kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Memburu lemang hangat di Perbaungan (1)


Minggu, 08 Oktober 2017 / 13:10 WIB
Memburu lemang hangat di Perbaungan (1)


Reporter: Tri Sulistiowati | Editor: Johana K.

KONTAN.CO.ID - Menikmati keindahan pesona alam Sumatra Utara tak lengkap rasanya bila tidak menjajal makanan khas setempat. Sudah bukan rahasia lagi bila wilayah ini menyimpan banyak pilihan kuliner yang wajib dicoba.

Salah satunya, lemang. Camilan ini terbuat dari ketan dicampur dengan kelapa yang dimasak dalam batang bambu. Pelengkapnya adalah selai srikaya. Perpaduan gurih lemang dan manisnya selai cocok menjadi teman saat siang atau malam hari.

Asal tahu saja, lemang adalah makanan khas Tebing Tinggi, Sumatra Utara. Meski begitu, lemang cukup mudah ditemukan di Medan. Hampir setiap pasar rakyat selalu ada penjual lemang.  

Bila ingin mendapatkan jajanan ini dalam kondisi hangat, Anda bisa menemuinya di sepanjang jalan Perbauangan, Kabupaten Serdang Bedagai menuju Tebing Tinggi.

Saat KONTAN mengunjungi lokasi tersebut pada Jumat (8/9), terlihat belasan penjual lemang lengkap dengan batang-batang bambu yang berjajar di atas perapian. Kepulan asap yang keluar dari batang bambu, seakan memanggil para pengendara untuk singgah sejenak.

Membeli lemang di sini, Anda harus pandai menawar. Sebab, harga beli lemang disana berbeda-beda dan tergantung kemampuan Anda menawar. Jika sudah berhasil mendapatkan kesepakatan harga, lemang bisa dinikmati sambil bersantai di gubug-gubug bambu yang disediakan para penjual.

Meski sinar mentari terasa terik, namun hembusan anging membuat suasana cukup nyaman. Apalagi, para pelanggan dapat menikmati lemang dengan pemandangan kebun kelapa sawit.   

Sekedar informasi, untuk sampai ke lokasi ini, butuh sekitar 1-1,5 jam perjalanan. Jarak tempuhnya lebih dari 25 kilometer dari pusat kota Medan.

Karena lokasinya berada di pinggir jalan, maka Anda bisa menggunakan transportasi umum dengan tujuan Tebing Tinggi. Tapi, jika ingin berlama-lama, lebih baik menggunakan kendaraan pribadi.

Nurani, salah satu penjual lemang mengaku, pedagang mulai berjualan lemang di lokasi ini sejak 2010. Setelah terlihat ramai pembeli, kian banyak pedagang yang bergabung.

Sebelumnya, para pedagang ini berjualan di kota Tebing Tinggi, daerah asal makanan ini. Namun, penjualan di sana sepi dan lokasinya sempit. Sejumlah pedagang pun lantas pergi mencari tempat baru.  

Harga lemang dibanderol Rp 15.000 per batang. Tapi, harga tersebut masih bisa berubah sesuai tawaran pembeli.

Pada musim libur sekolah dan hari besar seperti perayaan hari raya Idul Fitri, tahun baru Imlek, Natal adalah momen panen. Pasalnya, dalam sehari pedagang bisa menjual sampai 40 batang. Sedangkan, pada hari biasa paling banyak hanya mampu menjual delapan batang lemang.

Desi Trisetiani, penjual lainnya mengamini hal tersebut. "Untuk laku delapan batang saja kami susah, hari ini saya sampai sore begini masih belum ada yang laku," katanya pada KONTAN.

Untuk harga jualnya dia mematok sama sekitar Rp 15.000. Sehari-hari, dia membawa sekitar 10 batang lemang untuk dijajakan.     

(Bersambung)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×