kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mencetak laba hangat dari gerai waffle


Selasa, 28 April 2015 / 12:12 WIB
Mencetak laba hangat dari gerai waffle


Reporter: Izzatul Mazidah | Editor: Hendra Gunawan

Kudapan dari adonan kue berbentuk khas yang dicetak di besi waffle kini makin populer di tengah masyarakat. Selain cukup mengenyangkan, camilan ini makin banyak disajikan dengan berbagai inovasi taburan alias topping. Itulah yang membuat waffle makin mendapat tempat di lidah masyarakat.

Hal ini membuat Jess Hudaya, pria asal Jakarta, terdorong untuk menjalankan bisnis waffle dengan merek usaha Machoman Waffle. Sebelumnya usaha waffle ini dia namakan Prince Waffle yang berdiri pada 2009. Seiring berjalannya waktu, usahanya berkembang dengan konsep kafe makanan Italia dan waffle bernama Prince House.

Berniat untuk menjalankan sistem kemitraan usaha, Jess pun membuat merek baru bernama Machoman Waffle pada tahun 2015 dan menawarkan kemitraan di bulan Maret. Saat ini Jess sudah memiliki lima gerai Machoman Waffle di Jakarta dan Bekasi. Jess bilang, perbedaan antar keduanya adalah waffle yang dijual di Machoman Waffle ukurannya lebih besar dan pilihan topping lebih premium.

Karena masih terbilang anyar, hingga saat ini belum ada mitra yang bergabung. Jess menawarkan kerjasama selama 10 tahun dengan nilai investasi Rp 160 juta. Mitra akan mendapatkan hak penggunaan merek, dan peralatan usaha seperti waffle machine, freezer, chiller, dan peralatan kasir. 

Pusat tidak mengutip biaya royalti. Jika ingin melanjutkan kerjasama setelah 10 tahun, mitra harus membayar biaya perpanjangan senilai investasi awal.

Luncurkan menu baru

Menu Machoman Waffle terdiri dari waffle dengan berbagai pilihan saus seperti cokelat, cokelat green tea, plus buah atau sereal atau kacang dan es krim. Waffle ini dijual mulai dari Rp 18.000 hingga Rp 32.000 pe porsi. "Tiap tiga bulan sekali kami meluncurkan menu baru," ujar Jess.

Besaran investasi tersebut belum termasuk sewa tempat. Syarat tempat minimal memiliki luas 9 m² yang terletak di dalam mal untuk keluarga atau tempat-tempat kongko anak muda.

Jess memprediksi dalam satu bulan satu gerai mitra bisa meraup omzet hingga Rp 60 juta. Setelah dikurangi biaya bahan baku, sewa tempat, gaji pegawai dan biaya operasional lainnya, mitra masih bisa mendapat laba bersih sekitar 25% dari omzet dengan target balik modal di bawah dua tahun.

Jess mengklaim, kelebihan menu waffle di gerainya memiliki rasa yang fresh, crispy dan konsep penyajiannya yang menarik. Pengalamannya menjalankan bisnis waffle menambah optimisme usaha ini bisa berjalan baik.  

Erwin Halim, pengamat bisnis dari Proverb Consulting mengatakan, usaha waffle makin menjamur dengan kualitas yang berbeda-beda. "Akan terseleksi dan yang kurang bagus akan terlibas," ujar Erwin.

Sebelum memutuskan bergabung, ada baiknya calon mitra minta bukti laporan keuangan gerai yang telah beroperasi.
 

Machoman Waffle          
Jln Boulevard Kelapa Gading Blok WA2 No 12-14, Jakarta. HP. 081210010090

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×