Reporter: Danielisa Putriadita, Nisa Dwiresya Putri | Editor: Havid Vebri
JAKARTA. Jasa potong rambut memang menjadi pilihan bisnis yang menggiurkan karena sudah menjadi kebutuhan. Tak heran, banyak orang memilih menekuni bisnis jasa ini. Seperti Yeremia yang mendirikan Brocode Barbershop pada 2014.
Bahkan, ia pun mengembangkannya dengan menawarkan kemitraan sejak 2015. Berpusat di Bandung, Brocode Barbershop kini memiliki empat gerai mitra di Sumedang, Aceh, Tegal, dan Bandung.
Tersedia dua paket investasi untuk menjalin kemitraan dengan Brocode Barbershop. Pertama, paket Mini Concept dengan nilai investasi Rp 75 juta. Kedua, paket General dengan investasi Rp 135 juta. Namun, harga ini hanya berlaku untuk mitra di Pulau Jawa.
Paket investasi di atas mencakup renovasi dan desain interior berkonsep, peralatan cukur lengkap, sistem perusahaan, serta support SDM. Yeremia bilang, mitra dan karyawan juga akan mendapatkan training pada satu bulan pertama. “Sisanya, saat pemantauan rutin ke mitra,” tuturnya.
Brocode Barbershop menyediakan jasa potong rambut dengan tarif Rp 30.000-Rp 50.000 per kepala. Selain jasa potong rambut, Brocode Barbershop juga menyediakan pomade. “Tapi pomade bukan produk utama kemitraan,” ujar Yeremia.
Mitra Brocode Barbershop diproyeksikan balik modal dalam waktu dua tahun. Target ini bisa dicapai dengan omzet minimal Rp 30 juta sebulan. “Laba bersih bisa sampai Rp 15 juta per bulan,” jelas Yeremia.
Sistem kemitraan yang dijalankan oleh Brocode Barbershop tak mengenal royalty fee. Kontrak kerjasama berlaku selama lima tahun. Jika ingin memperpanjang kontrak, ada biaya tambahan. “Tapi belum bisa ditafsir berapa jumlahnya,” tutur Yeremia. Kebutuhan ruang usaha ini 32 m2 dengan dua karyawan untuk barber dan seorang operasional.
Balik modal dua tahun
Menurut Yeremia, Brocode Barbershop berbeda dengan barbershop lainnya, karena menawarkan keleluasan kepada mitra soal modal dan sistem yang dijalankan. Sistem kontrol pun lebih fokus karena jumlah mitra tidak membludak. “Setiap tahun, kami hanya menargetkan dua sampai tiga mitra baru,” ujar Yeremia.
Menurut Konsultan Franchise Djoko Kurniawan, tawaran Brocode Barbershop ini cukup menarik. "Idealnya dengan nilai investasi usaha yang berkisar Rp 100 juta hingga Rp 200 juta, dua tahun harus balik modal. "Kalau dua tahun lebih dua atau tiga bulan masih menarik, tapi kalau hampir tiga tahun jadi tidak menarik," kata Djoko.
Kegitan memotong rambut menjadi kebutuhan setiap orang. Bahkan banyak orang yang melakukan potong rambut setiap bulannya. Oleh karena itu, Djoko menilai pasar barbershop masih besar meski kini sudah mulai banyak jasa poto rambut modern lainnya.
Bila ingin bisnis barbershop terus sukses, Djoko mengatakan, sebaiknya pemilik jangan hanya memperkerjakan karyawan yang sudah memiliki kemampuan menggunting rambut. Barbershop baiknya memiliki standarisasi yang dilakukan oleh setiap karyawannya melalui pelatihan. "Jangan hanya ambil orang jadi, mereka harus tetap diberikan traning, dipoles sedikit agar sesuai standar barbershop," jelas Djoko.
Brocode Barbershop Jl. Pager Gunung No.13 Bandung HP. 087823651002
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News