kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menganyam koran bekas menjadi produk rumah tangga


Kamis, 28 Agustus 2014 / 15:37 WIB
Menganyam koran bekas menjadi produk rumah tangga
ILUSTRASI. Pahami 3 Cara Membuat Lulur Alami dari Bahan Utama Beras


Reporter: Tri Sulistiowati | Editor: Rizki Caturini

Tidak selamanya koran bekas menjadi tumpukan tidak berguna di sudut rumah. Ujung-ujungnya, koran bekas tersebut dijual murah ke pengepul koran bekas. Namun, lewat tangan kreatif Tri Permana Dewi, koran-koran yang tidak terpakai tersebut disulap menjadi produk mebel berharga tinggi seperti keranjang, kursi, meja, dan lainnya.

Perempuan yang lebih akrab disapa Dewi ini mengaku sudah menggeluti bisnis mebel dari lintingan koran bekas ini sejak tahun 2012. Dia menamai produknya Salam Rancage. Ada sekitar 167 model barang yang dia produksi.

Untuk membuat produk lintingan koran bekas ini, Dewi dibantu oleh 26 pegawai. Para pegawainya ini adalah ibu-ibu rumah tangga di wilayah tempat tinggalnya di Tanah Baru, Bogor, Jawa Barat. "Usaha ini juga bisa membantu memberdayakan ibu rumah tangga dan orang-orang yang putus sekolah agar bisa mendapatkan penghasilan," kata dia.

Proses pembuatan produk koran bekas ini terbilang mudah dan sederhana. Koran-koran bekas tersebut hanya perlu dilinting kemudian dianyam sesuai dengan model uang diinginkan. Tapi memang, menganyam lintingan koran ini membutuhkan cara khusus yang harus dipelajari terlebih dahulu.
Untuk tahap terakhir, anyaman yang sudah jadi divernis dan disemprotkan cairan anti jamur sebelum dijual. “Untuk cairan vernisnya tidak ada kandungan timbal sehingga ramah lingkungan,” jelasnya.

Untuk membuat satu produk anyaman lintingan koran ukuran besar, dibutuhkan waktu satu hari. Sedangkan untuk barang berukuran kecil, dia bisa memproduksi lima barang dalam sehari.

Dewi mendapatkan bahan baku koran bekas dari warga sekitar, perkantoran dan para siswa sekolah yang sengaja mengumpulkannya. Dewi membeli koran bekas tersebut seharga Rp 1.100 hingga Rp 1.200 per kilogram (kg).

Pembeli produknya berasal dari Kalimantan, Solo, Jakarta, dan kota lainnya. Yang paling baru mereka sedang menjalin kerjasama dengan konsumen asal Italia yang meminta dibuatkan kemasan dari lintingan koran.

Produk daur ulang ini dijual dengan harga beragam, mulai dari Rp 3.000 hingga Rp 700.000 tiap produk. Dalam sebulan, usaha Dewi ini bisa meraup omzet sekitar Rp 10 juta sampai dengan Rp 15 juta.

Untuk mempromosikan seluruh produknya, Dewi rajin mengikuti pameran industri kreatif seperti pameran Inacraf. Selain itu, dia juga terdaftar di Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Bogor.

Agar tidak terlihat monoton, Dewi selalu membuat model-model baru untuk produknya. Selain itu, dia juga menerima pesanan produk tertentu dari para konsumennya.        n

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×