, Malang, Mataram, dan Batam. “Selanjutnya akan ada mitra dari Lampung dan Papua,” ujar Bhakti.

Ada tiga paket investasi yang ditawarkan Eskimos, yakni paket investasi senilai Rp 150 juta, Rp 180 juta, dan Rp 240 juta. Yang membedakan ketiga paket investasi hanya kelengkapan peralatan penjualan yang didapat mitra.

Namun, dengan investasi yang dikucurkan, mitra akan dapat fasilitas penggunaan merek, bahan baku, desain eskimos, support pusat untuk survei lokasi, pelatihan karyawan, bimbingan operasional, support marketing, dan alat promosi usaha. Kerjasama berlaku selama lima tahun. Jika kontrak kerjasama habis, mitra harus membayar kembali paket investasi yang sesuai dengan pilihan. Dalam kemitraan ini, Bhakti memungut franchise fee 30% dari nilai paket investasi dan royalty fee 5% dari omzet per bulan.

Jangan pakai booth

Meski begitu, Bhakti mengklaim, mitra tidak akan kecewa menjalankan usaha Eskimos. Keunggulan produknya terletak pada varian menu. “Sehingga dengan slogan Eskimos lezat melezat dapat menjangkau semua kalangan,” katanya.

Menu yang ditawarkan Eskimos adalah ice bread dengan 12 varian seperti cokelat, mocha, tiramisu, dan greentea. Selain itu, ada ice stick, ice milk, ice coffee, ice chocolate, ice blended, ice greentea, dan lainnya. Semua menu dibanderol Rp 10.000-Rp 20.000 per porsi. “Menu yang paling laris adalah roti isi es potong dan minuman ice blend chocochino dan ice greentea,” ujar Bhakti.

Ia mengklaim, setiap gerai Eskimos mampu meraup omzet Rp 4 juta per hari. Jadi, dalam sebulan, mitra bisa meraih omzet Rp 120 juta. Setelah dikurangi biaya operasional, mitra mendapat laba 30% dari omzet. "Jadi, balik modal bisa dicapai sekitar tujuh bulan,” kata dia.

Pengamat Waralaba, Amir Karamoy menilai, peluang kemitraan bisnis es krim masih cerah. Hanya, ia melihat, gerai es krim menggunakan booth banyak yang tak berlanjut. "Berjualan di tempat usaha seperti ruko atau restoran pilihan tepat bagi calon mitra," katanya.

Tapi, ada satu hal yang harus diperhatikan mitra, yakni ketatnya persaingan bisnis es krim. Saat ini, banyak brand es krim terkenal. Selain itu, kemungkinan kompetitor menjiplak usaha sangat besar. Karena itu, pusat harus rajin berinovasi produk untuk memperkuat posisi pasar.     


Es Krim Eskimos     
Gateaway Tower, SC GF-03 Jl. Ahmad Yani 669,
Bandung, Jawa Barat
Telp: 08122488881

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×