kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mari ngeteh sambil menghitung laba


Minggu, 03 Juli 2016 / 08:00 WIB
Mari ngeteh sambil menghitung laba


Reporter: Elisabeth Adventa, Jane Aprilyani, Teodosius Domina, Tri Adi | Editor: Tri Adi

Selamat pagi, tentu kita pernah merasakan nikmatnya minum teh hangat  di pagi hari atau es teh dingin di siang hari. Ternyata selain menyegarkan teh juga mengandung manfaat yang besar.

Para peminum teh biasanya tidak mudah terserang flu atau pilek. Selain itu, teh akan meningkatkan sistem kekebalan tubuh para peminumnya. Bukan cuma itu, teh dapat mengurangi risiko terkena serangan jantung dan stroke. Karena itu, pekan ini KONTAN memilihkan waralaba minuman teh. Harapannya, kantong kita bisa sehat, konsumen kita juga bisa sehat.

Yup, pekan ini ada tiga waralaba minuman teh yang akan disajikan. Yaitu: Teh Gosong, ChoCoffeeTea, dan Teh Kocok. Selamat menikmati teh.

Teh Gosong. Berangkat dari kota lumpia alias Semarang, Daud Rahmanto mengusung merek Teh Gosong. Teh ini, menurut Daud, memiliki kelebihan dibandingkan dengan minuman sejenis.  Rasa uniknya.  Teh ini menyerupai kopi karena cara pengolahannya yang berbeda dari teh lain.  Kata gosong pada nama Teh Gosong, masih menurut Daud, itu merupakan istilah Jawa  yang berarti sangit, yaitu teh murni namun memiliki rasa yang unik.  

Dengan kelebihan itu, tentu saja Daud sangat yakin Teh Gosong bisa bersaing dengan minuman sejenis. Berdiri pada 27 Juli 2015, Daud mantap menawarkan kemitraan di tahun ini. Eh, sudah ada 32 gerai yang berdiri, di antaranya 30 gerai mitra di Yogyakarta, Banyuwangi, Jember, Bali, dan sisanya milik pusat di Solo dan Semarang.

Bukan cuma teh original, Teh gosong juga menyediakan berbagai varian minuman seperti teh jahe, teh mint, teh sereh, kopi, jahe susu, dan lemon.

Minat bermitra? Jangan takut, enggak bikin kantong bolong. Ada tiga paket kemitraan yang ditawarkan.

Paket investasi Rp 3,5 juta, Rp 5,5 juta, dan Rp 7,5 juta. Mitra ditargetkan bisa mengantongi omzet hingga Rp 9 juta per bulan. Mitra tidak dikenakan biaya royalti namun diwajibkan membeli bahan baku teh gosong curah dan gelas ke pusat.

Harga jual Teh Gosong seharga Rp 3.000 per gelas. Daud menargetkan mitra bisa menjual 75-100 gelas per hari, sehingga per hari diperkirakan mitra meraup omzet Rp 300.000 atau Rp 9 juta per bulan. Setelah dikurangi biaya bahan baku, sewa tempat, gaji pegawai dan biaya operasional, mitra akan mendapat laba bersih 50% per bulan. Dari situ balik modalnya tiga bulan.

Nah, menarik bukan penawaran teh gosong. Tapi, kita lihat juga yang satu ini.

ChoCoffeeTea.  Ya, dari namanya sudah kentara kalau ini bukan sekadar minuman teh. Betul,  minuman ini merupakan perpaduan antara minuman cokelat, kopi, dan teh. ChoCoffeTea menawarkan sekitar 20 varian rasa, mulai dari vanilla latte, coffee caramel, greentea coffe, bubble gum, cappucino, coffe durian, choco avocado, dan sebagainya.

Dari Yogyakarta, Catria Yuliani mengusung merek ChoCoffeeTea di Yogyakarta. ChoCoffeeTea lalu menyebar ke 30 mitra  yang tersebar di Yogyakarta, Solo, Kediri, Indramayu, Sidoarjo, Bandung dan Jakarta. Ya,  untuk mengembangkan usahanya, Catria menawarkan kemitraan sejak April 2016. Hebatnya, itu tadi dalam waktu relatif singkat, Catria sudah bisa merangkul 30 mitra.  
    
Bagi yang berminat untuk bermitra dengan ChoCoffeeTea silakan rogoh kocek Rp 6 juta dan Rp 12 juta. Tapi, bukan cuma itu,  mitra juga harus menyediakan ruang usaha minimal 2 meter x 3 meter dan terletak di lokasi yang strategis, misalnya daerah kampus, kompleks perumahan, pusat perbelanjaan, dan lain-lain. "Lokasi usaha ini sangat menentukan penjualan atau omzet yang diperoleh mitra," ujar Rahayu, Staf Pemasaran ChoCoffeeTea.

Ayu bilang, dalam sehari mitranya bisa menjual minimal 65 gelas per hari. Dengan berjualan selama 26 hari, omzet yang bisa diraup sekitar Rp 8,4 juta per bulan. Setelah memperhitungkan biaya operasional, gaji karyawan, sewa tempat, dan lain-lain, maka keuntungan bersih yang didapat kisaran Rp 1,9 juta. Dengan laba sebesar itu, mitra diprediksi balik modal dalam waktu empat bulan.

Sudah punya bayangan dong, mau mengambil waralaba minuman yang mana. Tapi, biar lebih kuat pertimbangannya bisa ditengok waralaba minuman teh berikut ini.

Teh Kocok. Adalah  Sapto Aji yang mengusung brand Teh Kocok (Teh Kopi Cokelat) di Bekasi, Jawa Barat. Usaha minuman ini didirikan pada 2013. "Tapi baru menawarkan kemitraan April 2016 kemarin. Sekarang belum ada mitranya karena masih 3 bulanan,” ujar Sapto. Tapi, Sapto yakin, usahanya ini akan berkembang pesat.  Apalagi dalam kemitraannya Sapto tidak menerapkan sistem bagi hasil atau membebankan biaya royalti bulanan. Mitra hanya wajib membeli bahan baku ke pusat.

Mau berinvestasi? Teh Kocok hanya menawarkan satu paket investasi, yaitu: paket Rp 3,5 juta. Dengan modal tersebut mitra mendapat fasilitas kerja sama brand, perlengkapan dan peralatan usaha, manajemen, promosi dan bahan baku awal sebanyak 150 porsi

Sapto memperkirakan dalam satu hari, rata-rata omzet yang didapat oleh gerai pusat Teh Kocok sekitar Rp 250.000 hingga Rp 350.000. Praktis dalam satu bulan omzet yang didapat sekitar Rp 7,5 juta hingga Rp 10,5 juta. Omzet tersebut sangat bergantung pada lokasi gerai. "Lokasi strategis bisa mendatangkan pengunjung yang potensial," ujar Sapto. Mitra bisa balik modal dalam waktu tiga bulan.

Nah, dengan tiga waralaba minuman teh tersebut, boleh berhitung dengan cermat mana yang akan diambil.  Terus jalankan rencana bisnis yang kita pilih, jangan takut gagal.  Seperti kata Mario Teguh, “Hanya orang berani gagal besar, yang bisa meraih sukses besar.” Salam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×