kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mengguratkan potensi kaligrafi kubah masjid


Rabu, 08 Juli 2015 / 10:00 WIB
Mengguratkan potensi kaligrafi kubah masjid


Reporter: Izzatul Mazidah, Rani Nossar | Editor: Tri Adi

Seni kreatif melukis kaligrafi untuk interior dan kubah masjid tidak bisa dilakukan sembarang orang. Sebab keterampilan ini membutuhkan keahlian khusus di bidang seni kaligrafi, memahat, dan  lihai dalam pemasangannya. Tarif jasa ini tidak murah, sebab sarat buatan tangan.   

Tulisan, lukisan maupun pahatan artistik yang menekankan pada keindahan bentuk-bentuk huruf atau yang biasa disebut kaligrafi umumnya dikaitkan dengan budaya Islam. Kaligrafi Islam banyak ditemukan dalam berbagai bentuk di berbagai tempat seperti masjid, musala sebagai hiasan dalam ruangan. Sebut saja kaligrafi kubah, kaligrafi dinding, kaligrafi ukir kayu, maupun kaligrafi timbul dari berbagai ornamen.

Dalam pembuatannya tentu tidak semua orang bisa melakukannya. Perlu tenaga ahli dan terampil untuk mewujudkan sebuah hasil karya kaligrafi yang indah dan sesuai dengan konsep arsitektur yang diinginkan. Sugiharto, pengusaha kubah masjid asal Pati, Jawa Tengah, mengatakan, usaha ini cukup potensial karena Indonesia memiliki mayoritas umat muslim. Tentunya akan selalu ada pembangunan masjid untuk ibadah di berbagai daerah.

Lewat bendera usaha
PT Mustaka Multi Teknik, Sugiharto memproduksi kubah stainless steel, kubah dekoratif warna, kubah panel warna, dan kubah enamel warna. Di dalam kubah dekoratif warna misalnya, berisi teknik 100% lukisan motif maupun kaligrafi dengan disertai efek timbul.  

Tingkat kesulitan pembuatan kubah maupun ornamen kaligrafi tergantung dari bentuk kubah dan landasannya, serta pemilihan dekorasi maupun banyaknya unsur kaligrafi. Kubah dekoratif warna dapat dikombinasikan dengan kubah plafon dekoratif dengan teknik lukis, pelapisan dengan powder coating dan material yang sama. Sehingga akan mendapatkan kombinasi yang indah antara kubah luar dan kubah dalam.  

Harga jasa pembuatan kubah dan ornamen kaligrafi di tempatnya cukup bervariasi, mulai dari Rp 100.000 hingga puluhan juta rupiah. "Kami bisa membuat produk kubah yang sangat sederhana hingga yang mewah. Semua tergantung pesanan," kata dia. Sebulan, Mustaka dapat menghasilkan sekitar 20 kubah dengan omzet Rp 300 juta-Rp 400 juta.


Sesuai dengan pesanan klien
Mustaka Multi telah memproduksi berbagai kubah untuk puluhan ribu masjid dan musala di berbagai lokasi di Indonesia. Sebut saja diantaranya Masjid Jami’atul Iman di Palembang, Masjid Indah At-Taqwa di Jambi, Masjid Jami Nurul Taqwa Campalagian di Sulawesi Barat dan lainnya.

Dalam proses pembuatannya, biasanya klien menghubungi pihak Mustaka untuk melihat sampel produk. Jika klien ada permintaan desain sendiri, biasanya mereka memberikan contoh baik dalam draw sheet maupun konsep visual 3D yang dikirim melalui email. Setelah itu tim akan menentukan desain produk kubah berdasarkan rekomendasi klien, diameter bawah atau landasan, diameter tengah, model kubah, material yang diinginkan.

Kemudian, Sugiharto akan mengirimkan penawaran harga beserta rencana gambar kerja akhir, prosedur mengenai detail proyek dan mekanisme pembuatan. "Produk kami memiliki garansi kebocoran hingga dua tahun," kata dia.

Sementara, Muhammad Assiry Jasiri, pemilik CV Assiry Art menawarkan jasa penyedia desain interior dan atap masjid bergaya Timur Tengah. Pria asal Kudus ini memang hobi menggambar karya seni arsitektur Timur Tengah. Tahap awal adalah menentukan desain berdasarkan konsep yang diinginkan klien lewat software Photoshop. Dari situ dibuatkan sketsa dengan desain pesanan yang dipadu-padankan dengan warna.

Assiry menargetkan pengerjaan ditargetkan selesai sekitar dua minggu hingga tiga minggu tergantung kerumitan serta besarnya diameter kubah atau atap masjid. Ada dua jenis yang ditawarkan Assiry yaitu konsep di lukis kaligrafi pada atap atau pahat menggunakan media kayu atau semen lalu di tempel di atap.

Untuk teknik pahat, masa pengerjaan lebih lama yaitu sekitar tiga minggu hingga satu bulan. "Memakai pahat kayu akan terlihat lebih indah karena ornamen desain akan terlihat menonjol dan warna akan lebih terlihat," ucap Assiry.

Selain menawarkan jasa pahat dan lukis kaligrafi kubah masjid, Assiry juga membuat kaligrafi dinding masjid, kaligrafi timbul dari berbagai bahan seperti kuningan dan stainless steel. Perusahaannya juga menawarkan jasa cat airbrush dekoratif dan juga karya lukis realis di kanvas.  

Dari berbagai jasa yang dia tawarkan, sudah hampir ratusan masjid dari berbagai kota yang sudah mendapat sentuhan karya seni dari tangan Assiry dan karyawannya yang kini berjumlah 200 orang. Lewat gerainya di Kudus dan toko online assirykaligrafi.com, Assiry bisa mendapat pelanggan dari Jabodetabek hingga Palembang dan Papua.

Pengerjaan untuk satu masjid kecil di perlukan lima orang pekerja. Sementara untuk masjid besar membutuhkan pekerja hingga 30 orang, dengan omzet ratusan juta rupiah hingga miliaran rupiah per bulan.            

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×