kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Menyelimuti tebal cuan bisnis selimut bayi


Kamis, 14 Desember 2017 / 12:25 WIB
Menyelimuti tebal cuan bisnis selimut bayi


Reporter: Elisabeth Adventa | Editor: Johana K.

KONTAN.CO.ID - Angka kelahiran bayi di Indonesia yang masih tumbuh, membuat bisnis perlengkapan bayi terus moncer. Salah satunya adalah selimut bayi. 

Kondisi inilah yang membuat Nadia Samantha, pemilik Cuddly.id asal Jakarta tertarik terjun ke bisnis selimut bayi. Menurut Nadia, selimut adalah produk yang pasti dibutuhkan oleh semua bayi hingga orang dewasa. "Mulai usahanya baru setahun yang lalu. Permintaan terus meningkat sejak enam bulan lalu," tuturnya. 
 
Cuddly.id sendiri menjual selimut bayi berukuran 75 cm  x 100 cm dengan aneka motif yang dibanderol Rp 219.900 per lembar. Cuddly.id sendiri tak cuma menyediakan selimut bayi, tapi juga ada selimut untuk ukuran anak-anak dan orang dewasa. "Yang ready stock selimut bayi. Untuk selimut anak-anak dan orang dewasa sistemnya pre-order," jelasnya. 
 
Untuk selimut anak-anak berukuran 100 x 145 cm harganya Rp 349.000 per lembar. Sedangkan selimut untuk orang dewasa 
Rp 649.000 per lembar.  Harga itu, klaimnya, sudah termasuk ongkos kirim ke Jabodetabek dan Bandung.
 
Ia mengaku dalam sebulan bisa memproduksi sekitar 100-200 lembar dan biasanya beberapa motif langsung cepat habis terjual. Pelanggan Cuddly sendiri datang dari berbadai daerah di Indonesia. Seperti Jabodetabek, Bandung, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan, Sumatra, Batam dan Sulawesi.  
 
Nadia menjelaskan sebagian besar selimut bayi milik Cuddly.id bermotif binatang dan alat transportasi. Warna-warna yang digunakan kebanyakan warna pastel yang memiliki kesan teduh dan kalem bagi bayi. Selimut bermotif binatang dengan warna pastel lah yang merupakan favorit konsumen. 
 
Ia mengklaim, motif binatang di selimut bayi produknya lebih ramai yang menjadi daya tarik dari produk selimut bayi tersebut. Selain itu, motif jenis ini jadi motif yang berbeda dengan motif selimut bayi pada umumnya yang bercorak polkadot atau garis-garis. "Motif binatang memang lagi disukai pasar," tuturnya.
 
Tak mau kalah, Shelly, pemilik Little Baby Honey asal Batam juga harus menambah produk selimut bayi di toko online perlengkapan bayi miliknya. "Memang lagi banyak permintaan," katanya.
 
Untuk bisa memenuhi permintaan pasar, Shelly sampai harus menyediakan ragam selimut bayi. Ada yang berbentuk selimut biasa, atau selimut khusus bedong yang memang berbeda dari sisi ukuran dan bentuk dengan selimut biasa.
 
Little Baby Honey tawarkan dua ukuran selimut  yakni  75 x 75 cm yang dibanderol Rp 90.000 yang berisi empat selimut bedong. Sedangkan ukuran 110 cm x 110 cm sebesar Rp 78.000 per lembar. Dalam sebulan, Shelly sanggup menjual  200 - 300 lembar selimut. Paling banyak lembaran.   

Kualitas bahan jadi senjata hadapi persaingan

Bisnis perlengkapan bayi memang tak pernah surut seiring banyaknya keluarga baru yang memiliki momongan. Selimut bayi pun menjadi salah satu produk yang banyak dicari. Pemain baru juga banyak bermunculan.
 
Shelly, pemilik Little Baby Honey adalah salah satu pelaku usaha yang akhirnya tertarik menjual selimut bayi. “Karena setahun belakangan saya lihat selimut bayi juga lagi tren, jadi saya jual saja sekalian,” kata Shelly yang sebelumnya berbisnis perlengkapan bayi. Ia mendapatkan selimut bayi dari seorang distributor di Batam. Ia mengklaim, selimut bayi yang dijualnya adalah barang impor. 
 
Shelly memasok produk selimut bayi dari distributor yang dikirim tiap dua bulan sekali. “Saya pasok selimut bayi biasanya dua bulan sekali. Tapi bisa juga lebih cepat kadang sebulan kurang pasokannya juga sudah habis, tergantung penjualan,” tuturnya.
 
Berbeda dengan Shelly yang mengambil produk selimut bayi dari distributor. Nadia Samantha, pemilik Cuddly.id asal Jakarta memproduksi sendiri selimut bayi yang ditawarkan. “Memang produksi sendiri karena spesialisasi kami memang di selimut bayi. Kami ingin produk kami terkontrol kualitasnya agar tidak mengecewakan konsumen,” jelas Nadia. 
 
Cuddly.id memiliki tim produksi khusus untuk produk selimut bayi mereka. Mulai dari desain motif selimut sampai proses printing dilakukan secara mandiri. “Ada tim desain sendiri, tim riset juga dan tim produksi yang tanggungjawab untuk proses printing dan kulitas bahan,” kata Nadia. 
 
Bicara soal material bahan, Nadia mengatakan produk selimut bayi Cuddly.id menggunakan tiga material, yakni double-sided blanket, printed terry cotton, dan grey soft cotton. “Bahannya katun tapi yang kualitas kelembutannya tinggi. Jadi nyaman buat bayi. Bisa digunakan bolak-balik juga karena bahan kedua sisinya sama-sama lembut,” jelasnya. 
 
Makin banyaknya pelaku usaha selimut bayi yang muncul, praktis membuat persaingan di bisnis ini makin ketat. Meski demikian, Nadia yakin jika konsumen pasti akan mengutamakan kualitas di samping harga. 
 
Menurutnya, menjaga kualitas bahan yang nyaman dan aman untuk kulit bayi sangat penting dalam bisnis selimut bayi ini. “Harga selimut kami memang sedikit agak mahal karena kualitas kain yang kami gunakan memang bagus. Dan motif – motif Cuddly dijamin tidak ditemukan di tempat lain, karena kami desain sendiri,” paparnya.
 
Shelly juga berpendapat yang sama, agar bisa bertahan di bisnis selimut bayi ini, kualitas dan pasokan barang perlu dijaga. Di samping itu, dirinya juga mengikuti tren motif yang digemari oleh masyarakat. “Kita harus peka sama tren motif-motif apa yang sekarang lagi disukai ibu-ibu. Ya harus bisa baca dan memenuhi kebutuhan pasar lah ya,” tandasnya.     
 
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×