kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45924,01   -11,51   -1.23%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menyeruput potensi laba minuman cokelat


Selasa, 24 Juli 2012 / 16:00 WIB
ILUSTRASI. Tidak repot lagi, bayar pajak mobil dan motor bisa online, ini cara dan aturannya


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Tri Adi

Minuman cokelat sudah populer di Indonesia sejak lama. Lantaran menyehatkan, minuman ini cukup banyak peminatnya. Tak heran, pemain di bisnis minuman cokelat makin menjamur. Salah satunya adalah Dian Purwaning Tyas, asal Sidoarjo, Jawa Timur yang mengusung merek dagang The Soklat.

Dian memilih fokus di bisnis ini dengan meramu bahan baku sendiri. Hasilnya, "Kami menawarkan minuman cokelat premium," ujarnya. Menurut dia, pemain di bisnis ini masih bisa dihitung jari.

Cuma, Dian mengklaim, bahan baku yang ia gunakan terdiri dari bubuk cokelat terbaik, gula singkong rendah kalori, dan susu rendah kolesterol. Jadi, "Setiap orang bisa minum minuman ini, termasuk yang diabetes," promonya.

Minuman cokelat racikan Dian berbanderol harga Rp 7.000 hingga Rp 8.000 per gelas. Untuk rasa, tersedia sepuluh pilihan, seperti stroberi, tiramisu, dan apel.

Dian memulai usahanya pada awal 2012 dan langsung menawarkan kemitraan. Saat ini, ia sudah punya lima gerai, empat di antaranya milik mitra. Gerai-gerai itu tersebar di Sidoarjo dan sekitarnya. "Awal Agustus nanti mitra saya akan bertambah dua dari Bandung dan Surabaya," tutur dia.

The Soklat mematok biaya kemitraan sebesar Rp 8 juta. Namun, khusus Juli 2012 Dian memberikan harga promo Rp 7 juta. Dengan biaya itu, mitra akan mendapat satu booth plus peralatan masak, 200 gelas, dan bahan baku awal.

Dalam sehari, mitra bisa meraup omzet Rp 350.000 - Rp 400.000. Dengan asumsi, mitra menjual 50 - 70 gelas per hari. Dengan laba 40%, mitra bisa balik modal dalam waktu empat sampai enam bulan.



Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×