kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Membingkai keuntungan bisnis pigura tiga dimensi


Minggu, 01 Februari 2015 / 16:42 WIB
Membingkai keuntungan bisnis pigura tiga dimensi


Reporter: Izzatul Mazidah | Editor: Rizki Caturini

Bisnis kerajinan tangan makin banyak dan inovatif. Kini banyak beredar produk kerajinan tangan yang populer dipakai untuk hadiah yakni scrapframe 3D. Ini adalah pigura yang tidak hanya berisi cetakan foto 2 dimensi (2D). Namun, pigura tersebut diisi dengan foto yang dibentuk tiga dimensi dengan tambahan pernak-pernik agar terlihat cantik. Konsumen juga bisa memesan produk ini dengan tema tertetu agar lebih spesial.

Salah satu pebisnis scrapframe 3D ini adalah Okta Ricado, pemilik toko online oriscrap.com. Pria asal Yogyakarta yang akrab disapa Okta ini memulai bisnis gift scrap sejak Juni 2012. Awalnya dia menjual kerajinan scrapbook dan scrapbox. "Yang terbaru adalah scrapframe ini," ujar Okta.

Biasannya dia banyak mendapat pesanan untuk momen tertentu seperti scrapframe ulangtahun, anniversary, valentine, pernikahan atau kelulusan. Pemesanan tergantung permintaan dari konsumen dan bisa di sesuaikan selera.

Dari toko online-nya ini, Okta menjual scrapframe dengan harga Rp 110.000 per unit. Ini sudah termasuk bingkai foto. Kebanyakan pelanggannya berasal dari daerah Jawa dan sekitarnya.  

Okta bilang, pembuatan scrapframe ini semua dikerjakan dengan tangan alias handmade. Biasannya dia mendesain gambar dan tema sendiri memakai aplikasi di komputer sebelum dituangkan dalam scrapframe. Okta mengaku dari bisnis gift ini, dia bisa mengantongi omzet sekitar Rp 12 juta−Rp 14 juta per bulan.

Pebisnis lainnya adalah Agnes Delvis Ayunda. Wanita yang akrab disapa Agnes ini baru menjalankan bisnis scrapframe sejak Februari 2014. "Produk ini banyak penggemarnya untuk dijadikan kado," kata dia.

Agnes menjual kerajinan ini di akun Instagram @ciko_popup. Dia menawarkan produk dalam berbagai ukuran, yaitu 15 cm x 20 cm, 20 cm x 30 cm, 30 cm x 40 cm, dan 50 cm x  60 cm.

Proses pembuatannya sama. Pertama-tama pelanggan memilih ukuran dan tema yang diinginkan. Lalu pelanggan memberikan foto dan ucapan yang ingin dipajang. Selanjutnya, Agnes akan meminta persetujuan desain kepada pelanggan sebelum memulai proses pembuatan.

Harga scrapframe yang dibanderol Agnes berkisar dari Rp 90.000 hingga Rp 300.000 per unit. Umumnya pemesan datang dari daerah Jabodetabek. "Namun beberapa kali pesanan juga datang dari wilayah Aceh, Kalimantan, Sulawesi Selatan, dan Nusa Tenggara," kata Agnes.

Pesanan yang datang tiap bulan sekitar 30 buah sampai dengan 50 buah. Dalam sebulan omzet yang Agnes dapat bisa mencapai Rp 4 juta hanya untuk penjualan scrapframe.

Untuk meningkatkan penjualan, Okta dan Agnes aktif memasarkan produknya via jaringan media sosial seperti Instagram dan Facebook, Twitter dan juga di beberapa forum-forum jual beli di dunia maya.       n

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×