kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menengok sentra alat kesehatan di Citeureup (2)


Selasa, 03 April 2018 / 11:25 WIB
Menengok sentra alat kesehatan di Citeureup (2)


Reporter: Elisabeth Adventa | Editor: Johana K.

KONTAN.CO.ID - Siang itu, sentra produksi alat kesehatan atau perkakas rumah sakit di Desa Gunung Sari, Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor nampak sepi. Berbeda dengan beberapa desa lain yang juga memproduksi barang logam,  seperti desa Tarikolot, Pasir Mukti dan Sukahati selalu ramai dengan riuhnya bunyi khas logam kaleng. Desa yang bersebelahan dengan Desa Tarikolot ini justru relatif sepi.

Suryadi, salah satu perajin alat kesehatan mengatakan proses produksi biasanya berlangsung sejak pagi, sekitar pukul 07.00 hingga menjelang sore hari. “Biasanya kalau siang menjelang sore begini sudah banyak yang selesai kerja,” ujarnya.

Bengkel produksi para perajin terletak di belakang rumah mereka. Jadi wajar saja jika bunyi pukulan kaleng tak terdengar dari depan rumah.

Yadi, sapaan akrab Suryadi bilang, cara pengerjaan aneka alat kesehatan ini pun berbeda dengan produk perkakas dapur berbahan logam. Pembuatan perkakas dapur lebih sering dipukul agar bagian permukaannya sama, sedangkan produk alat kesehatan lebih sering dilas dan dipotong. “Jadi tak terlalu ramai,” tuturnya.

Para perajin alat kesehatan di desanya punya cara masing-masing untuk memasarkan produknya. Ada yang memilih menitipkan barang lewat perantara distributor atau sales, ada pula yang memilih untuk memasarkan langsung. Yadi sendiri memilih untuk memasarkan sendiri barang produksinya.

“Saya pasarkan sendiri dari pelanggan ke pelanggan. Ada juga lewat online," ujarnya. Beberapa pelanggan Yadi berasal dari berbagai kalangan, mulai dari kalangan perusahaan, pemilik klinik sampai pengguna pribadi pernah memesan produk alat kesehatan buatannya.  

Berbeda dengan Yadi, Mubarok Barkah, perajin alat kesehatan lainnya memilih menggunakan jasa perantara di sekitar Citeureup. Hampir setiap minggu, dirinya memasok produk buatannya seperti lemari dan meja rumah sakit. Ada pula beberapa produk custom.  “Jadi semua pemesanan melalui sales. Kadang saya buat produk stok atau pesanan dengan model tertentu,” kata Barkah.

Menurutnya, sebagai perajin kecil dirinya bakal kesulitan jika memasarkan semua produknya sendiri. Kebanyakan perajin alat kesehatan seperti dirinya fokus pada produksi.

Menjelang tutup tahun, pesanan alat kesehatan dan perkakas rumah sakit biasanya membanjir. Tepatnya sekitar bulan September sampai menjelang awal Januari. “Kalau selepas Januari itu sepi pesanan, bahkan bulan ini saja saya belum ada pesanan sama sekali,” ungkap Yadi.

Barkah pun sependapat dengan Yadi, hanya saja dirinya masih sedikit beruntung karena dibantu oleh sales dan distributor. Ada atau tidak ada pesanan, produk Barkah akan tetap ditampung oleh para distributor tersebut. Barkah mengatakan, menjelang akhir tahun, pesanan bisanya banyak datang dari instansi pemerintah.

“Kebanyakan instansi pemerintah yang banyak pesan. Swasta juga ada tapi hanya beberapa. Kalau sedang sepi pesanan begini saya kerja juga paling sampai siang, sekitar jam 1 siang sudah selesai,” tuturnya. Jika sedang ramai pesanan, Barkah mengatakan, para perajin di desa Gunung Sari bisa lembur sampai dini hari dan mulai produksi lebih pagi dari biasanya.                        

(Bersambung)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×