kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menjelang perayaan Imlek, Glodok Pancoran pun memerah


Selasa, 06 Februari 2018 / 10:20 WIB
Menjelang perayaan Imlek, Glodok Pancoran pun memerah


Reporter: Elisabeth Adventa | Editor: Johana K.

KONTAN.CO.ID - Di Jakarta sendiri, pemandangan khas Imlek dapat ditemui di kawasan Glodok, Jakarta Barat, tepatnya di Jalan Pancoran. Sebagian besar masyarakat Jakarta menyebut kawasan ini Glodok Pancoran. Area yang berada persis di samping kanan Pasar Glodok tersebut, berjejer kios yang menjual aksesoris khas Imlek.

Berdasarkan pantauan KONTAN, ada sekitar 15 kios berukuran kecil tampak memadati bahu kanan dan kiri Jalan Pancoran, Jakarta Barat. “Setiap tahun menjelang Imlek memang begini kondisinya. Ini kios-kios yang jual aksesoris Imlek memang diberi ijin buka di depan trotoar begini,” ujar Anton, pedagang di salah satu kios Glodok Pancoran.

Ia mengatakan, jika deretan kios tersebut sudah berdiri sejak pertengahan Januari ini. “Kira-kira sudah dua minggu ini dagangnya. Kami biasanya sebulan jualan di sini, sampai hari-H Imleknya,” ujar Anton. Penjualan aksesoris Imlek hanya ada setiap setahun sekali.   

Deretan kios di kawasan Glodok Pancoran tersebut buka mulai pukul 09.00 sampai pukul 21.00. “Hampir semua kios di sini buka sampai malam, bahkan seminggu sebelum Imlek  kami buka sampai larut malam,” ujarnya.

Di kiosnya, Anton menjajakan aneka aksesoris seperti gantungan mobil/pintu khas ornamen Imlek yang dibanderol mulai Rp 15.000 – Rp 40.000 per buah, aneka lampion yang dibanderol mulai Rp 250.000–Rp 450.000 per buah, hiasan dinding yang ditempel mulai Rp 50.000–Rp 80.000 per buah. "Harganya tergantung bentuk dan ukuran," terang Anton.

Ada pula amplop angpao yang dijual Rp 6.000–Rp 10.000 per pak. Amplop seharga Rp 10.000 itu buatan lokal, isi tiga pak. Sedangkan, amplop Rp 6.000 itu impor dapat satu pack isi enam buah.

Berbeda dengan Anton yang menjual pernak-pernik hiasan dinding dan rumah. Nurma, salah satu penjaga kios di Glodok Pancoran menawarkan aneka pohon sakura angpao dan lampion. “Lampion ini mulai harga Rp 150.000 sampai Rp 750.000, tinggal mau cari yang seperti apa bentuk dan ukurannya,” kata Nurma.

Sedangkan untuk aneka bentuk pohon sakura angpao dibanderol mulai Rp 275.000–Rp 1,2 juta per pot. Banderol harga ini berdasarkan tinggi pohon dan bahan pot.  “Tinggi pohon sakura ini ada yang 1 meter, 1,5 meter dan 2 meter. Lalu jenis potnya, ada yang pot plastik dan ada pot marmer. Yang marmer harganya lebih mahal,” ujar Nurma.       

Baik Nurma maupun Anton sama-sama mengakui jika kawasan Glodok Pancoran ramai pengunjung saat siang menjelang sore hari. Anton mengatakan, saat sore menjelang malam, ada juga pengunjung yang datang khusus untuk mencari pernak-pernik Imlek. “Kalau sore menjelang malam cuma kios kami saja yang buka. Kios lain yang belakang ini sudah banyak yang tutup,” tuturnya.                               

Pernak-pernik bergambar anjing dan hiasan berwarna emas jadi buruan

Seperti Wati, seorang pembeli di Glodok, Pancoran, Jakarta Barat. Ia sengaja belanja pernak-pernik Imlek jauh-jauh hari untuk mendapatkan harga miring. "Nanti kalau sudah kurang seminggu makin ramai. Kalau masih sepi begini lumayan bisa nawar-nawar," tuturnya.  

Setiap tahun, Wati memang rutin berbelanja kebutuhan menjelang hari raya ini. Tak hanya pernak-pernik, Wati juga mencari beberapa jenis manisan yang bakal disuguhkan saat Imlek. "Nih, gantungan kayak begini katanya bisa bawa hoki kalau di pasang di depan pintu. Yang ada tulisan mandarinnya ini, bisa bawa hoki katanya," tutur Wati sambil menunjukkan hiasan gantungan pilihannya.  

Anton, salah satu pedagang di kios Glodok Pancoran mengatakan, hiasan gantungan memang sedang banyak dicari pelanggan untuk Imlek tahun ini. Selain gantungan pintu, lampion gantung juga masih banyak peminatnya. Aneka pernak-pernik Imlek yang disediakan di kios Anton berasal dari perajin lokal maupun impor.

Untuk produk lokal, Anton bilang aneka pernak-pernik tersebut diambil dari beberapa pabrik maupun industri rumahan di Tangerang, Bekasi dan di sekitar Jakarta Utara. Sedangkan, barang impor biasanya diambil dari Hong Kong dan China. "Kalau tahun ini, gantungan yang banyak dicari yang ada gambar anjing sama tulisan  mandarin," sebut Anton. Kedua jenis pernak-pernik ini paling laris. Mungkin karena Tahun Baru China kali ini masuk tahun anjing, jadi banyak yang cari sesuai shio anjing.

Tak hanya hiasan gantungan bergambar anjing yang banyak peminatnya, angpao bergambar anjing juga tinggi permintaannya. "Ini amplop angpao gambar anjing juga banyak yang cari nih. Makannya saya stok tiga kali lebih banyak dibanding yang lain," kata Anton.

Ia lanjut menjelaskan, jenis amplop angpao juga ada dua, yaitu lokal dan impor. Amplop angpao impor biasanya memiliki tekstur gambar lebih timbul dibanding amplop angpao lokal. "Yang lokal gambarnya polos begini. Nah kalau yang impor ada aksen timbulnya dan tulisannya biasanya warna emas," ujar Anton.

Nurma, penjaga salah satu kios di Glodok Pancoran juga mengatakan hal yang sama. Lampion gantung dengan ornamen tambahan gambar anjing yang dijual di kios tempat ia bekerja juga lebih cepat terjual dibanding lainnya. Selain itu, lampion dengan berbentuk seperti nanas juga jadi favorit pembeli di Imlek tahun ini. "Pokoknya ada warna merah dan emas, pasti pembeli suka. Katanya nambah hoki," tuturnya.

Sedangkan untuk pohon sakura angpao yang dijual di kios Nurma, kebanyakan pembeli juga mencari pohon  yang berwarna merah. "Ini pohon sakura ada beberapa warna, pink, merah, pink keunguan, dan emas. Tetep yang paling laku yang warna merah. Yang warna pink juga lumayan banyak dicari," pungkasnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×