kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mendapat lemparan pasokan manggis dari petani (2)


Selasa, 01 Desember 2015 / 15:11 WIB
Mendapat lemparan pasokan manggis dari petani (2)


Reporter: Jane Aprilyani | Editor: Tri Adi

Untuk stok buah di kiosnya, para pedagang di sentra Penjualan Manggis Wanayasa mendapatkan pasokan dari para petani yang tersebar di sejumlah kecamatan di Purwakarta, Jawa Barat. Pasokan itu biasa dikirim petani ketika memasuki masa panen manggis yang berlangsung pada akhir tahun hingga Mei di tahun berikutnya.

Para pedagang di sentra penjualan buah manggis di Jalan Raya Wanayasa, Purwakarta, Jawa Barat, patut bersyukur. Pasalnya, untuk belanja stok manggis, mereka tak perlu repot-repot mencari sumber pasokan.

Maklum, di Purwakarta banyak terdapat sentra produksi buah yang dijuluki Queen of Fruit atau Ratu Buah ini. Manggis Wanayasa dihasilkan dari tiga kecamatan yang jadi sentra utama di Kabupaten Purwakarta.

Tiga kecamatan itu adalah Wanayasa, Kiarapedes, dan Bojong. Selain itu, ada tiga kecamatan lainnya yang juga jadi sentra produksi manggis, yakni Darangdan, Pondok Salam, dan Pasawahan.

Nah, stok buah para pedagang di sentra penjualan manggis Wanayasa, sebagian besar dipasok dari para petani yang tersebar di enam kecamatan tersebut. Para petani rutin memasok manggis kepada pedagang di sentra penjualan Wanayasa.

Contohnya, saat KONTAN menyambangi sentra penjualan manggis di Wanayasa pada November lalu. Sejumlah pedagang terlihat tengah melakukan transaksi jual-beli manggis dengan petani setempat. Pasokan manggis itu dibawa petani ke kios pedagang dengan menggunakan kendaraan roda empat.

Dalam memasok manggis ke kios pedagang, petani hanya tinggal mengirim hasil panennya. Sebab, uang pembayaran pembeliannya telah dilakukan pedagang sebelum masa panen tiba.

Agus Koswara, salah satu pedagang di sentra penjualan manggis Wanayasa mengatakan, hasil panen manggis yang dipasok petani ke kios pedagang tidak bisa dipastikan waktu pengirimannya.

Tapi, kata Agus, biasanya masa panen manggis para petani berlangsung dari akhir tahun hingga bulan Mei tahun berikutnya. Pada masa itulah, petani akan memasok hasil panennya kepada para pedagang manggis. "Biasanya panen manggis banyak di akhir tahun sampai bulan Mei, selebihnya tidak terlalu banyak panennya," ujarnya.

Agus bilang, ada sekitar 50 petani di sejumlah kecamatan di Purwakarta yang menjual hasil panen manggis ke kiosnya. Biasanya Agus belanja pasokan manggis berkisar 1 kuintal hingga 1 ton dengan kualitas unggulan yang layak dipasarkan ke kota-kota besar di Indonesia maupun diekspor. "Saya menggandeng puluhan petani manggis agar stok penjualan tidak terhambat," imbuh dia.

Pedagang lainnya adalah Zubaidah. Dia mendapat pasokan buah manggis dari 30 petani di beberapa kecamatan di Jawa Barat, seperti Sukadami, Cibeber, Pondok Bungur, Ciasem, dan Papandayan. Setiap 1 kilogram (kg) manggis dibeli sekitar Rp 15.000. Ida menjualnya seharga Rp 25.000 per kg. Tapi, harga jual tergantung ukuran buah.

Untuk manggis berukuran kecil harga jual ke pembeli sekitar Rp 7.500-Rp 8.000 per kg. Untuk ukuran sedang seharga Rp 16.000 per kg dan manggis super Rp 25.000 per kg. Dalam sebulan, Ida mengaku bisa meraup omzet Rp 15 juta dari berjualan manggis dan buah lainnya.

(Bersambung)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×