kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.308.000 -0,76%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Meniup Peluang Bisnis Minuman Bubble


Kamis, 11 Mei 2017 / 11:05 WIB
Meniup Peluang Bisnis Minuman Bubble


Reporter: Jane Aprilyani | Editor: Johana K.

Peluang bisnis minuman di tanah air memang tidak pernah berhenti. Maklum, terletak di dekat garis Khatulistiwa, sinar matahari terus menemani keseharian kita. Terpaan hawa panas pun mengundang rasa haus di tenggorokan.  

Meski varian minuman baru terus bermunculan, konsumen belum juga berpaling dari minuman bubble. Minuman ini memang pas memberi kesegaran di mulut saat hawa panas melanda. Penyukanya juga datang dari berbagai kalangan.

Tak heran, minuman bubble selalu mencuri perhatian sebagian pengusaha kuliner. Salah satunya adalah Yayah Dharliah asal Balaraja, Tangeran. Dia mengambil peluang manis bisnis minuman bubble ini dengan mendirikan Nabeelia Bubble Drink pada  Mei 2017 lalu.

Tak menunggu lama, Yayah juga segera menawarkan kemitraan pada bulan yang sama. Asal tahu saja, awalnya Yayah ingin menjalin kerjasama dengan pengusaha kemitraan minuman bubble lainnya. Namun, adanya persyaratan tertentu, membuat dia mengambil keputusan untuk membuka bisnis sendiri. Tak ingin melewatkan peluang, Yayah juga menawarkan kemitraan.

Hingga kini, belum ada mitra yang bergabung. Yayah pun masih membuka satu gerainya di Balaraja. “Tetapi sudah ada satu calon mitra di Cepu yang ingin membuka Nebeelia,” ujarnya.

Yayah menawarkan paket kemitraan senilai Rp 6,6 juta. Mitra akan mendapat bahan baku tester 10 pieces powder, booth, perlengkapan usaha dan pelatihan karyawan. Kerjasama kemitraan berlangsung selamanya, dan mitra wajib pasok bubuk minuman ke pusat.

Dia menargetkan untuk fokus memilih mitra sekitar Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi, meski tetap menerima mitra dari luar daerah itu. Mitra tidak dikutip biaya royalti ataupun franchise fee.
Ada 40 varian rasa Nabeelia Bubble Drink yang dijajakan. Antara lain, coklat, taro, strawberry, bubble gum, straw avocado, blue melon, blue manggo, dan lainnya. Harga yang dibanderol Rp 6.000-Rp 12.000 per cup. Mitra ditargetkan menjual 50 cup per hari.

Dengan begitu omzet yang diperoleh sekitar Rp 300.000 per hari atau sekitar Rp 9 juta per bulan. Setelah dikurangi biaya pembelian bahan baku, sewa tempat, gaji pegawai, dan biaya operasional lainnya, mitra akan dapat laba bersih sekitar 40% dari omzet per bulan. Diprediksi balik modal selama dua sampai tiga bulan.

Menurut Yayah agar omzet yang ditargetkan tercapai, mitra bisa menjual produk minuman di area sekolah menengah atas (SMA) dan kawasan permukiman yang ramai. Mitra juga harus merekrut satu karyawarn untuk membantu. Meski mengincar pasar remaja hingga dewasa, Yayah bilang standar minuman terjamin. “Produk yang dibuat standar hotel, restoran dan kafe dengan harga terjangkau,” sebutnya. Tiap bulan, dia berharap dua mitra bisa bergabung.            

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Practical Business Acumen Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×