kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,20   -16,32   -1.74%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menimbang potensi resto kambing bakar


Selasa, 08 April 2014 / 13:08 WIB
Menimbang potensi resto kambing bakar
ILUSTRASI. Informasi cara bayar tagihan kartu Halo, Indosat Pascabayar dan XL Prioritas mudah di M-Banking BCA Mobile


Reporter: Kornelis Pandu Wicaksono | Editor: Rizki Caturini

Bisnis di bidang kuliner masih menyisakan ceruk pasar yang menganga. Tidak hanya menu makanan daging ayam atau sapi yang sudah populer, daging kambing pun telah memiliki penggemar yang tidak sedikit. Ini membuat Yundi Cedarta optimistis menjalankan usaha resto Kambing Bakar Zam Zam (KBZZ) pada 2009 lalu di Cirebon.

Saat ini, resto Kambing Bakar Zam Zam baru ada satu gerai, di Cirebon. Agar usaha berkembang, Yundi menawarkan kemitraan pada 2013. Stefanus Dudi Hadmojo, staf pemasaran KBZZ, mengatakan, kini manajemen sedang memproses pembukaan gerai milik mitra di Purwokerto dan Bogor.

Sesuai dengan namanya, daging kambing bakar adalah makanan unggulan resto ini. Selain itu, ada beberapa menu kambing lainnya, seperti kambing goreng dan sop kambing. Harga jual dibanderol mulai Rp 35.000 sampai Rp 55.000 per porsi.  

Jika tertarik menjadi mitra, Kambing Bakar Zam Zam menawarkan tiga paket berbeda. Pertama, paket KBZZ 1 seharga 400 juta rupiah. Perinciannya, sebesar Rp 50 juta untuk bahan baku awal, Rp 230 juta untuk fasilitas dan perlengkapan, serta Rp 120 juta untuk biaya kerjasama. Dalam paket ini, mitra harus menyiapkan lokasi dengan luas minimum 138 m². Jumlah karyawan sebanyak 12 orang.

Dikendalikan pusat

Tawaran paket kedua bernama KBZZ2 seharga Rp 600 juta. Perinciannya adalah Rp 50 juta untuk bahan baku awal, perlengkapan senilai Rp 370 juta, dan biaya kerjasama sebesar Rp 180 juta. Mitra menyediakan lokasi minimal 187,5 m² dengan karyawan sebanyak 18 orang.

Adapun paket ketiga bernama KBZZ3 seharga Rp 1 miliar. Di paket ini sudah termasuk bahan makanan senilai Rp 100 juta, perlengkapan seharga Rp 600 juta, dan biaya kerjasama Rp 300 juta. Tempat usaha pada paket ketiga minimum seluas 375 m² dengan jumlah karyawan 30 orang.

Dalam kerjasama ini, Dudi menjelaskan, manajemen pusat akan mengendalikan operasional cabang mitra secara keseluruhan.  Untuk transparansi, mitra akan mendapat laporan keuangan secara lengkap tiap bulan.

Target omzet dan balik modal mitra tergantung dari paket yang dipilih. Untuk paket pertama, mitra diharapkan bisa meraih omzet sekitar Rp 84 juta per bulan. Setelah dipotong biaya bahan baku dan pengeluaran lainnya, laba bersih bisa sekitar Rp 7,2 juta per bulan. "Balik modal sekitar 56 bulan untuk paket ini," ujar dia.

Manajemen pusat saat ini sedang menggodok sistem usaha bagi hasil. Mitra akan ikut mengelola resto. Selain itu, ada ide konsep gerobak dengan investasi lebih murah.  

Konsultan waralaba Evi Diah Puspitawati mengatakan bahwa calon investor harus berhati-hati menimbang bisnis resto kambing, karena tidak semua orang suka makan kambing. "Juga harus ada keunikan konsep usaha agar bisa bersaing," kata dia.               n

Kambing Bakar Zam Zam        
Jalan Gatot Subroto No 72, Purwokerto, Jawa Tengah.

HP: 0815 6845 5758.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×