kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Lewat Duitin, limbah sampah bisa menjadi duit


Sabtu, 13 Maret 2021 / 10:20 WIB
Lewat Duitin, limbah sampah bisa menjadi duit


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Limbah sampah ternyata bisa menjadi ladang bisnis bagi perusahaan rintisan. Dengan menawarkan fitur pengumpulan sampah, startup yang bergerak di ranah pengumpulan dan pengelolaan sampah bisa mendulang untung.

Inilah yang dilakoni oleh Duitin, startup pengumpulan sampah, terutama sampah anorganik. Apalagi, kampanye pengumpulan sampah anorganik – termasuk pemilahan sampah – masih terus bergaung hingga kini.

Adijoyo Prakoso, Chief Operation Officer Duitin, menjelaskan, startup yang beroperasi sejak Juli 2020 tersebut sudah melakukan daur ulang total sebanyak 70 ton sampah. Sebagian besar berupa sampah karton atau kertas. Selain sampah kertas atau karton, sampah yang bisa didaur ulang adalah sampah plastik, kaca, hingga minyak jelantah.

Nah, lewat Duitin, para pengguna bakal mendapatkan keuntungan jika melakukan pemilahan sampah, khususnya sampah anorganik. Sebab, setelah sampah dipilah, maka mitra Duitin bakal langsung datang ke tempat kediaman pengguna yang mengumpulkan sampah tersebut untuk diambil dan dibeli dengan harga sesuai jenis sampahnya.

Baca Juga: Mengais untung dari penjualan dan pengumpulan sampah

Itu semua bisa terlaksana kalau si pengguna sudah mengunduh aplikasi Duitin. Dalam aplikasi tersebut, pengguna bisa menjual sampah anorganik yang sudah mereka pilah dengan berat minimal tiga kilogram. Kemudian, tim pengambil sampah dari Duitin yang bernama Duitin picker akan mengambil sampah itu.

Setelah ditimbang, maka sampah tersebut akan dihargai oleh Duitin. Misalnya, sampah plastik sebesar Rp 1.500 per kilogram (kg), sampah karton atau kertas lainnya Rp 1.000 per kg, sampah kaca Rp 300 per kg, minyak jelantah Rp 2.500 per kg, kaleng aluminium Rp 3.500 per kg, dan kotak multi-layer Rp 250 per kg.  

Pengumpul sampah akan mendapatkan imbalan dalam bentuk Duitin Coin sesuai dengan hasil pengumpulan sampah. Tapi, hasil penjualan masih harus dipotong 20% untuk Duitin picker.

Nah, pengguna Duitin bisa menggunakan Duitin Coin untuk pembelian pulsa,  paket data internet, token listrik, atau dapat dicairkan ke rekening bank mereka. "Jadi, sistem kerja Duitin mirip dengan ojek online, konsumen tinggal menunggu saja," kata Adijoyo kepada KONTAN.

Hingga kini, layanan Duitin sudah ada di sekitar Jabodetabek. Selain itu juga ada di Cirebon, Kuningan, Semarang, dan Kupang. Hanya khusus tahun ini, Duitin bakal lebih mengoptimalkan layanan di Pulau Jawa. Sementara untuk mitra bisnis, ada 15 partner.

Lalu, jumlah pemungut sampah ada 1.200 Duitin picker. Dan, pengguna apalikasi ini mencapai  100.000 user, dengan 75% ada di sekitar Jakarta. Adijoyo berharap, pengguna Duitin makin bertambah.

Heru Sutandi, pengamat digital, menyarankan Duitin juga memberi reward berbentuk uang supaya pengguna lebih banyak.

Selanjutnya: Menjaring peluang berjualan barang bekas via aplikasi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×