kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45936,33   7,98   0.86%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menjajal tawaran dimsum asal Tangerang


Senin, 21 Desember 2015 / 16:21 WIB
Menjajal tawaran dimsum asal Tangerang


Reporter: Rani Nossar | Editor: Tri Adi

Tawaran usaha gerai dimsum datang dari Tangerang bernama Dimsum 88. Paket investasinya sebesar Rp 15 juta. Mitra akan mendapat booth, bahan baku awal hingga promosi. Targetnya balik modal dalam beberapa bulan.

Kudapan khas negeri Tirai Bambu seperti dimsum sudah banyak dijajakan di berbagai tempat di tanah air. Tidak sedikit dari pengusaha kuliner ini yang juga menawarkan kemitraan usaha. Salah satunya adalah Dwi Anggi asal Pondok Kacang, Tangerang. Dengan mengusung bendera usaha Dimsum 88, dia memproduksi sendiri dimsum jualannya. Dwi menawarkan kemitraan usaha dengan paket investasi Rp 15 juta serta menjual dimsum beku dengan sistem keagenan atau reseller.

Produk yang ia produksi antara lain dimsum siomay, dimsum hakau, pangsit wansui, lumpia udang, dan bakpao.  Saat ini, Dimsum 88 memiliki lebih dari 30 reseller yang tersebar di Jakarta, Bandung, Malang, Surabaya, dan Aceh. Sedangkan untuk gerai booth ada empat gerai yakni satu gerai milik pusat di Pondok Kacang dan tiga lainnya milik mitra di Bintaro, Kalibata, dan Bendungan Hilir.

Untuk paket investasi usaha Rp 15 juta, calon mitra akan mendapat fasilitas seperti satu set booth, peralatan masak lengkap, peralatan makan lengkap, bahan baku dimsum beku 300 porsi, dan peralatan promosi. Kemitraan ini tidak memiliki jangka kerjasama sehingga semua peralatan dan lisensi menjadi milik mitra selamanya.

Satu porsi dimsum berisi lima buah seharga Rp 15.000.  Dalam sehari, mitra yang sudah beroperasi bisa menjual 50 porsi. Darisitu, omzet yang bisa diraup sekitar Rp 750.000 per hari atau mencapai Rp 22 juta per bulan. Setelah dikurangi biaya bahan baku, sewa tempat, gaji pegawai dan biaya operasional lainnya, mitra diprediksi bisa meraup laba bersih sekitar 30%. Darisitu, mitra bisa balik modal dalam beberapa bulan.

Mitra tidak dipungut biaya royalti, tapi harus membeli bahan baku dimsum beku ke pusat. Hal ini berlaku juga untuk reseller. "Setiap kali pemesanan harganya Rp 285.000 berisi 100 buah dimsum beku sudah termasuk saus, " kata Anggi.

Untuk usaha dimsum dengan booth, tempat usaha yang dibutuhkan seluas 4 m² dengan satu orang karyawan. Anggi bilang kelebihan dimsumnya bukan olahan pabrik sehingga kualitasnya lebih terjaga karena tanpa bahan kimia dan pengawet.

Tahun depan, ia menargetkan bisa menambah 10 gerai hingga 20 gerai dan memperbanyak reseller. Silakan cermati tawarannya.       

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×