kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menikmati fulus dari sensasi kepulan asap biskuit


Rabu, 21 Februari 2018 / 11:30 WIB
Menikmati fulus dari sensasi kepulan asap biskuit


Reporter: Tri Sulistiowati | Editor: Johana K.

KONTAN.CO.ID - Gaya kekinian tak hanya melingkupi dunia fesyen ataupun gaya hidup. Industri kuliner pun tersentuh oleh tren ini. Seperti tren penganan berasap.  

Jika Anda pernah mencicipi es krim berasap yang populer beberapa saat lalu, kini berkembang pula biskuit berasap. Berbeda dengan biskuit pada umumnya, saat kita mengunyah biskuit itu, asap akan keluar dari mulut dan hidung, layaknya seekor naga yang meneluarkan api. Sensasi asap ini pun mengundang rasa penasaran banyak orang untuk segera mencicipinya.

Seperti pembuatan es krim nitrogen, biskuit ini memang dibuat dengan campuran nitrogen, hingga menghasilkan sensasi dingin dan bisa mengeluarkan kepulan asap saat disantap. Asap inilah yang menjadi inovasi baru dan keunikan dari biskuit ini.  

Asal tahu saja, makanan ini sebenernya merupakan pengembangan dari es krim nitrogen yang sempat naik daun sekitar tahun 2014 lalu. Biskuit pun menjadi salah satu menu pendamping supaya konsumen tidak merasa bosan.

Selang tiga tahun, rupanya es krim ini kunjung ditinggalkan konsumen. Meski tak moncer seperti sebelumnya, masih ada konsumen yang sengaja memburunya untuk menghilangkan rasa penasaran.

Enobe Sutedja, Direktur Freeze Indonesia mengaku sampai sekarang masih ada saja konsumen yang ingin mencicipinya. "Meski tidak ramai sekali, namun selalu saja ada pembeli karena mereka baru mendengar dan ingin  menghilangkan rasa penasarannya," katanya pada KONTAN, Kamis (1/2).

Sementara, biskuit nitrogen yang menjadi menu pendamping merupakan salah strategi perusahaan dalam pengembangan produk. Biskuit asap yang disebut dragon cookie  ini baru meluncur pada tahun 2017 lalu. Harganya dibandrol Rp 30.000 per cup. Ada dua varian yang disediakan yaitu coklat dan keju.

Meski terkesan modern, bahan baku pembuatan biskuit ini merupakan produk lokal. Freeze Indonesia pun menambahkan varian rasa pada biskuitnya agar tak hambar saat dimakan.

Pemain lainnya adalah Bayu Anggara yang membesut snack berasap Pong Pong Indonesia awal 2018 ini. Ia pun mendulang untung dari camilan yang sedang booming ini.  "Buktinya, setiap pembukaan gerai baru atau pembuakaan gerai dibazar pasti dibanjiri oleh konsumen," ujar dia.

Bayu menambahkan antusias konsumen muncul karena melihat penampilan snack yang terdapat kepulan asap di cup. Asal tahu saja, menu makanan ringan ini diadopsi dari Korea. Di negara asalnya, makanan ini sudah lebih dulu populer. Brand Pong Pong sendiri berasal dari Malaysia.

Harga satu cup Pong Pong Rp 35.000. Ada lima varian rasa yang ditawarkan, yakni cokelat, jagung, stroberi, panda, dan jagung keju. Sayangnya, dia enggan mengungkapkan omzet penjualannya saban bulan. 

Mempromosikan asap makanan berasap melalui bazar hingga pameran

Tergolong makanan kekinian, pebisnis camilan kue asap yang berbasis nitrogen ini harus pintar-pintar berinovasi. Maklum, salah satu kunci sukses keberhasilan bisnis kuliner adalah terus menelurkan hal baru dan inovasi.  

Enobe Sutedja, Direktur Freeze Indonesia mengamini hal tersebut. Jika pamor salah satu menu es krim nitrogen buatannya mulai pudar, ia mulai berkreasi dengan menciptakan menu baru, misalnya dragon oreo.  "Kami tak hanya berjualan es krim, tapi ingin membuat sesuatu yang fun," jelasnya pada KONTAN, pekan lalu.

Selain inovasi rasa, Enobe juga harus sabar dan terus menerus mengedukasi pasar. Sebab, kendala bisnis penganan berasap tersebut tak lain keraguan seputar kesehatan mengonsumsi nitrogen.

Menurut Enobe, ia memakai nitrogen yang aman untuk dikonsumsi. Nah, ia mendinginkan nitrogen hingga minus 200 derajat yang sanggup membuat es krim dan camilan ringan lainnya cepat membeku. Kalau ada konsumen yang belum paham, ia langsung menjelaskan proses pembuatan es krim asap maupun menu makanan beku lainnya.

Laki-laki yang lebih akrab disapa Afan ini mengaku belum dapat memprediksikan sampai kapan es krim nitrogen ini bakal kembali booming. Sejauh ini, masih ada saja orang berkunjung ke gerainya untuk menghilangkan rasa penasaran.

Gerai milik Enobe saat ini berjumlah enam gerai. Ia mulai berbisnis produk ini sejak tahun 2013.

Bayu Anggara pemilik Pong Pong Indonesia menilai potensi usaha makanan ini bakal lebih moncer lagi di luar Jakarta. Lantaran daerah Luar Ibukota masih belum banyak mengenal makanan berasap.  Bila ditambah dengan program promosi yang tepat, ia optimistis bisnis makanan berasap masih menjanjikan.

Rasa optimistis tersebut terpancar dari hasil yang diraup gerai miliknya. Menurut Bayu, setiap gerai miliknya yang beroperasi meraup omzet hingga dua kali lipat dari biasanya. Pendapatan pun bisa bertambah lagi bila ikut acara bazar atau ajang pameran yang biasanya ramai pengunjung.

Berbeda dengan Enobe, Bayu mengklaim belum menemui kendala berarti dalam menjalani bisnis makanan berasap nitrogen itu. Meski begitu, ia tetap menjalankan prosedur standar operasi (SOP) dalam menjalankan bisnis camilan berasap tersebut. "Kami memanfaatkan penguapannya dan memerlukan media snack supaya nitrogen cair bisa meresap dengan sempurna," tuturnya.  

Untuk urusan bahan baku, Bayu menyatakan  sebagian bahan masih harus didatangkan dari luar negeri. Lantaran bahan baku tersebut, seperti nitrogen dan lainnya belum tersedia di pasar lokal.   

Sampai saat ini, Pong Pong Indonesia mempunyai sejumlah outlet yang tersebar di sejumlah daerah. Misalnya  di Malang, Bali, Surabaya, dan Bandung.   

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×