kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,20   -16,32   -1.74%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mencicipi tawaran bisnis ayam goreng


Rabu, 09 Januari 2013 / 12:43 WIB
Mencicipi tawaran bisnis ayam goreng
ILUSTRASI. JAKARTA,04/10-OTORITAS JASA KEUANGAN. Suasana kantor Otoritas Jasa Keuangan di Jakarta. KONTAN/Fransiskus Simbolon


Sumber: Kontan 9/1/2013 | Editor: Havid Vebri

Tawaran waralaba dan kemitraan bisnis makanan olahan ayam tak ada habisnya. Tawaran terbaru datang dari Alexa Fried Chicken (AFC) di Bandung, Jawa Barat.

Lewat tawaran yang mulai dirilis Desember 2012 ini, AFC menjadikan ayam goreng tepung sebagai menu utama. Kendati mengusung brand baru, pemilik usaha ini sudah tak asing lagi dengan bisnis ayam goreng tepung.

"AFC ini anak usaha dari Rocket Fried Chicken (RFC) dan Jupe Fried Chicken (JFC) yang sudah saya dirikan sebelumnya," kata Dicky Satria, pemilik AFC.

Saat ini, AFC telah memiliki tiga gerai yang seluruhnya milik pusat dan berlokasi di Sulawesi. Jika tertarik menjadi mitra, ada tiga jenis paket investasi yang ditawarkan.

Paket termurah adalah, pertama, paket gerobak dengan biaya investasi Rp 10 juta. Dengan biaya tersebut, mitra akan mendapatkan booth, perlengkapan, bahan baku awal, dan pelatihan. "Paket ini untuk pengusaha dengan modal minim," tutur Dicky.

Dicky mengestimasikan, mitra paket ini bisa memperoleh omzet Rp 6 juta per bulan, dengan laba bersih 30%. Mitra ditargetkan balik modal dalam waktu enam bulan.

Kedua, paket kios dengan nilai investasi Rp 45 juta. Syaratnya, mitra harus menyiapkan tempat seluas 24 meter persegi. Dalam paket ini mitra akan mendapat dekorasi tempat, perlengkapan, bahan baku awal serta pelatihan.

Omzet yang diharapkan sebesar Rp 20 juta per bulan, dengan laba bersih 30%. Mitra diperkirakan balik modal dalam delapan bulan.

Ketiga, paket resto dengan biaya investasi Rp 100 juta. Dalam paket ini, mitra harus menyediakan tempat seluas 40 meter persegi. Mitra akan mendapat dekorasi tempat, perlengkapan, bahan baku awal serta pelatihan.

Estimasi omzetnya sebesar Rp 40 juta per bulan, dengan laba bersih 30%. Target balik modalnya sekitar sembilan bulan sejak beroperasi.

Lantaran kemitraan AFC ini masih baru, Dicky masih belum menetapkan royalty fee. "Royalty fee berlaku jika mitra sudah balik modal," tuturnya.

Membidik segmen konsumen kelas menengah bawah, satu potong ayam goreng tepung di AFC dibanderol seharga Rp 6.000. Kehadiran AFC ini melengkapi RFC dan JFC yang cenderung membidik kelas menengah atas.

Pengamat waralaba dari Proverb Consulting, Erwin Halim mengatakan, prospek bisnis makanan olahan ayam masih menjanjikan. Dengan harga jual yang terjangkau, perputaran uang di bisnis makanan olahan ayam cukup cepat.

Selain itu, modal membangun bisnis makanan olahan ayam juga tergolong murah. Namun, jika usaha ayam goreng ini ditawarkan dalam bentuk kemitraan, sebaiknya pemain yang menawarkan kemitraan harus memberikan contoh gerai yang sudah sukses di bisnis ini.

“Sebaiknya, suatu bisnis kemitraan baru bisa menawarkan kerjasama jika sudah berumur di atas dua tahun sampai tiga tahun,” ujar Erwin.

Maka itu, Erwin menyarankan, AFC menahan diri dulu dengan memusatkan perhatian pada pengembangan usaha sampai berhasil. Setelah itu, baru menawarkan kemitraan.

CV. Alexa Fried Chicken
Graha DFI 2nd Floor -
Grand Surapati Core Jl PHH Mustofa No 39, Bandung
HP: 087825455551

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×