kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mencicipi segarnya kemitraan bisnis es krim


Selasa, 25 Agustus 2015 / 16:06 WIB
Mencicipi segarnya kemitraan bisnis es krim


Reporter: Jane Aprilyani | Editor: Dikky Setiawan

Bisnis kemitraan es krim masih menjadi primadona bagi sebagian pelaku bisnis. Selain segmen pasarnya luas, risiko bisnis es krim juga terbilang rendah. Maklum, modal usaha ini cukup terjangkau.

Salah satu pebisnis yang menawarkan kemitraan agen es krim adalah Sulwannoor dari Tanjung Redeb, Berau Kalimantan Timur. Ia merintis usaha ini sejak tahun 2013 dengan bendera usaha Nabil Ice Cream. Untuk melebarkan sayap bisnisnya, Sulwannoor menawarkan kesempatan menjadi mitra usaha Nabil Ice Cream sejak tahun 2014.

Saat ini, Sulwannoor telah memiliki 8 mitra yang tersebar di Tanjung Redeb, Samarinda, dan Tarakan. Bagi yang berminat menjadi mitra Nabil Ice Cream, Ia menawarkan paket investasi hanya Rp 200.000. Dengan investasi itu mitra hanya mendapatkan 1 kilogram (kg) bahan baku es krim. “Mitra bisa menggunakan brand Nabil Es Cream atau pakai merek sendiri,” ujarnya.

Selain itu, pusat akan memberikan pelatihan usaha yang bebas biaya. Mitra juga tidak dikenakan biaya kemitraan dan royalti fee. Namun, mitra harus mencari tempat dan peralatan usaha sendiri. “Tapi, pusat akan bantu mencarikan tempat dan kebutuhan untuk usaha,” imbuh Sulwannor.

Nabil Ice Cream menawarkan dua jenis rasa es krim, yaitu three in one (cokelat, stroberi, dan vanila) dalam satu gelas dan es krim Vanilla Oreo dalam satu gelas yang dibanderol Rp 10.000 isi 300 miligram.

Menurut Sulwannoor, es krim olahannya punya keunggulan dibandingkan produk serupa lainnya. Di antaranya, bahan baku es krim terbuat dari bahan alami tanpa pengawet. Selain itu, tekstur es krimnya lembut.

Sulwannoor mengklaim, dalam sehari mitra bisa menjual 50 gelas-60 gelas es krim. Dengan penjualan harian sebesar itu, mitra bisa meraup omzet sekitar Rp 18 juta per bulan. Setelah dihitung biaya investasi, sewa tempat, dan operasional, mitra diperkirakan bisa balik modal urang dari enam bulan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×