kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.310.000 -1,13%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menjaga kualitas dan terus bernovasi (3)


Rabu, 28 Januari 2015 / 09:45 WIB
Menjaga kualitas dan terus bernovasi (3)
ILUSTRASI. Losmen Melati, salah satu film horor Indonesia terbaru yang dijadwalkan tayang di Netflix hari ini (10/8).


Reporter: Yuthi Fatimah | Editor: Rizki Caturini

Meski produk fesyen Lazuli Sarae belum terlalu lama eksis, namun Ivan Kurniawan merasa cukup bangga karena produknya bisa diterima masyrakat lokal hingga luar negeri. Dia bercerita, pernah mendapatkan salah satu pembeli produk Lazuli Sarae mengunggah foto dengan menggunakan pakaian dari Lazuli di acara yang dihelat di luar negeri. Ini menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia kini makin percaya diri menggunakan produk lokal karena kualitasnya yang bisa bersaing dengan produk luar negeri.

Ivan bilang, kini ada beberapa merek yang mencoba memproduksi batik menyerupai Lazuli Sarae. Tapi dia yakin, Lazuli Sarae tetap akan terus berkembang karena keunikan di setiap desain produk serta konsep rancangan model dan motif yang eksklusif.

Selain itu, keunggulan lain dari produknya adalah proses pembatikan yang dilakukan melalui proses tradisional. "Orang lain dapat meniru hasil produk kami, tapi mereka tidak dapat meniru nilai-nilai dan semangat yang kami bawa melalui brand yang kami ciptakan," jelasnya.

Tidak hanya desain dan motif batik yang memiliki arti dan filosofi, tapi nama Lazuli Sarae sendiri pun memiliki arti. Ivan bilang, Lazuli terinspirasi dari kata "Lazhward" yang merupakan nama suatu tempat di Persia yang terkenal dengan bebatuan berwarna biru dan disebut lapis lazuli. Batu ini punya warna dan tampak seperti warna denim yang sudah melalui proses pembatikan tradisional.

Adapun Sarae merupakan bentuk jamak dari bahasa sunda, yaitu "Sae" yang artinya bagus.  "Dengan mengusung brand Lazuli Sarae menjadi semangat tersendiri untuk selalu menghadirkan produk yang bagus dan tentunya juga bisa menjalankan bisnis ini dengan cara yang bagus pula," terang Ivan.

Oleh karena itu, segala upaya dilakukan Ivan untuk mengembangkan produk Lazuli Sarae sehingga dapat bersaing dengan lainnya. Salah satu strategi yang dilakukan oleh Ivan adalah terus berinovasi. Ivan juga mengaku bekerjasama dengan beberapa pihak untuk menciptakan variasi produk baru seperti produksi tas, aksesori, dan sepatu.

Berbagai cobaan telah Ivan lalui untuk terus bertahan hingga menjadi seperti sekarang ini. Beberapa kali usaha ini mengalami gagal produksi, penjualan turun, kelebihan barang, desain yang tidak sesuai permintaan.

Namun, Ivan bersama timnya yakin bahwa masalah tersebut pasti ada solusinya. "Biasanya kami konsultasi dengan para mentor, networking dalam komunitas, sharing bisnis dengan teman-teman yang juga menjalankan bisnis, atau bisa dari kisah-kisah inspiratif," ujarnya.

Keunikan dan konsep usaha yang matang mengantarkan Ivan dan tim meraih sejumlah penghargaan. Misalnya, dia dan rekan bisnisnya Marreta mendapatkan juara tiga Honda Youth Startup Icon, Most Potential Entrepreneur pada Wanita Wirausaha Femina tahun 2012, The Most Outstanding Designer dalam Indonesia Creative Week 2012 dan juga penghargaan di International Hall of Fame Shell liveWIRE tahun 2014.
Ivan berharap, produk Lazuli Sarae bisa merambah lebih banyak banyak negara lain di dunia.        n

(Selesai)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×