kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Membungkus laba dari sarung galon berbentuk boneka


Jumat, 20 Mei 2011 / 16:38 WIB
Membungkus laba dari sarung galon berbentuk boneka
ILUSTRASI. Layar monitor pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia Jakarta, Selasa (4/8). Pada penutupan perdagangan saham, Selasa (4/8/2020), IHSG ditutup naik 68,77 poin atau 1,37 persen ke posisi 5.075,00. Sementara, indeks saham LQ45 juga menguat 2,01 persen ke p


Reporter: Dharmesta | Editor: Tri Adi

Usaha pembuatan sarung galon ternyata bisa mendatangkan omzet besar. Perajin sarung galon ini jeli melihat pasar dengan memproduksi sarung galon berhias boneka atau motif kartun. Sebulan, mereka pun bisa mendulang omzet hingga puluhan juta rupiah.

Mempercantik dapur tak hanya dengan menampilkan perabot unik atau perpaduan warna yang menarik. Bagi pengguna air minum isi ulang, tentu juga ingin galon air tidak tampil polos. Mereka pun menutup kemasan galon itu dengan beragam penutup yang menarik.

Salah satunya, menutup galon air itu dengan sarung galon dengan bentuk yang lucu, seperti yang dibuat oleh Wahyu Ari Chandra. Pemilik UD Tumbuh Jaya di Semarang ini memproduksi sarung galon berhias boneka. Alhasil, sarung galon ini tak hanya berfungsi sebagai pelindung galon dari debu, tapi juga menjadi dekorasi atau penghias ruangan.

Wahyu membuat semua penutup galon ini secara handmade. "Karena proses pembuatannya cukup rumit," ujarnya. Ia pun memadukan beragam bahan, seperti katun, busa dan dakron dalam pembuatan sarung galon ini.

Kini, Wahyu mempunyai puluhan model sarung galon yang dihiasi boneka. Ia memilih tokoh-tokoh kartun seperti Mickey Mouse, Winnie the Pooh, hingga bentuk-bentuk hewan untuk bonekanya. "Tapi, yang paling laris adalah sarung galon boneka koki," ujarnya. Harga jual sarung galon ini berkisar Rp 55.000.

Saat ini, Wahyu pun masih berkonsentrasi menggarap pasar Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur dan penjualan lewat internet. Pembeli produknya kebanyakan adalah ibu rumahtangga atau pekerja kantoran yang membeli dalam jumlah banyak untuk dijual kembali di Facebook, Kaskus, komunitas ibu-ibu rumahtangga dan kantor.

Sebagai antisipasi pasar menjadi jenuh, Wahyu pun rutin meluncurkan model-model baru. "Saya mengganti model baru setiap dua bulan sekali," ujarnya.

Wahyu optimistis pasar sarung galon dengan hiasan boneka ini tetap cerah karena kompetitor masih sedikit. Sayangnya, Wahyu belum bisa memanfaatkannya secara maksimal kesempatan ini karena ia baru memproduksi 24 buah sarung per hari, yang langsung habis diserap pasar. Dengan harga per sarung galon Rp 55.000, omzet Wahyu bisa mencapai Rp 1,32 juta per hari atau mencapai Rp 39, juta per bulan.

Selain Wahyu, Nita Novita Saraswati juga memproduksi sarung galon dengan motif tokoh kartun dan binatang di Tangerang. Ia baru mulai usaha ini awal tahun 2011. "Awalnya, saya bersama teman memproduksi tas, lalu kami mencoba membuat sarung galon yang ternyata hasilnya bagus," ujar Nita. Hingga kini dia sudah mempunyai sekitar 120 motif.

Melalui situs ovit shop miliknya, Nita mampu menjual hingga 30 sarung galon per hari. Namun, harga sarung galon ini lebih murah, yakni Rp 35.000 per potong. Dengan begitu, omzet Nita bisa mencapai Rp 1,05 juta per hari. Kini, penjualan sarung galon Nita sudah sampai ke daerah seperti Papua dan Aceh. "Konsumen saya adalah ibu rumahtangga yang peduli dengan penampilan dapur," ujar Nita.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×