kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menjual peralatan lab via e-commerce


Senin, 06 Juli 2015 / 13:13 WIB
Menjual peralatan lab via e-commerce


Reporter: Marantina | Editor: Tri Adi

Era teknologi informasi mengubah gaya bisnis. Jumlah pengguna internet yang sangat banyak tak mau disia-siakan pelaku usaha. Tak heran bila toko online terus bermunculan. Semakin banyak pelaku usaha yang mengandalkan penjualan dari internet.

Alhasil, startup perdagangan elektronik alias e-commerce berkembang jadi sektor industri yang seksi. Potensi e-commerce dianggap kian cerah di masa mendatang. Salah satu pelaku usaha yang memanfaatkan peluang ini adalah Hendry. Dengan membangun startup LabSatu, dia menawarkan  produk laboratorium, bahan kimia dan biologi.

Startup ini dirintis sejak tahun lalu dan mulai diluncurkan pada Desember 2014. Namun, sejatinya, LabSatu bukan pemain baru untuk produk laboratorium. Di bawah bendera PT Alpha Science Innolab, perusahaan ini sudah menjadi distributor resmi dari 20 merek produk
laboratorium sejak lima tahun silam.

Munculnya LabSatu juga merupakan jawaban dari problem yang dihadapi perusahaan. “Kami kesulitan mengelola stok yang ada sehingga muncul ide untuk menjualnya lewat internet,” ujar Hendry, Co-Founder LabSatu.

Dengan cara lama, Hendry harus mengirim tenaga pemasaran untuk menjelaskan produknya pada konsumen. Selain menghabiskan biaya dan tenaga, cara itu membuat stoknya kerap bertumpuk di gudang. Nah, untuk mempercepat pemasaran inilah, lantas Hendry punya ide untuk menawarkannya di internet.

Konsep sederhana itu dimatangkan oleh Hendry dan empat pendiri lainnya. Walhasil, selain menjual produk sendiri, mereka juga menggaet distributor produk serupa, untuk ikut memasarkan produk mereka lewat internet. “Startup, kan, sedang ramai di dalam negeri, kami berpikir mengapa kami tidak ikut terjun,” kenangnya.

Apalagi, hingga saat ini, LabSatu bisa dikatakan satu-satunya e-commerce yang menawarkan produk laboratorium. Hendry bilang, ada toko online yang menjual produk laboratorium tapi digabungkan dengan produk lain, misalnya produk rumah tangga. Dus, LabSatu mau jadi pelopor e-commerce untuk produk tersebut, sehingga peluang untuk membuka usaha serupa masih besar.

Saat ini, tengah terjadi pergeseran perilaku pasar. Laboratorium dan riset banyak diisi oleh generasi muda yang melek internet. Ini juga menjadi potensi bagi pebisnis. Generasi muda ini bisa mengubah gaya pemasaran yang biasa dilakukan oleh pebisnis produk laboratorium dan bahan kimia, dari gaya pemasaran konvensional
menjadi online.

Di sisi lain, Hendry bilang, potensi penjualan produk laboratorium tahun ini mencapai US$ 1 juta atau sekitar Rp 13 miliar. Target pasarnya ialah pelaku industri, baik farmasi, parfum, dan rumahsakit. Selain itu, usaha ini juga menyasar akademisi, badan riset pemerintah, dan agen penjualan produk laboratorium.

Nah, tertarikkah Anda mengikuti jejak LabSatu?


Gaet distributor dulu
Untuk mempersiapkan usaha ini, tak butuh waktu lama. Hendry sendiri menyiapkan LabSatu dalam waktu dua bulan. Waktu itu dibutuhkan timnya untuk mempersiapkan sistem teknologi informasi e-commerce. Hanya, sebagai catatan, waktu yang cukup singkat ini lantaran LabSatu sudah punya stok produk yang dipasarkan.

Namun, biaya investasi yang dikeluarkan untuk membangun usaha ini cukup besar. Hendry merogoh koceknya hingga ratusan juta, hanya untuk membangun  sistem TI LabSatu.  

Untuk sebuah e-commerce, salah satu kunci kesuksesannya adalah adalah menyediakan keragaman produk dan merek yang cukup banyak. Pasalnya, pembeli pasti menginginkan e-commerce dengan pilihan produk yang lengkap.

Oleh sebab itu, di tahap awal, Hendry hendak menawarkan lebih dari lebih dari 20 merek produk. Untuk mendapatkan merek-merek tersebut, dalam enam bulan pertama 2015 ini, dia berniat fokus menggaet distributor produk laboratorium terlebih dahulu.

Sejauh ini, LabSatu sudah bekerjasama dengan beberapa distributor. Hendry menargetkan dalam dua tahun, LabSatu bisa menjual lebih dari 1.000 merek produk laboratorium.

Setelah mendapatkan kerjasama dengan sejumlah distributor, kemudian perhatian mulai beralih pada pemilihan strategi penjualan. Seperti e-commerce lainnya, Anda bisa memanfaatkan berbagai media untuk memperkenalkan website.

Seperti yang dilakukan Hendry. Sejak April lalu, dia sudah menggunakan Google Advertising untuk menjangkau customer. Menurut dia, cara ini terbukti bisa mendongkrak jumlah pengunjung hingga ribuan persen.

Anda juga bisa memanfaatkan media-media sosial seperti Facebook, Twitter dan lainnya, untuk masuk ke pasar yang lebih luas.

Teknik pemasaran dengan memanfaatkan search engine optimation juga bisa menjadi pilihan, untuk menyiasati mesin pencari. Boleh jadi, konsumen akan mencari produk-produk laboratorium atau bahan kimia ini lewat mesin-mesin pencari.  Nah, gerai online Anda bisa segera muncul dengan teknik ini.

Di samping itu, jangan lupa untuk rajin mengikuti pameran di bidang laboratorium. Hendry pun rajin mengikuti berbagai pameran untuk menjangkau konsumen baru.

Kini, dalam sebulan, situs LabSatu disambangi oleh lebih dari 1.500 pengunjung. “Semua merupakan unique visitor. Dalam sebulan kami punya 9.000 clickers,” sebut dia.

Dari sisi penjualan, Hendry mengakui, nilainya belum terlalu besar. Sejak Desember tahun lalu hingga awal Mei, LabSatu baru menjual kurang dari 100 produk. Hendry berujar, penjualan itu di luar perkiraan karena LabSatu memang belum mengandalkan pemasukan dari penjualan produk dari online.

Cara pemesanan produk LabSatu mirip e-commerce lainnya. Setelah memilih produk dan melakukan pembayaran, konsumen akan menerima produk sekitar 2 hari–5 hari kerja. Saat ini, LabSatu juga menerima pesanan lewat e-mail atau telepon.

Dalam bisnis ini, Anda juga harus mengenal pasar dengan baik. Sebab, banyak tetek bengek dalam penjualan produk laboratorium dan bahan kimia. Hendry sendiri menawarkan banyak fasilitas, seperti  surat penawaran produk.

Sebab, selama ini, ada semacam jalur birokrasi yang harus dilewati saat perusahaan membeli produk laboratorium. Nah, surat itu mempermudah tim pengadaan produk di perusahaan untuk membeli barang di LabSatu.

Nah, yang menjadi tantangan ialah mengubah cara pandang  konsumen untuk konsep yang baru. Sebab, mereka sudah terbiasa didatangi oleh tenaga pemasar yang memberi penjelasan tentang produk. “Kalau sekarang, mereka bisa melihat sendiri produk di www.labsatu.com,” ujar Hendry.

Nah, ini juga bisa menjadi celah bagi Anda. Meski pembelian dilakukan melalui online, pastikan Anda sanggup memberi servis yang memuaskan. Misalkan, tim Anda akan datang ke klien untuk memberi penjelasan soal produk bila mereka tak puas dengan informasi yang tersedia atau terjadi masalah.  

Pastikan pula, pengiriman aman. Oleh karena itu, sebaiknya Anda juga menjalin kerjasama dengan perusahaan pengiriman barang. Maklum, biasanya, ada standar-standar khusus dalam pengiriman peralatan laboratorium dan bahan-bahan kimia.

Anda masih berminat?    

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×