kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menyeduh peluang kemitraan kedai kopi


Rabu, 17 September 2014 / 14:13 WIB
Menyeduh peluang kemitraan kedai kopi
ILUSTRASI. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mendorong PT Pertamina segera menuntaskan proses alihkelola Blok Masela. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN


Reporter: Primasyah Kristanto | Editor: Havid Vebri

Bisnis kedai kopi belum surut. Buktinya, tawaran waralaba dan kemitraan kedai kopi marak di berbagai wilayah di Tanah Air. Salah satunya adalah tawaran kemitraan yang diusung oleh Olan Sebastian yang mengusung brand Sebastian Coffee di Jakarta.

Berdiri sejak November 2010, kedai kopi ini resmi menawarkan kemitraan pada tahun 2012. Saat ini jumlah mitranya sudah ada tujuh. Tiga di antaranya milik mitra yang berlokasi di Jakarta.

Selebihnya gerai milik sendiri. "Kami juga memiliki dua gerai di China," ujar Stefani Sebastian, Project Manager Sebastian Coffee Stefani mengklaim, kedai kopinya memiliki keunggulan karena menawarkan kopi Arabica dan Robusta asli Indonesia. "Kopi dipasok dari perkebunan milik keluarga kami sendiri," katanya.

Varian produk yang ditawarkan juga beragam mulai dari kopi espresso hingga cappucinno. Sementara untuk kudapannya disediakan french fries, sandwich, dan pasta. Harga minuman dan makanan di tempat ini dibanderol Rp 24.000-Rp 38.000 seporsi.

Dalam kemitraan ini, Sebastian Coffee menawarkan dua paket investasi, yakni, paket senilai Rp 1 miliar dan paket Rp 300 juta–Rp 500 juta untuk gerai di office building.

Dengan paket investasi sebesar itu, mitra mendapatkan jasa desain interior, mebel, mesin kopi, mesin kasir, set up lengkap, pelatihan karyawan dan stok bahan baku dua minggu.

Jika mengambil paket investasi sebesar Rp 1 miliar, mitra mendapatkan biaya sewa tempat selama setahun. Namun, biaya sewa tempat ini tidak boleh lebih dari senilai Rp 240 juta.

Omzet Rp 120 juta

Dalam paket Rp 1 miliar, mitra harus mencari ruangan seluas 250 meter persegi (m²). Sementara paket office building seluas 50 m². Mitra juga harus untuk menyediakan karyawan minimal delapan orang tiap gerainya.

Menurut Stefani, dalam sehari, kedai kopinya bisa melayani 60 pelanggan di hari kerja. Ketika akhir pekan jumlah pengunjung bisa mencapai 80 orang.

Menurutnya, mitra yang mengambil paket Rp 1 miliar bisa mengantongi omzet hingga Rp 120 juta per bulan. Sementara omzet paket office building Rp 90 juta per bulan. Dengan laba bersih sebesar 25%–30% dari omzet, mitra diperkirakan balik modal sekitar dua tahun.

Kerjasama ini berlaku selama lima tahun. Setelah itu, mitra bisa memperpanjang kerjasama dengan membayar Rp 250 juta. Biaya royalti dipungut sebesar 5% dari omzet tiap bulan. "Bahan baku wajib dibeli dari pusat," kata Stefani.

Pengamat waralaba, Erwin Halim menilai, selain dukungan fasilitas dan bahan baku, pusat juga harus memberi dukungan pada mitra dari sisi marketing. Untuk itu, perlu kontrol dan komunikasi yang bagus antara pusat dan mitra.

Selain itu, kantor pusat juga harus memperkuat brand-nya, "Jika brand-nya kuat, mitra yang baru bergabung bisa lebih cepat balik modal," ujarnya.      

Sebastian Coffee,
Jl RC Veteran Raya No 11                                                                                                                                                                          Jakarta Selatan                                                                                                                                                                                              Telp. 087780537698

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Terpopuler
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×