kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mencuri peluang dari gairah jalan-jalan dengan menjadi personal tour guide


Sabtu, 05 Mei 2018 / 18:20 WIB
Mencuri peluang dari gairah jalan-jalan dengan menjadi personal tour guide


Reporter: Elisabeth Adventa, Maizal Walfajri, Nur Pehatul Janna | Editor: Johana K.

KONTAN.CO.ID - Sektor pariwisata terus menggeliat. Pertumbuhan ekonomi serta serta perubahan kebiasaan dari konsumsi produk ke pengalaman (leisure) menjadi salah satu faktor bergairahnya industri wisata. Kini, perjalanan bervakansi bisa dinikamati semua kalangan dari berbagai rentang usia.

Peluang pariwisata inilah yang dilihat oleh pemandu wisata atau tour guide untuk mengumpulkan pundi-pundi uangnya. Biasanya profesi ini dilakoni oleh orang-orang yang gemar menjelajahi berbagai tempat wisata, baik melihat budaya, menyantap kuliner, menguji adrenalin mendaki gunung, atau menikmati keindahan atas dan bawah laut.

Bermula dari hobi jalan-jalan dan camping sejak di bangku SMA mengantarkan Whim Trispandy asal Batu, Jawa Timur menjadi seorang personal tour guide. Pria yang akrab disapa Whiempy ini memulai debutnya sebagai pemandu wisata profesional sejak tahun 2009.

Awal menjadi tour guide lepas, ia mengaku tidak mematok tarif khusus. Namun setelah mendapatkan sertifikasi dan lebih profesional, barulah Whiempy menentukan tarif. "Dulu, saya masih belajar, kalau ada pelanggan, mereka bayar  seikhlasnya saja" tuturnya.

Menurut Whiempy, kunci utama menjadi seorang tour guide profesional adalah pelayanan terbaik yang memuaskan pelanggan. Oleh karena itu, dia banyak mempelajari budaya, sejarah dan kondisi geografis sebuah tempat wisata. Pemahaman sejarah dan  latarbelakang terbentuknya sebuah tempat wisata sangat penting bagi seorang tour guide.

Belum lagi tantangan di lapangan tak pernah bisa ditebak, terlebih tempat wisata alam. Wisata alam memang menawarkan panorama keindahan yang tak terbatas, namun di balik itu, ada kejadian yang tak pernah bisa diprediksi, seperti bencana alam.  

Maka dari itu, tantangan terberat seorang tour guide adalah bisa survive disegala situasi. "Banyak tour guide yang bisa mengantar dan bercerita pada wisatawan, tapi sedikit yang bisa terus bertahan. Padahal tugas kami tak hanya menemani dan mengantar wisatawan, tapi juga bisa mengambil keputusan dan memberi solusi dalam kondisi darurat," ungkapnya.

Sesekali dia pun harus menggendong seorang wisatawan yang sakit. Selain itu, saat kondisi cuaca tak sesuai harapan, dia juga harus menyiapkan rencana lain demi keselamatan dan kenyamanan wisatawan. "Harus bisa ambil keputusan dengan cepat dan tepat, apalagi kalau ada wisatawan yang sakit," katanya.

Hampir sepuluh tahun menjadi tour guide profesional, Whiempy mengaku sudah menguasai semua tempat wisata di Jawa Timur dan beberapa tempat wisata di Lombok. Namun, dia juta masih terus belajar dan memperbarui informasi  seputar tempat wisata yang diincar para wisatawan. "Saya spesialis Malang, Batu, Jawa Timur dan sekitarnya, Lombok," ujarnya.

Tak hanya disewa sebagai personal tour guide, Whiempy juga kerap diajak kerjasama oleh biro perjalanan. "Biro perjalanan jarang yang punya tour guide profesional, mereka hanya mengantarkan tamu sampai tujuan saja," ujarnya.

Soal tarif, Whiempy bilang,  standar tarif tour guide di Malang dan sekitarnya Rp 300.000-Rp 400.000 per hari untuk wisatawan lokal dan Rp 750.000 untuk wisatawan asing. Saat pekan liburan, Whiempy selalu kebanjiran order. "Booking minimal bisa seminggu sebelumnya. Tapi kalau pas musim libur, bisa sebulan sebelumnya. Bahkan,  turis asing booking bisa tiga sampai lima bulan sebelumnya," jelasnya.

Fokus ke Korea

Pemain lain personal tour guide yaitu Siszy,  seorang mahasiswa Korea Selatan asal Bekasi. Berawal dari kecintaannya terhadap budaya pop musik Korea atau Kpop Idol semasa sekolah, dia memutuskan melanjutkan studi ke negeri gingseng. Lantaran butuh tambahan pemasukan untuk nonton konser dan biaya hidup, dia membuka private tour guide.

Sudah tiga tahun Siszy menjalani profesi ini. Namun, dia hanya fokus di negara Korea saja. Selain itu, Siszy hanya menyediakan jasa sebagai tour guide bukan penyedia travel sehingga ia tak menawarkan paket tour.

Menurut Siszy, pengguna yang memakai jasanya adalah orang-orang yang suka jalan-jalan tetapi tidak ingin mengikuti paket tour atau ikut bergabung dengan rombongan yang tidak dikenal. Wisatawan bisa menentukan sendiri tempat yang ingin mereka kunjungi. Namun, setelah itu harus diatur dan didiskusikan kembali apakah tujuan-tujuan tesebut bisa didatangi atau tidak.

“Biasanya saya akan atur kembali dengan mendiskusikan ke mereka mengenai tempat tersebut. Karena pernah ada pengalaman mereka minta antar ke banyak tempat tapi mereka cuma mau pakai jasa saya dua hari saja dan itu tidak mungkin” tambah Siszy.

Dalam sebulan, dia bisa melayani 1-2 grup dan pada musim liburan 3-5 grup. Tiap grup rata-rata memakai jasa  5-7 hari. Siszy mematok tarif Rp 1,5 juta-Rp 2 juta per hari tergantung jumlah tamu dalam rombongan. “Maksimal 8 orang untuk satu rombongan,” jelasnya.

Kendala yang paling sering dialami Siszy adalah keterlambatan tamu dan cuaca ekstrim. “Tamu dari Indonesia sering telat dari jam janjian, misal janjian jemput di penginapan jam 08.00 mereka baru nongol jam 09.00 atau 10.00. Nah, kalau winter kan dingin sekali nunggu di luar,” ungkapnya.

Punya skill dokumentasi

Tour guide lainnya adalah Imam Ramadhan, yang gemar berpetualang dan menjelajahi keindahan Indonesia terutama laut. Meski profesi ini sejatinya sudah ia lakoni sejak dua tahun lalu, namun dia baru serius terjun pada bidang pekerjaan ini sejak 8 bulan yang lalu.

Imam memperoleh ilmu tour guide ini dengan belajar secara otodidak. Ia juga sering mendapat ilmu dari  guide lainnya yang lebih senior. Selain itu, ia kerap mencari informasi soal kondisi budaya dan permasalahan lokal di sekitar tempat wisata.

Sebab menurut Imam, menghormati dan mendekatkan diri ke warga lokal tak kalah penting. Sebab dari warga lokal inilah, ia sering  mendapatkan banyak materi yang akan disampaikan kepada pengguna jasanya. "Pakem lainnya, kami harus bisa menahan ego sendiri, karena namanya melayani tamu, ya, ga bisa memaksa kehendak atau galak ke tamu meskipun terkadang tamunya yang nakal duluan," jelas Imam.

Selain itu, personal tour guide juga harus sering mercari tahu banyak soal kondisi geografis, trip dan juga birokrat disekitar karena informasi itu sering ditanyakan tamu. Intinya harus terus belajar untuk mencari tahu," ujar Imam.

Selain itu, lanjut Imam, memiliki keahlitan dalam hal  dokumentasi, baik itu foto atau video, menjadi nilai tambah bagi seorang tour guide. Tak heran, banyak tamu yang datang dari hasil fotografi. Karena, jika tamu puas mereka akan merekomendasikan ke teman-temannya dengan memamerkan foto nan cantik.

Tak hanya itu, kini Imam bersama rekannya tengah mengembangkan bisnis tour guide dan paket wisata dengan brand Berani Jalan. Melalui usaha yang baru ini, tak jarang Imam memberikan job kepada tour guide lokal lainnya. "Paket wisata sekarang ada Taman Nasional Komodo itu nanti kita sailing di kapal tiga hari jadi anak laut, terus Ke Alor NTT untuk bisa lebih kenal budaya orang timur Indonesia, Karimunjawa, sama Pulau Weh," pungkas Imam.

Soal harga, Berani Jalan mematok harga mulai dari Rp juta sampai Rp 2,5 juntuk per orang. Sedangkan untuk private trip harga tergantung keinginan fasilitas yang hendak dipakai oleh pengguna."Private trip bisa mulai dari Rp 2,3 juta per orang dengan jumlah tamu 10 orang. Ada juga Rp 8 juta per orang kalau mau pakai kapal phinisi besar, biasanya untuk 7-8 orang," jelas Imam.

Berani Jalan sudah bekerja sama dengan sama penduduk lokal yang menyewakan kapalnya, guide lokal, hotel dan guest house. Namun penggunanya tidak diharuskan untuk menggunakan mitra Berani Jalan, sebab pengguna bebas menentukan fasilitas apa yang hendak dipakai.

Imam mengatakan, pasar yang ia bidik adalah anak muda yang baru mulai bekerja ataupun pekerja pada umumnya. Meskipun harga paket yang disediakan murah, kendalanya adalah harga tiket pesawat yang tinggi. "Ini yang sering dikeluhkan," kata Imam.

Selain itu, terkadang ada beberapa orang yang tidak suka dengan pendatang. Kurangnya rasa percaya tamu juga menjadi kendala.  "Namanya bidang jasa ya, harus bisa membangun kepercayaan dengan konsumen," tutupnya.     

Memanfaatkan sosial media dan aplikasi

Merintis profesi sebagai tour guide menuntut para pelakunya harus mampu memasarkan jasa yang disediakan secara luas kepada para pelancong lokal. Sebab, para pelancong pengguna jasa ini, tak ingin tersesat dan ingin mengetahui soal budaya, sejarah, dan kearifan lokasi tujuan wisatanya.

Selain mengandalkan informasi yang disebarkan dari mulut ke mulut, para tour guide juga memanfaatkan sosial media. Whiempy Trispandy contohnya. Ia mempromosikan jasa tour guide lewat blog dan Instagram dengan akun @whiempy. Malalui dua lini media daring ini, Whiempy kerap membagikan informasi mengenai jasanya. Termasuk menggugah foto-foto untuk menarik perhatian calon pengguna.

Sedangkan Siszy menyebarkan informasi mengenai jasanya melalui Instagram @travelwithhaneul. Siszy memajang berbagai tempat tujuan wisata di Korea Selatan.

Melalui akun ini juga, Siszy menyampaikan kapan saja jasanya bisa dipakai oleh pengguna. Sebab, ia memiliki keterbatasan waktu mengingat dirinya masih berstatus sebagai mahasiswa.

Lain dengan Imam Ramadhan, pada awalnya mencoba memasarkan Berani Jalan melalui halaman internet. Namun jurus ini tidak berjalan dengan baik. Sebab gaya hidup masyarakat Indonesia lebih nyaman menggunakan sosial media seperti Instagram @berani jalan untuk berinteraksi secara langsung untuk menanyakan banyak hal.

"Saat ini, kami tengah menyiapkan destinasi ke Togean dan Derawan karena pariwisata lautnya nggak kalah indah sama Labuan Bajo di Komodo. Berani Jalan juga mau dibuat berbasis aplikasi agar konsumen juga bisa mendapatkan kemudahan dalam soal booking dan menentukan custom itenarynya," ujar Imam yang juga Co-founder Berani Jalan.

Lanjut Imam, kedepannya Berani Jalan ingin  fokus garap bisnis liburan ke tempat tempat di daerah timur Indonesia dan luar negeri yang sama bagusnya untuk soal laut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×