kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mencecap manisnya bisnis kurma di bulan puasa


Jumat, 20 Agustus 2010 / 09:49 WIB
Mencecap manisnya bisnis kurma di bulan puasa


Reporter: Anastasia Lilin Y | Editor: Tri Adi

Salah satu buah yang membanjiri pasar saat Ramadan tiba adalah kurma. Buah asal Timur Tengah ini selalu sukses mendatangkan fulus bagi penjualnya. Baru sepekan puasa berjalan, seorang pedagang sudah mengantongi omzet ratusan juta.

Banyak pelaku usaha yang mendulang fulus besar selama bulan Ramadan. Salah satu pengusaha yang benar-benar memanfaatkan momen tahunan ini adalah para pedagang kurma. Maklum, pada masa puasa ini, banyak orang yang suka berbuka sembari mengudap manisnya buah kurma. Alhasil, penjualan buah ini terdongkrak naik.

Salah satu pedagang kurma yang memanen rezeki saat Ramadan adalah Hidayatulloh Sanusi. Pedagang kurma asal Kampung Semplak, Bogor, Jawa Barat, ini sudah menjual kurma hingga dua ton selama Ramadan yang baru berjalan sepekan.

Dari penjualan sebanyak itu, Hidayatulloh sudah mencetak omzet Rp 140 juta. Omzet ini melesat tinggi bila dibandingkan dengan bulan-bulan biasa. Sejak pertama kali melakoni usaha ini November 2009, dia rata-rata menjual empat hingga delapan kuintal kurma tiap bulan.

Hidayat mendapatkan beragam jenis kurma dari para importir. Kini, pemilik CV Bin Sanusi Beredar ini menawarkan 15 jenis kurma, baik dari Timur Tengah maupun Amerika. Sebut saja, Red Sayer, Lulu, Madinah RB, Mejool, Palm FruitMesir Sulthon dan King Dates.

Meski begitu, tak semua kurma laris terjual. Hidayatulloh bilang, jenis kurma yang paling diminati konsumen adalah Palm Fruit dari Tunisia dan Madina Dates dari Madinah. "Kedua jenis kurma itu matang di pohon. Rasanya manis dan legitnya juga cocok dengan lidah orang Indonesia," ujarnya.

Hidayat menjual kurma jenis Palm Fruit seharga Rp 35.000 per 500 gram (gr). Adapun harga Madina Dates Rp 27.500 per kilogram (kg). Yang termurah Red Sayer, seharga Rp 14.000 per kg.

Untuk memasarkan kurma, Hidayatulloh menjalin kerja sama dengan lebih dari 20 agen penjual di berbagai daerah. Dia juga menjual kurma melalui internet di situs Kurma Sahira.

Meski belum genap setahun menjajal bisnis ini, Hidayatulloh optimistis penjualannya akan terus naik hingga Hari Lebaran. Hanya, lanjut dia, kini stok kurma Palm Fruit mulai sulit diperoleh dari para importir langganannya.

Manis legitnya bisnis kurma juga dirasakan Emma Kristiana. Perempuan asal Solo, Jawa Tengah, ini juga tergolong baru sebagai pemain bisnis kurma. Bahkan, dia baru memulainya Ramadan tahun ini.

Tidak seperti Hidayatulloh yang menyediakan belasan jenis kurma, Emma hanya menawarkan kurma Khudry dari Arab Saudi. "Kurma ini tebal dagingnya, kering, berbiji kecil dan tak terlalu manis," imbuh dia.

Lantaran kualitasnya yang bagus itu, tak heran, harga kurma Khudry lumayan mahal. Emma menawarkan kurma jenis ini dengan harga Rp 57.000 per 500 gram.

Berbeda dengan Hidayatulloh, Emma hanya menawarkan kurmanya melalui internet. "Kalau ingin membeli kurma Khudry, harus pesan dari jauh-jauh hari karena pengirimannya hanya setahun sekali," ujarnya.

Sejak ditawarkan pada bulan Juli lalu, Emma sudah menjual sekitar 50 kilogram kurma. Alhasil, omzetnya mencapai Rp 5,7 juta.

Emma memang kurang maksimal menjual kurmanya lantaran toko online miliknya juga menawarkan beragam produk lain. Namun, menurut dia, bisnis penjualan kurma ini sangat menggiurkan di bulan Ramadan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Terpopuler
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×