kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Membidik laba cantik dari penjualan lensa fisheye


Kamis, 30 Oktober 2014 / 15:32 WIB
Membidik laba cantik dari penjualan lensa fisheye
ILUSTRASI. Film biografi Pele berjudul Pele: Birth of a Legend dan beberapa rekomendasi film tentang atlet olahraga lainnya yang wajib ditonton penggemar olahraga.


Reporter: Izzatul Mazidah | Editor: Havid Vebri

Perkembangan teknologi menciptakan ceruk bisnis baru. Lihat saja salah satunya adalah peluang bisnis menjadi reseller produk lensa fisheye atau mata ikan yang kini sedang populer di kalangan anak muda. Ini adalah lensa terpisah yang bisa dipasang di berbagai ponsel pintar untuk membuat efek foto surealis melengkung seperti di kamera profesional DSLR.

Salah satu pelaku usaha lensa maka ikan ini adalah Ferdinand Saragih. Dia menjual lensa jelly fisheye dan fisheye 3in1. Produk lensa fisheye 3in1 terdiri dari tiga lensa yang bisa membuat efek berlainan yakni lensa fisheye, wide dan lensa macro.  Dia mengaku mengikuti tren berjualan produk ini.

Awalnya dia terinspirasi menggeluti bisnis ini sejak bertandang ke konter ponsel di Bandung. Pada saat itu banyak masyarakat yang mencari lensa fisheye. "Dari situlah saya berniat menjalani bisnis yang sedang berkembang ini," kata dia.

Ferdinand memulai berjualan lensa mata ikan pada tahun 2013 lewat Facebook. Dia mengambil pasokan produk dari importir di Tanjung Priok. Sebagian besar pembeli lensa ini adalah kaum muda. Dalam sehari Ferdinand bisa menjual 20 paket fisheye. Lokasi pembeli mulai dari Jabodetabek hingga Papua dan Aceh.

Dia menjual produk jelly fisheye sekitar Rp 25.000 per bungkus dan lensa fisheye 3in1 seharga Rp 59.000 per bungkus. Dia bisa meraup omzet sekitar Rp 1,18 juta per bulan atau sekitar Rp 35 juta per bulan.

Ferdinand bilang, belakangan produk yang sedang banyak dicari adalah fisheye 3in1 karena bisa mendapat tiga lensa yang bisa memberi efek berbeda. Tren ini bergeser dari sebelumnya lensa jelly fisheye yang lebih dulu populer.

Karena target pasarnya adalah anak-anak muda, sehingga media promosi yang dipakai Ferdinand pun menggunakan media sosial, toko online dan forum komunitas seperti Kaskus, Olx, dan Facebook.

Sementara, Izulkarnaen, penjual lensa fisheye lainnya baru saja memulai usaha di awal 2014. Area pembeli produk selama ini banyak berasal dari wilayah Jabodetabek. Ada juga beberapa pembeli berasal dari Kalimantan.

Pria yang akrab disapa Izul ini dapat menjual sekitar lima lensa per hari atau sekitar 100 lensa dalam satu bulan. Izul menjual lensa fisyeye 3in1 seharga Rp 90.000 untuk harga eceran dan Rp 30.000 untuk harga grosir. "Kebanyakan pembeli membeli secara grosir untuk dijual lagi," kata dia.

Izul mengaku bisa meraup omzet Rp 3 juta sampai-4 juta sebulan. Dia menggunakan kaskus.co.id dan Istagram sebagai media penjualan. Namun, Izul bilang, kini sudah ada beberapa ponsel pintar yang memiliki aplikasi fisheye di dalamnya.

Sehingga dia menganggap ke depannya orang tidak lagi butuh lensa tambahan seperti ini lagi.  Meski begitu, dia optimistis usaha ini masih akan tetap ada peminatnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Terpopuler
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×