Reporter: Robi Gunawan | Editor: Tri Adi
Papa Wings, gerai yang menjual menu chicken wings aneka rasa dan kentang goreng menawarkan kemitraan usaha. Ada tiga paket investasi, yakni Rp 6 juta, Rp, 10,5 juta dan Rp 35 juta. Mitra diprediksi balik modal tiga bulan.
Bisnis olahan makanan tidak ada matinya, salah satunya olahan ayam goreng. Menu ini sudah menjadi menu favorit masyarakat Indonesia. Pengusaha kuliner yang ikut mencecap bisnis olahan ayam ini adalah Alessandro Putra. Dia fokus menawarkan olahan sayang ayam alias chicken wings dengan aneka rasa bumbu dengan nama usaha Papa Wings and French Fries di Bekasi, Jawa Barat.
Usaha ini berdiri sejak Mei 2015 dan langsung menawarkan kemitraan usaha pada saat yang sama. Saat ini Papa Wings baru memiliki tiga mitra usaha di Jakarta dan wilayah Bekasi.
Usaha ini menawarkan beragam rasa olahan chicken wings seperti barbeque, black paper, spicy mayo, dan korean barbeque. Seperti merek usahanya, Alessandro juga menawarkan menu kentang goreng. "Saat ini kita sediakan dua rasa untuk menu sayap ayam, tapi bulan depan semua rasa sudah bisa disediakan," ujarnya.
Dia menawarkan tiga paket kemitraan yakni paket portabel senilai Rp 6 juta, paket permanen seharga Rp 10,5 juta dan paket mini resto dengan harga paket Rp 35 juta. Semuanya sudah termasuk biaya lisensi selama satu tahun.
Mitra akan mendapatkan seluruh perlengkapan memasak serta bahan baku dan perlengkapan usaha. Mitra juga akan mendapatkan buku panduan penyajian dan pelatihan pegawai dari pusat.
Perbedaannya, untuk paket portabel, mitra akan mendapat satu stand dan tenda mini, sementara untuk yang permanen mitra kan mendapatkan booth dari kayu permanen.
Harga jual menu dia jual mulai dari Rp 5.000 per kotak untuk kentang goreng hingga Rp 10.000 per porsi untuk paket kecil chicken wings. "Untuk kentang goreng saat ini masih menjajakan menu original saja. Ke depannya dengan banyak rasa dan pakai saus spesial," kata dia.
Dia menargetkan mitra bisa menjual 50 kotak chicken wings dan kentang goreng dengan omzet Rp 7 juta-Rp 10 juta per bulan. Setelah dikurangi biaya-biaya operasional, mitra bisa mendapatkan laba bersih sekitar Rp 3 juta-Rp 5 juta per bulan. Sehingga estimasi balik modal sekitar tiga bulan.
Mitra tidak perlu membayar royalty fee, hanya cukup memperpanjang lisensi senilai Rp 1 juta per tahun dan membeli bahan baku langsung dari pusat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
