kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Memperluas relasi untuk memudahkan pemasaran (3)


Senin, 08 Februari 2016 / 16:03 WIB
Memperluas relasi untuk memudahkan pemasaran (3)


Reporter: Nicholas Gandhi | Editor: S.S. Kurniawan

Banyaknya kesulitan yang dihadapi Dinny Jusuf dalam proses menyelamatkan kain tenun Toraja dari kepunahan tidak membuatnya kecil hati. Ia sadar betul bahwa Torajamelo tidak hanya sekadar berjualan tas dan produk fesyen lainnya, juga bagaimana membuat kehidupan para penenun di Toraja jadi lebih baik.

"Kami bukan jualan kain, tapi kita memastikan supaya orang Toraja mulai menenun kembali, kata Dinny.

Masalah yang masih kerap dihadapi hingga kini adalah: bagaimana dia harus meningkatkan kualitas kain yang dihasilkan oleh para penenun. Dinny tidak bisa menuntut terlalu banyak, agar kualitas kain selalu prima.

Soalnya, di satu sisi memang tujuan utama dari bisnis ini harus mengutamakan kesejahteraan para penenun. Dinny harus bisa membuat para penenun itu bekerja sesuai kondisi hati mereka tanpa ada paksaan.

Meski dia punya standardisasi dari sisi kualitas, agar para penenun tidak putus asa, apapun hasil yang tenunan mereka tetap akan diambil. Namun, ketika proses membuat produk fashion, kain tersebut tetap harus melalui proses penyaringan yang sesuai standar kualitas Torajamelo.

Berbagai produk fashion Torajamelo bisa didapatkan di butiknya yang berlokasi di Kemang, Jakarta Selatan. Dinny juga menjajakan produk Torajamelo lewat situs 222torajamelo.com guna memudahkan konsumen mengoleksi produknya.

Butik dijadikan tempat untuk memperbanyak dan menguatkan komunitas guna melestarikan tenun Toraja. Nanti akan ada acara rutin di butik seperti kumpul bersama untuk edukasi sekaligus meningkatkan kepedulian mengenai tenun Toraja.

Dinny juga sering membangun relasi dengan para pemangku kepentingan dan para kolega dalam rangka memperluas pasar hingga luar negeri. Produk Torajamelo pernah ikut pameran industri kreatif di Jepang lantaran diajak oleh Runi Palar, pengusaha perhiasan perak yang sudah rutin mengadakan pameran di Jepang.

"Produk kami dianggap memenuhi standar kualitas untuk masuk pasar Jepang," kata dia. Dari program Kementerian Perdagangan, produk Torajamelo juga pernah ikut pameran kerajinan di Las Vegas.

Sepak terjang Torajamelo di Indonesian Fashion Week juga lantaran rekomendasi dari relasinya yang sama-sama berkecimpung di dunia fashion. Lewat proses kurasi yang ketat, produk Torajamelo berhasil ikut dalam pergelaran bergengsi tersebut.

Agar bisnisnya terus berkembang, Dinny akan mencoba belajar strategi pemasaran di luar negeri. Menurutnya, di Indonesia belum ada contoh bisnis berbasis komunitas yang bisa sukses hingga menembus pasar dunia.

(Selesai)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×