kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menggigit Cuan Tahu Semut


Selasa, 14 Maret 2017 / 09:05 WIB
Menggigit Cuan Tahu Semut


Reporter: Jane Aprilyani | Editor: Johana K.

Seperti tempe, tahu punya banyak penggemar. Rasanya yang gurih bila digoreng bisa menjadi lauk atau hanya camilan sembari berbincang dengan teman.

Harga tahu yang relatif murah pun kerap menjadi pilihan ibu-ibu untuk menjadi pelengkap hidangan makan. Apalagi, bisa disajikan dengan balutan tepung nan renyah.

Tak heran, kudapan ini pun jadi favorit semua kalangan masyarakat. Peluang inilah yang coba dikembangkan oleh para pelaku usaha, termasuk Roni Setiawan di Subang.

Ia mendirikan usaha dengan merek Tahu Semut Crispyku pada 21 Desember 2016. Hanya berselang sebulan, Roni menawarkan kemitraan pada 26 Januari 2017 Saat ini, ada tiga gerai pusat di Subang dan Karawang.

Roni menawarkan paket kemitraan gerainya senilai Rp 6,5 juta. Mitra akan mendapat gerobak, kompor, bahan baku tahu diawal usaha, box tahu, peralatan usaha, dan pelatihan karyawan.

Kerjasama kemitraan ini berlangsung selamanya dan mitra wajib menggunakan merek Tahu Semut Crispyku. Pusat tidak mengenakan biaya royalti atau franchise fee, hanya saja, mitra wajib mengambil resep dan bumbu ke pusat.

Menurut Roni, kelebihan dari Tahu Semut Crispyku terletak pada rasa gurih dan tekstur yang lembut saat mengkonsumsi tahu. "Saat digigit krenyes dan tampilan luar tahu seperti sarang semut yang garing," ujarnya.

Tahu Semut Crispyku dijual Rp 1.000 per buah. Roni menargetkan mitra bisa menjual empat loyang atau per box tahu per hari. Dengan begitu, mitra akan mendapat omzet sekitar Rp 484.000 per hari atau sekitar Rp 14,5 juta per bulan.

Setelah dikurangi biaya pembelian bahan baku, sewa tempat, gaji pegawai dan biaya operasional lain, mitra akan mendapat laba bersih sekitar 30% hingga 40% dari omzet per bulan. Dari situ mitra diperkirakan bisa balik modal sekitar satu hingga dua bulan.

Roni menyarankan mitra yang akan menjalankan usaha ini memilih area di depan minimarket atau pusat belanja. Standar ukuran Gerai Tahu Semut Crispyku adalah 2x2 m2. Sementara, kebutuhan karyawan sebanyak dua orang.

Roni optimistis bisnisnya bertumbuh. Ia menargetkan, bisa menggandeng lima mitra baru tiap bulannya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×