kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menggulung cuan gerai sempol ayam


Kamis, 08 Juni 2017 / 15:54 WIB
Menggulung cuan gerai sempol ayam


Reporter: Jane Aprilyani | Editor: Havid Vebri

JAKARTA. Di area sekolah, seringkali Anda menemukan aneka jenis penganan. Mulai dari camilan hingga makanan berat. Tak heran, area sekolah memang potensial bagi penjaja makanan. Selain selalu ada keramaian, anak sekolah gampang tergiur untuk membeli jajan. 

Camilan yang biasa ditemukan di depan area sekolah kini juga banyak dikreasikan untuk menjadi lahan bisnis yang lebih besar. Sempol ayam salah satunya. Penganan serupa dengan telur gulung, namun terdapat campuran daging ayam di dalamnya ini, kini bisa ditemukan di berbagai tempat. Sebab, menu yang biasa dikonsumsi dengan bumbu sambal ataupun sambal tomat ini bisa dikonsumsi mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. 

Pelaku usaha yang menangkap peluang ini yaitu Munawar. Dia mendirikan gerai bernama Raja Sempol di Yogyakarta pada empat bulan yang lalu. Pada saat bersamaan, Munawar juga  menawarkan kemitraan.

Kini, sudah ada enam gerai gerai mitra yang bergabung. Selain itu, Munawar juga menambah dua gerai milik sendiri di Yogyakarta.

Kemitraan Raja Sempol ditawarkan dengan paket investasi senilai Rp 4,5 juta. Dari nilai uang ini, mitra akan mendapatkan fasilitas mini booth, bahan baku tepung premix, perlengkapan dan peralatan usaha, merek usaha, serta pelatihan karyawan. “Pelaku usaha sempol memang banyak, namun yang menawarkan investasi dengan harga terjangkau itu saya,” ucapnya berpromosi.

Kerjasama kemitraan ini berlangsung seumur hidup. Namun, mitra wajib berbelanja bahan baku tepung premix ke pusat dan menggunakan merek usaha Raja Sempol. Untuk selanjutnya, pusat tidak mengutip biaya royalti dalam kerjasama kemitraan.

Munawar menjajakan satu menu yaitu sempol ayam dengan bumbu sambal, yang dibanderol Rp 1.000 per tusuk. Setiap hari, ia memasang target mitra bisa menjual 700 tusuk sempol ayam. Dengan begitu, mitra akan meraup omzet sekitar Rp 500.000 hingga Rp 700.000 saban hari. Sehingga dalam sebulan bisa meraup omzet sebesar Rp 21 juta.

Setelah dikurangi biaya pembelian bahan baku, sewa tempat, gaji pegawai dan biaya operasional lainnya, mitra akan mendapat laba bersih sekitar 50% hingga 70% dari omzet per bulan. Balik modal mitra diperkirakan tiga sampai empat bulan.

Munawar mengklaim,  camilan raja sempol banyak disukai oleh kalangan pelajar hingga mahasiswa. "Bumbu yang dibuat pun berbeda dengan yang lain, karena takaran sambal yang dibut berbeda," ujar Munawar.

Kalau mitra ingin mengejar target omzet dan balik modal dengan cepat, Munawar menyarankan untuk memilih lokasi di depan kampus atau sekolah. Kebutuhan luas ruangan untuk gerai ini minimal 1,5 m2. Mitra harus merekrut satu orang karyawan untuk memasarkan dan melayani konsumen.

Pada bisnis kemitraan ini, Munawar memasang target untuk menggandeng 20 mitra baru saban bulan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×