kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menusuk cuan hangat gerai Texas Sosis


Senin, 03 April 2017 / 16:10 WIB


Reporter: Jane Aprilyani | Editor: Havid Vebri

JAKARTA. Sosis sudah menjadi kudapan yang akrab di lidah masyarakat Indonesia. Olahan daging yang dicetak dalam bentuk lonjong ini disuka oleh semua kalangan. Mulai anak-anak hingga orang dewasa. Tak heran, peluang usahanya pun banyak bermunculan. 

Salah satunya, Farly Timur di Semarang. Awal tahun 2016 lalu, dia mendirikan gerai sosis bakar dengan nama Texas Sosis. Setelah memastikan bisnisnya beroperasional dengan baik, setahun kemudian atau tepatnya 12 Januari 2017, Farly menawarkan kemitraan gerainya. "Jadi tunggu usaha berjalan satu tahun dahulu," ucap Farly.

 Hingga kini, sudah ada dua mitra yang bergabung. Gerainya ada di Semarang dan Brebes.

Jika tertarik jadi mitra Texas Sosis, ada tiga paket kemitraan yang ditawarkan. Pertama, paket senilai Rp 6 juta, Mitra akan dapat booth lipat, bahan baku sosis 400 tusuk, peralatan usaha, sambal tiga kilo, x-banner, pelatihan karyawan.

Kedua, paket senilai Rp 8 juta. Mitra dapat booth kayu Jati Belanda, bahan baku sosis 800 tusuk, peralatan usaha, sambal lima kilo, x-banner, pelatihan karyawan.

Terakhir, paket senilai Rp 12 juta, mitra dapat booth rombong, bahan baku 1.400 tusuk, peralatan usaha, sambal sepuluh kilo, x-banner dan pelatihan karyawan. Kerjasama kemitraan berlangsung seumur hidup selama mitra memasok bahan baku ke pusat.

Farly tidak mengutip biaya royalti dalam kemitraan ini.  Sehingga, mitra bisa memperolah keuntungan seutuhnya.  Lebih lanjut lagi, Farly bilang keunikan Texas Sosis terletak pada sambal tambahan sosis yang diracik langsung oleh pusat. "Dan semaksimal mungkin pelayanan ke konsumen ramah," ujarnya.

Texas Sosis menjajakan berbagai menu seperti bakso kecil, bakso besar dan jumbo, scallop, tempura, otak-otak. Harga yang dibanderol berkisar Rp 2.000 hingga Rp 10.000 per tusuk. Mitra ditargetkan menjual 100-150 tusuk per hari.

Omzet yang diperoleh capai Rp 200.000 per hari atau sekitar Rp 6 juta per bulan. Setelah dikurangi biaya pembelian bahan baku, sewa tempat, gaji pegawai dan biaya operasional lainnya, mitra dapat laba bersih sekitar 60% dari omzet per bulan. Balik modal mitra sekitar satu sampai dua bulan.

Mitra yang menjalankan usaha, Farly sarankan untuk  memilih area usaha di sekolah, pinggir jalan dan kampus dengan luas ruangan 2 x 2 m2. Mitra juga sebaiknya dibantu satu pegawai. Farly berharap bisa menggandeng tiga mitra baru.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×