kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,20   -16,32   -1.74%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menjelang Ramadhan, konveksi pakaian muslim banjir order


Minggu, 06 Mei 2018 / 10:05 WIB
Menjelang Ramadhan, konveksi pakaian muslim banjir order


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Johana K.

KONTAN.CO.ID - Meskipun baju gamis atau baju koko akan dikenakan pada hari Lebaran, para pemilik bisnis konveksi sudah menerima lonjakan order sejak dua bulan menjelang Ramadhan. "Lonjakan permintaan terjadi sejak dua bulan jelang Ramadhan hingga minggu pertama Ramadhan," ujar MM. Ilham salah satu pemilik konveksi pakaian muslim yang berlokasi Cipinang. Setelah itu, konveksi akan berhenti beroperasi.

Ilham mengaku, pada hari biasa produksinya 800 potong gamis per minggu, sedangkan di periode jelang Ramadhan bisa melonjak 1.600 hingga 1.700 potong pakaian. Agar order terpenuhi, dia pun menambah jumlah penjahit menjadi sebanyak 17 orang.

Meski order naik dua kali lipat, Ilham hanya merasakan kenaikan omzet sebesar 80%. Sementara, 20% sisanya, dia pakai untk menaikkan upah tukang jahit. "Sebab, jelang puasa tukang jahit akan memilih tempat kerja yang punya pekerjaan mudah dengan upah yang besar," jelas Ilham.

Guna mempertahankan penjahitnya, Ilham pun menambah upah Rp 1.000. Di hari biasa, llham mengupah Rp 10.000-Rp 12.000 per potong gamis. Setiap penjahit dapat menyelesaikan 80 hingga 100 potong gamis setiap miggu.

Pelaku usaha konveksi lainnya adalah Surya Darma yang memiliki konveksi di Pisangan, Jakarta Timur. Sama seperti Ilham, Surya juga harus menambah empat penjahit baru sebagai persiapan bulan Ramadhan. "Koveksi saya memproduksi gamis untuk toko saya yang ada di Tanah Abang. Lonjakan permintaan sudah terasa sejak dua bulan hingga satu minggu sebelum Ramadhan," ujar Surya.

Lanjut Surya, saat ini setiap minggu, dia harus menjahit 1.400 hingga 2.000 helaiĀ  gamis. Padahal di hari biasa, produksinya 700 potong. Lonjakannya dua kali lipat, begitu pula omzetnya karena dia yang membeli bahan, memproduksi, dan menjual gamis tersebut.

Meski begitu, permasalahan yang sama juga dialami oleh Surya. Sebab ada kemungkinan penjahit akan mencari konveksi lain yang memberikan pekerjaan mudah dengan upah yang besar. Oleh sebab itu Surya memberikan beberapa komisi tambahan berupa membelikan makanan hingga THR pagi karyawannya.

"Itulah sebabnya upah yang saya bayarkan ke tukang jahit masih sama baik di jelang bulan Ramadhan maupun di hari biasa. Mulai dari Rp 10.000 tergantung tingkat kesulitan produksi. Kalau sulit bisa Rp 12.000," ujar Surya.

Bila penjualan di toko melebihi kapasitas produksi konveksinya, Surya akan mengoper pekerjaan ke konveksi lainnya. SEperti tahun lalu, Surya membagi order ke dua konveksi di Jakarta dan satu konveksi di Pekalongan demi memenuhi pelanggan di tokonya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×