kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menggoreng laba renyah dari pisang goreng krispi


Selasa, 28 Juni 2016 / 15:31 WIB
Menggoreng laba renyah dari pisang goreng krispi


Reporter: Rizki Caturini | Editor: Rizki Caturini

Bisnis kudapan kini makin beragam jenis maupun variannya, mulai dari makanan khas Indonesia hingga menu makanan adaptasi dari luar negeri. Meski kian banyak camilan asing ikut meramaikan bisnis kuliner di dalam negeri, namun makanan tradisional tetap tidak ditinggalkan penggemarnya. Apalagi saat ini inovasi menu kian gencar dilakukan para pelaku usaha lokal.

Salah satunya yang dilakukan oleh Anton Wibowo di Tangerang. Lewat merek usaha King Banana, dia menjajal camilan pisang goreng keju renyah dengan tambahan berbagai jenis taburan di atasnya.

Meski baru memulai usaha lima bulan lalu, Anton percaya diri untuk menawarkan kemitraan usaha sejak dua bulan lalu. Saat ini sudah ada empat gerai yang beroperasi, dua gerai milik pusat dan dua gerai lainnya milik mitra usaha.

Anton menawarkan dua paket kemitraan yakni paket full senilai Rp 7 juta dan paket ekonomis seharga Rp 3,5 juta. Untuk paket full mitra hanya menyediakan tempat usaha saja karena semua peralatan usaha mulai dari gerobak, kompor, wajan, kemasan, bahan baku dan lainnya sudah disediakan pusat. "Kami juga akan memberi pelatihan dan pendampingan ketika pembukaan gerai," ujarnya.

Adapun paket kedua hanya akan mendapatkan alat promosi berupa banner King Banana, bahan baku awal yakni tepung krispi, kemasan dan berhak menjajakan delapan macam topping. Menurut Anton, kelebihan produknya terletak pada varian taburan yang banyak dan up to date sehingga konsumen tidak bosan. Beberapa diantaranya seperti karamel, durian, tiramizu, blackforest, stroberi, blueberry, srikaya dan lainnya.

Harga jual pisang goreng keju original Rp 10.000 per kotak. Menu dengan tambahan topping dijual Rp 12.000−Rp 14.000 per kotak. Targetkan mitra bisa menjual 40 kotak−50 kotak per hari. Dari situ, estimasi omzet berkisar Rp 10 juta−Rp 12 juta per bulan. Setelah dikurangi biaya sewa tempat, pembelian bahan baku, gaji pegawai, dan biaya operasional, mitra masih bisa meraup laba bersih sekitar 25%-30%. "Target balik modal maksimal enam bulan," kata dia.

Pusat tidak mengutip biaya royalti, namun mitra memasok tepung krispi dan kemasan ke pusat. Lokasi usaha disarankan di wilayah padat penduduk misal dekat perumahan atau di halaman minimarket.          n

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Tag


TERBARU

[X]
×