kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45924,35   -7,01   -0.75%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mengolah peluang nikmat pisang goreng pasir


Rabu, 22 Maret 2017 / 14:26 WIB
Mengolah peluang nikmat pisang goreng pasir


Reporter: Nisa Dwiresya Putri | Editor: Havid Vebri

JAKARTA. Tidak hanya enak dimakan mentah, pisang juga nikmat disantap dalam berbagai olahan. Dari sekian banyak olahan pisang, salah satu yang favorit adalah pisang adalah pisang goreng pasir.

Lantaran banyak peminatnya, belakangan pemain pisang goreng pasir terus bermunculan. Bahkan, banyak dari mereka gencar menawarkan kemitraan. Salah satunya adalah Muhammad Toip yang mengusung brand Pisang Padang Pasir di  Bandung. Mendirikan usaha tahun 2012, sejak itu pula usaha pisang ini langsung dimitrakan.

Saat ini, Pisang Padang Pasir memiliki 15 mitra di beberapa daerah. “Mitranya ada di Bandung, Ambon,Tebing Tinggi, Martapura juga,” tutur Toip.

Kemitraan ini menyediakan satu paket investasi senilai Rp 15 juta. Paket tersebut mencakup fasilitas booth, peralatan memasak, kemasan, media promosi, hingga training. “Biasanya di awal akan kami training selama 1-2 hari, tapi kalau butuh lebih juga bisa konsultasi,” ujar Toip.

Selain itu, ada juga pasokan bahan baku awal sebanyak 30 kilogram (kg) tepung premix. Untuk bahan baku pisangnya khusus menggunakan pisang raja. “Yang daerah Jawa Barat, bahan baku pisang masih bisa dipasok dari pusat, kalau luar daerah itu bisa dipasok lokal,” jelas Toip.

Pisang Padang Pasir menyediakan menu pisang goreng tepung dengan taburan pasir. Satu dus pisang padang pasir berisi 10 potong pisang goreng dihargai di kisaran Rp 15.000-Rp 25.000 per dus.

Toip menargetkan mitra bisa menjual minimal 50 dus per hari. Menurut Toip, mitra dapat meraup laba bersih hingga 50% dari harga tersebut. Dengan laba tersebut, mitra bisa balik modal dalam enam bulan.

Setiap bulan, mitra harus memasok bahan baku tepung dari pusat. Mitra juga dikenakan biaya royalti 5%.

Investasi yang dibayarkan di awal berlaku untuk masa kerjasama selama lima tahun. Setelah tahun kelima, mitra dibebaskan untuk meneruskan kerjasama atau memutuskan kontrak. Jika ingin memperpanjang kontrak, mitra dikenakan biaya sebesar Rp 1 juta.

Lantaran pasarnya menjanjikan, Toip optimistis mitra usahanya terus bertambah. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Terpopuler
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×