kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,34   -28,38   -2.95%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menggenjot pasar domestik dan mancanegara (3)


Rabu, 22 Maret 2017 / 14:31 WIB
Menggenjot pasar domestik dan mancanegara (3)


Reporter: Tri Sulistiowati | Editor: Havid Vebri

JAKARTA. Setiap para pelaku usaha pasti pernah menemui banyak kendala dalam menjalankan bisnisnya. Bagi mereka yang tangguh, kendala dan hambatan  justru membuat mereka menjadi lebih kuat dan lebih kreatif demi mempertahankan kelangsungan bisnisnya.

Suryo Purnomo, pemilik Lesung Keramik mengaku, kendala yang dihadapinya saat ini adalah minimnya respon pasar atas produk yang diluncurkannya. Dia mengaku, cukup sulit untuk memperbesar jumlah konsumennya mengingat stoneware merupakan benda seni.

Kebanyakan konsumen tidak dapat membedakan gerabah dengan stoneware. Sehingga, rasa penghargaannya terhadap barang tersebut kurang.

Akibat minimnya pengetahuan konsumen, tidak jarang proses transaksi dengan pembeli batal karena desain tidak cocok atau lainnya. "Tidak semua konsumen itu merupakan orang-orang yang mengerti tentang seni stoneware," katanya pada KONTAN, Minggu (19/3).

Kendala lainnya adalah kurangnya sumber daya manusia untuk memenuhi seluruh galeri yang ada di kota-kota besar.

Suryo menilai, bila seluruh produknya bisa masuk ke seluruh galeri yang aktif, otomatis akan mengerek pendapatannya dan bisa mengembangkan usahanya menjadi lebih besar.  

Nah, untuk memperluas pangsa pasar, saat ini dia bersama dengan tim Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) sedang menggodok sistem penjualan online. "Masih terus diskusi karena saya sendiri tidak begitu tahu tentang penjualan online," katanya pada KONTAN, Minggu (19/3).

Sebelumnya, dia hanya mengandalkan pameran serta penjualan di galeri-galeri seni dan juga sistem jualan door to door.

Berbagai kendala itu tidak membuat Suryo Purnomo putus asa untuk mengembangkan usahanya. Ia bahkan terus belajar untuk menambah ilmu serta ketrampilannya dalam membuat stoneware.

Menurutnya, dunia seni semakin berkembang serta teknologinya pun semakin beragam. Karena itu, ia pun dituntut untuk terus meningkatkan kemampuannya. Saat ini, model stoneware pun semakin beragam.

Tidak hanya berupa guci, tea set dan coffe set, tapi juga dapat berupa meja, kursi, tempat penyimpanan sabun dan lainnya. Selain banyak menimba ilmu dari para ahli, dia juga banyak membaca buku-buku seni tentang kreasi stoneware termutakhir. 

Sedangkan, untuk ide desainnya dia banyak terinspirasi model keramik negara lainnya, seperti Jepang, China dan lainnya. "Saya selalu menyempatkan berkunjung ke museum keramik untuk melihat-lihat," tambahnya.

Ke depan, Suryo berharap dapat menggunakan teknologi pewarnaan stoneware yang saat ini sudah mulai berkembang. Sampai saat ini, dia masih menggunakan cara-cara tradisional untuk proses pewarnaan.

Dengan kualitas produk yang terus meningkat, ia berharap suatu saat nanti produknya bisa diterima pasar luar negeri. Saat ini saja, sudah ada beberapa konsumennya yang menjual kembali Lesung Keramik ke Jepang, Inggris dan negara lainnya. Nah, ia ingin nanti bisa memasok langsung ke pembeli di luar negeri.

"Ini adalah benda seni, bila memang nanti mendapatkan konsumen yang cocok di luar negeri, mereka pasti tidak akan masalah untuk biaya pengirimannya," pungkasnya.

(Selesai)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×