kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Membibitkan uang dari pembibitan jeruk madu (1)


Jumat, 13 Agustus 2010 / 14:39 WIB
Membibitkan uang dari pembibitan jeruk madu (1)


Reporter: Hendra Gunawan | Editor: Tri Adi

Kabupaten Karo yang terletak di Sumatera Utara merupakan sentra produksi komoditas jeruk. Salah satu varietas jeruk yang banyak ditanam di kabupaten ini adalah jenis siam madu. Maklum, banyak konsumen yang suka mengkonsumsi jeruk varietas ini.

Rasa jeruk siam madu karo manis. Selain itu, ukurannya relatif besar dengan berat 90 gram hingga 225 gram dengan diameter mencapai 7 cm. Yang terpenting, jeruk ini awet dan daya tahannya lama, yakni delapan hingga 10 hari setelah masa panen. Usia konsumsinya pun dapat lebih panjang.

Dengan berbagai kelebihan tersebut, jeruk siam madu karo tidak hanya disukai masyakarat Sumatera Utara. Tapi juga digemari oleh mayoritas masyarakat Indonesia.

Banyaknya peminat jeruk siam madu karo ini tentu mempengaruhi permintaan bibit pohonnya. Seperti yang dialami Iswahyudi, pemilik UD Agro Nusa di Medan. Dia mengalami lonjakan permintaan bibit jeruk varietas ini hingga 100%.

Jika, sebelumnya dia hanya bisa menjual maksimal 2.000 bibit pohon, saat ini pesanan yang datang mencapai 4.000 bibit setiap bulannya.

"Permintaan datang dari Sulawesi, Aceh, Bangka Belitung dan Jawa Barat," kata Iswahyudi.

Harga jual bibit jeruk siam madu karo beragam. Untuk bibit pohon yang tingginya kurang dari 30 cm atau umurnya belum mencapai 10 bulan, harganya sekitar Rp 15.000 per pohon.

Sedangkan untuk bibit yang tingginya melebihi 50 cm atau berumur sekitar 1,5 tahun, Iswahyudi membanderolnya seharga Rp 25.000. Jadi, jika harga rata-rata bibit Rp 20.000 per pohon, dia bisa mengantongi pendapatan paling tidak sekitar Rp 80 juta per bulan.

Selain memiliki banyak keunggulan, menurut Iswahyudi, jeruk siam madu karo memiliki umur yang lebih panjang bila dibandingkan dengan pohon jeruk lain. "Jeruk siam madu karo bisa hidup hingga 20 tahun. Adapun pohon jeruk lain hanya mampu bertahan sekitar 10 tahun," katanya.

Dengan umur yang lebih panjang itu, petani akan lebih beruntung. Sebab, pohon lebih lama hidup agar terus memproduksi buah jeruk. Apalagi, "Jeruk ini bisa panen tiga bulan sekali atau setahun empat kali," katanya.

Pohon jeruk siam madu karo baru mulai berbuah ketika sudah berusia 2,5 tahun. Produksi setiap pohon berkisar antara 100 kilogram (kg) hingga 300 kg dalam sekali panen. Saat ini di Sumatera Utara, harga jual jeruk Madu berkisar Rp 10.000-Rp 12.000 per kg.

Menurut Iswahyudi, para pemilik kebun jeruk di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, rata-rata menjual hasil produksinya ke Riau, Jambi dan beberapa kota lain di Pulau Jawa. "Sekitar 50 persennya ke Jakarta," imbuhnya. (Bersambung).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×