kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menjajal untung usaha kopi food truck


Selasa, 27 Oktober 2015 / 09:58 WIB
Menjajal untung usaha kopi food truck


Reporter: Jane Aprilyani, Rizki Caturini | Editor: Tri Adi

Warkop Bang Joss menawarkan kemitraan usaha kedai kopi dengan konsep food truck. Paket investasi sebesar Rp 110  juta. Pusat akan menanggung biaya untuk gaji pegawai dan sewa tempat usaha. Target balik modal bagi mitra usaha sekitar enam bulan.

Menyeruput kopi kini tidak hanya sebatas menikmati minuman. Namun, aktivitas ngopi kini sudah berkembang menjadi ajang kongko dengan teman-teman atau bertemu klien untuk membahas pekerjaan. Lantaran pasarnya yang luas dan tren ngopi sedang berkembang, itu sebabnya usaha kedai kopi kini semakin menjamur.

Namun Iqbal Budiman, membuat kedai kopi yang yang cukup unik yakni dengan menggunakan food truck bermerek Warkop Bang Joss. Usaha ini telah berdiri sejak November 2012. Tiga tahun setelahnya Iqbal mulai menawarkan kemitraan, tepatnya pada Oktober 2015. Saat ini, sudah ada lima gerai Warkop Bang Joss yang beroperasi, yakni tiga gerai milik mitra di Bali dan Batam, serta dua gerai milik pusat di Malang dan Bali.

Warkop Bang Joss menyajikan menu andalan kopi asal Indonesia seperti kopi Kintamani, kopi Gayo, kopi Flores dan aneka minuman frappe, serta minuman bersoda. Gerai ini juga menyajikan menu pendukung seperti tofu, kentang goreng, sandwich, ayam bakar madu, serta mi instan.

Bagi yang tertarik bergabung, paket investasinya senilai Rp 110 juta. Mitra akan mendapat food truck, perlengkapan usaha, bahan baku untuk 200 gelas kopi dan 200 porsi makanan, pelatihan karyawan dan perlengkapan promosi. Food truk tidak berpindah tempat jualan, tapi ditempatkan pada lokasi seluas 7 meter x 4 meter.  

Biaya sewa tempat, gaji pegawai dan pemilihan lokasi ditanggung pusat. Sehingga mitra cukup menjalankannya saja. Kerjasama berlangsung selama tiga tahun, dengan biaya royalti sebesar 3% dari omzet per bulan.

Rasa kopi harus sesuai

Bahan baku kopi diambil dari distributor kopi yang sudah bekerjasama dengannya. "Namun, bumbu menu ayam bakar madu diambil dari pusat,” ujar Iqbal.  Dia mengklaim kelebihan Warkop Bang Joss adalah sajian menu makanan dan minuman berskala kafe tetapi dengan harga yang ramah di kantong. Harga jual menu di area Jawa sekitar Rp 6.000−Rp 14.000 per porsi. Sedangkan harga menu di Bali dan Batam berkisar Rp 10.000−Rp 22.000 per porsi.

Iqbal bilang, dalam satu hari penjualan bisa mencapai 60 gelas per hari, bahkan di gerainya ada yang bisa menjual hingga 170 gelas per hari. Dari situ, mitra diperkirakan akan meraup omzet sekitar Rp 45 juta per bulan. Setelah dikurangi biaya pembelian bahan baku dan royalti, mitra bisa meraup laba bersih hingga di atas 50%. Targetnya mitra bisa balik modal dalam jangka waktu enam bulan.

Christine Wuryanano, pemilik Swastika Prima Entrepreneur College berpendapat, pemilik gerai minuman kopi harus memiliki pengetahuan mendalam tentang kopi. Karena pecinta kopi biasanya cukup loyal dengan rasa kopi. Selain itu, sistem food truck harus memperhatikan kemudahan bagi konsumen mencari lokasi usaha, karena sistemnya yang mudah berpindah tempat.           


Warkop Bang Joss           
Jl. Barito No 27, Malang
HP: 083114531211

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×