kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45915,19   -8,30   -0.90%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menjajaki peluang manis bisnis minuman cokelat


Selasa, 12 Januari 2016 / 14:07 WIB
Menjajaki peluang manis bisnis minuman cokelat


Reporter: Jane Aprilyani | Editor: Tri Adi

Minuman cokelat dengan brand S.Co asal Surabaya menawarkan kerjasama kemitraan. Paket investasinya senilai Rp 12 juta dan Rp 15 juta. Mitra bisa meraup omzet Rp 25 juta per bulan dengan target balik modal sekitar 4 bulan.

TawaraN kemitraan bisnis minuman cokelat masih terus berdatangan. Salah satu pemain yang gencar menawarkan kemitraan adalah Yohanes Vinansius Laba Tifaona.

Merintis usaha dengan nama S.Co di Surabaya pada 29 Agustus 2014, Yohanes menciptakan minuman cokelat dengan metode ditarik dan bukan diolah menggunakan mesin blender.

Untuk mengembangkan usahanya, ia pun menawarkan kemitraan sejak pertengahan 2015 lalu. Kini ia sudah memiliki lima mitra usaha. "Total ada enam gerai dan satu gerai milik saya di Surabaya," katanya.

Tertarik bergabung? Ada dua paket investasi senilai Rp 12 juta dan Rp 15 juta. Mitra akan mendapat booth, bahan baku 100 cup cokelat cair, peralatan dan perlengkapan usaha, media promosi serta pelatihan karyawan. "Perbedaan kedua paket tersebut terletak pada jenis booth dan ruangan usaha," jelasnya.

Kerjasama ini berlaku selama lima tahun tanpa dipungut biaya franchise fee dan royalti fee. Namun, mitra wajib membeli bahan baku ke pusat dan membayar iuran biaya operasional setelah dua tahun menjalin kerjasama sebesar Rp 600.000 per tiga bulan.

Yohanes mengklaim, kelebihan S.Co terletak pada bahan cokelat cair yang 100% asli Indonesia. “Disamping itu, bahan yang digunakan tidak memakai bahan kimia jadi aman untuk dikonsumsi,” ujarnya.

S.Co menawarkan lima varian minuman cokelat, yakni coklat banget, cokelat vanila, cokelat kopi, cokelat stroberi dan cokelat pisang. Harga yang dibanderol untuk minuman cokelat ini berkisar Rp 10.000 per gelas. Mitra yang menggunakan tipe ruangan indoor ditargetkan menjual 2.500 gelas per bulan, dengan omzet Rp 25 juta. Sedang mitra paket outdoor ditargetkan menjual 2.200 cup per bulan, dengan omzet Rp 22 juta.

Setelah dikurangi biaya bahan baku, gaji pegawai, sewa tempat, dan biaya operasional mitra diperkirakan mendapat laba bersih sekitar 100%. Adapun target balik modal empat bulan.

Yohanes menyarankan, mitra memilih lokasi usaha di dalam mal, dekat sekolah, atau universitas. Bisa juga di dalam pusat perbelanjaan atau di pinggir-pinggir jalan yang ramai dilalui orang. Untuk luas tempat, cukup disiapkan tempat seluas 2 meter persegi dengan satu orang pegawai.           

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×