kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menakar harum peluang kedai kopi


Jumat, 09 Oktober 2015 / 15:46 WIB
Menakar harum peluang kedai kopi


Reporter: Jane Aprilyani | Editor: Tri Adi

Satu lagi tawaran kemitraan kedai kopi dari Wake Cup Coffeeshop asal Jakarta. Ada tiga paket investasi yang ditawarkan Rp 175 juta, Rp 425 juta dan Rp 650 juta. Mitra akan dapat fasilitas berbeda tergantung paket usaha yang dipilih. Estimasi balik modal sekitar dua tahun.  

Meski bisnis kedai kopi sudah kian menjamur, namun hingga kini pelaku usaha yang menyasar sektor ini belum surut. Terbukti, kini makin makin bermunculan merek-merek kopi anyar bermunculan.

Salah satu pelaku usaha yang ikut menyesap harumnya bisnis kedai kopi adalah Kama Sulaiman dengan mengusung merek Wake Cup Coffeeshop. Mendirikan usaha sejak tahun 2013 di Jakarta, Kama mulai berani menawarkan kemitraan di tahun 2014. Saat ini, sudah ada enam gerai yang beroperasi, yakni empat gerai milik mitra di Balikpapan, Surabaya, Purwokerto, dan Jakarta serta dua gerai milik pusat di Jakarta.

Varian menu kopi yang ditawarkan mulai dari kopi hitam, espresso, iced blended, minuman cokelat, latte, aneka teh, serta jus. Untuk makanan pendukung tersedia pasta, croissant, nasi goreng dan lainnya.

Jika Anda tertarik bergabung, Kama menawarkan tiga paket investasi. Pertama, paket coffee booth senilai Rp 175 juta berkonsep kedai dengan fasilitas peralatan usaha lengkap, namun hanya fokus menjual kopi dengan sistem take away dengan luas ruangan 7,5 m²−12 m².

Kedua, paket coffee shop senilai Rp 425 juta dengan konsep kedai. Selain mendapat peralatan lengkap, mitra boleh menawarkan minuman dan makanan ringan di luar menu kopi, dengan luas ruangan 30 m²−60 m².

Balik modal dua tahun

Ketiga, paket coffee cafe senilai Rp 650 juta berkonsep kafe. Pada paket ini mitra berhak pula menjual makanan utama, minuman dan makanan ringan. Luas tempat usaha sekitar 60 m².

Kerjasama usaha berlangsung lima tahun. Pusat akan mengutip biaya royalti 5% dari omzet per bulan. Selain itu, mitra juga wajib membeli bahan baku yang bersifat tahan lama dari pusat. “Sementara untuk produk segar dan basah seperti susu akan dibantu pusat dalam proses pemesanannya,” kata dia.

Harga jual minuman mulai dari Rp 10.000−Rp 35.000 per gelas. Estimasi omzet tiap paket investasi berbeda-beda. Untuk paket booth, estimasi omzet Rp 1,5 juta−Rp 3 juta per hari. Sedangkan untuk paket coffee shop, target omzet Rp 3 juta−Rp 5 juta per hari. Sementara paket kafe, target omzet Rp 5 juta−Rp 8 juta per hari.

Setelah dikurangi biaya bahan baku, sewa tempat, gaji karyawan dan biaya operasional lain, mitra diprediksi meraup laba bersih 40% dari omzet per bulan. Sehingga balik modal sekitar dua tahun.

Kama mengklaim kelebihan usaha ini ada pada kemudahan sistem kerjasama. Cita rasa kopi yang ditawarkan pun disukai semua kalangan termasuk anak muda.

Ketua Komite Tetap Waralaba dan Lisensi Kadin, Amir Karamoy, mengatakan, pelaku usaha harus benar-benar bisa menyasar kalangan yang menjadi target pasar agar tidak terjadi kendala pengunjung yang sepi. Selain itu, tiap gerai juga harus menjaga cita rasa produk serta pelayanan.     


Wake Cup Coffeeshop      
Lobby Bangunan Perkantoran Wisma 77, Slipi, Jakarta
Hp: 0856 474 172 59

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×