kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mengaduk kental laba Sahabat Coklat


Minggu, 09 April 2017 / 18:33 WIB
Mengaduk kental laba Sahabat Coklat


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Havid Vebri

JAKARTA. Peluang berbisnis minuman coklat seakan tak pernah habis. Maklum, hampir semua orang menyukai coklat. Para pelaku usaha penjaja minuman coklat pun menjamur. Banyak dari mereka yang  berinovasi dengan menambahkan rasa tambahan.

Alhasil meski sudah banyak yang menjual minuman coklat, masyarakat akan selalu tertarik dengan konsep dan rasa baru yang ditawarkan.

Pelaku usaha minuman coklat asal Pontianak, Isnardi turut meramaikan usaha ini. Ia membuka Sahabat Chocolate tahun lalu dan langsung menawarkan kemitraan.  Saat ini ada belasan mitra Sahabat Chocolate telah tersebar di Kalimantan dan Jawa Timur.

Bagi mitra yang tertarik .Sahabat Chocolate mengemas tiga paket kemitraan. Pertama, Paket senilai Rp 6,9 juta. Pada paket ini mitra akan mendapatkan peralatan terlengkap dari pada paket lainnya, yaitu booth portable, blender, dispenser, termos es, banner,  serta bahan baku 200 bungkus.

Kedua, paket senilai Rp 5,4 juta yang hanya disediakan booth dan bahan baku dengan jumlah yang sama. Ketiga, paket senilai Rp 4 juta. Mitra hanya diberi bahan baku 200 bungkus dan banner saja.

Isnardi mengatakan target balik modal bisnis ini berlangsung selama dua hingga tiga bulan. Sahabat Chocolate memiliki delapan varian rasa, yakni Choco Original, Choco Oreo, Choco Orange, Choco Milk, Choco Strawberry, Choco Blueberry, Choco Hazelnut dan Choco Mint. Isnardi tak memungut royalty fee.

Mitra dapat menentukan harga jualnya sendiri sesuai dengan kondisi lokasi gerai.  Isnardi bilang, gerainya di depan sekolah biasa mematok harga Rp 7.000 per cup. Sementara, di lokasi lainnya seperti kafe harganya berkisar Rp 8.000-Rp 10.000.

Rata-rata penjualan tiap gerai bisa mencapai 30 cup per hari. Bahkan, bila sedang ramai penjualan bisa mencapai 100 cup per hari. Isnardi menghitung laba bersih usaha ini berkisar 50%. Sebab, harga bubuk minuman Rp 2.600 per bungkus.

Mitra diawajibkan untuk membeli bahan baku ke pusat. Sedangkan untuk topping tambahan mitra dapat menyediakannya sendiri.

Dalam mengembangkan bisnis Sahabat Chocolate, Isnardi menerapkan strategi pemasaran berantai. "Bagi mitra yang berhasil merekomendasikan dan mengajak orang lain untuk menjadi mitra Sahabat Chocolate akan saya beri fee Rp 1 juta per orang," ungkap Isnardi.

Isnardi pun optimistis hingga akhir tahun ia menargetkan pertumbuhan mitra Sahabat Chocolate menjadi 200 mitra.   

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×