kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45930,47   2,12   0.23%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Membentuk laba usaha bento


Rabu, 20 Juli 2016 / 19:30 WIB
Membentuk laba usaha bento


Reporter: Teodosius Domina | Editor: Rizki Caturini

Bisnis makanan Jepang seperti bento sudah lama eksis di tanah air. Kuliner yang terdiri dari nasi, sayuran dan nugget atau tumis daging ayam yang disajikan dalam satu kotak ini sudah lumayan akrab di lidah masyarakat Indonesia. Segmentasi pasarnya pun luas karena bisa dinikmati semua golongan usia dari anak-anak hingga dewasa.

Inilah yang membuat Teddy Cahyo tertarik untuk menjalankan usaha bento. Ia menghadirkan bento dalam konsep take away atau makanan tidak untuk dinikmati di gerai lewat merek usaha Hiroku Bento Box. Mulai menjalankan usaha secara mandiri sejak Juni 2014, dia telah berhasil membuka dua gerai cabang. Agar gerainya makin banyak, dia memutuskan untuk  menawarkan kemitraan usaha sejak Juni 2016. Saat ini baru ada satu mitra yang bergabung di Solo.

Jika ingin bergabung, ada dua paket yang ditawarkan. Paket pertama nilai investasinya Rp 30 juta. Mitra akan mendapat fasilitas satu set gerobak, peralatan usaha, perlengkapan promosi, bahan baku awal dan pelatihan serta resep pengolahan menu. Sedangkan paket kedua nilai investasinya Rp 45 juta. Fasilitas yang didapat kurang lebih sama dengan paket pertama. Hanya saja mitra akan memperoleh dua gerobak untuk berjualan dan peralatan yang lebih lengkap sehingga lebih leluasa dalam menyajikan dagangannya serta memiliki kapasitas yang lebih besar pula.

Sebelum mitra membuka gerai, pusat akan terlebih dahulu melakukan survey lokasi. Selain untuk mengenal pemiliknya, pusat juga bisa melihat karakteristik pasar. "Mitra tinggal menentukan lokasi saja. Nantinya kami akan mensurvei apakah tempat tersebut layak atau tidak," kata Teddy.

Ada tiga pilihan saus

Ada empat paket menu yang dijajakan. Keempat menu tersebut berisi beragam jenis olahan ayam dan seafood seperti chicken teriyaki, chicken katsu, oboro, eby fry, beef bulgogi, serta salad. Masing-masing paket dibanderol dengan kisaran harga Rp 20.000 hingga Rp 25.000 per kotak. Harga jual boleh menyesuaikan dengan lokasi usaha mitra.

Teddy menghitung, dalam sehari mitra ditargetkan bisa menjual minimal 25 kotak per hari. Dengan berjualan selama satu bulan penuh, omzet minimal yang diperoleh mencapai Rp 15 juta sebulan. Setelah dikurangi biaya bahan baku, sewa tempat. gaji pegawai dan Dari situ mitra bisa memperoleh laba sekitar Rp 6 juta per bulan. Jika target tersebut tercapai, mitra bisa balik modal kurang dari setahun.

Mitra tidak harus membayar biaya royalti saban bulan. Hanya saja ada beberapa bahan yang harus dipasok dari pusat, di antaranya saus tiga rasa, mayones, nori, olahan ikan dan kemasan produk. "Beberapa saus yang dipasok dari pusat untuk menjaga kualitas rasa yang menjadi keunggulan produk kami," ujarnya.

Mitra bisa menambahkan layanan pesan antar untuk menggenjot omzet. Tapi tidak menutup kemungkinan juga jika mitra ingin menyediakan kursi dan meja di gerai agar konsumen bisa menikmat makanan langsung di gerai.

Erwin Halim, pengamat waralaba dari Proverb Consulting menilai, tawaran bisnis yang diberikan cukup realistis. Tapi proyeksi balik modal bisa lebih dari tahun satu tahun jika laba bersih lebih kecil dari prediksi. Calon mitra juga harus memperhatikan kualitas rasa menu yang akan dijual serta penentuan lokasi usaha.         n

Hiroku Bento Box         

Jl KH Samanhudi, Sondakan, Laweyan, Solo    
HP: 085743944248

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×